Jakarta, benang.id – PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), emiten yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia yang terintegrasi, terus berkomitmen untuk berinovasi dalam mendukung penggunaan produk ramah lingkungan.
Setelah membuat produk paper box dan paper bag sebagai pengganti plastik, ALDO kembali meluncurkan green product sebagai pengganti gelembung plastik (bubble wrap) pertama di Indonesia, yaitu Hexcel Wrap untuk mengurangi sampah plastik yang banyak digunakan dalam bisnis e-commerce.
Hexcel Wrap adalah produk berkelanjutan dari ALDO sebagai alternatif bubble wrap berbentuk struktur sarang lebah yang terbuat dari kertas coklat (recycled paper) sebagai solusi perlindungan dalam mengemas pengiriman barang terutama untuk pasar e-commerce.
Presiden Direktur ALDO, Herwanto Sutanto mengatakan bahwa pihaknya sangat peduli terhadap permasalahan lingkungan sehingga terus berinovasi untuk membuat produk berkelanjutan dan mencari peluang yang terbaik.
“Kami bangga dapat berinisiasi membuat produk Hexcel Wrap yang pertama di Indonesia. Tujuannya ialah untuk mendukung produk ramah lingkungan dan berpartisipasi dalam rangka mengurangi sampah plastik, salah satunya di industri e-commerce. Harapan kami dengan terus konsisten dalam mendukung kelestarian lingkungan melalui berbagai produk kami dapat turut menjaga bumi sekaligus mendukung kinerja yang baik untuk ALDO ke depan,” ujar H Sutanto dalam Jumpa pers PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) untuk memperkenalkan Hexcel Wrap, pengganti Bubble Wrap Plastik Pertama di Indonesia lewat zoom meeting, di Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Hexcel Wrap merupakan produk pelindung tambahan yang juga dapat disebut dengan Honeycomb Paper Wrap karena bentuknya yang serupa dengan sarang lebah. Hexcel Wrap dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam pengemasan barang.
Adapun peluang Hexcel Wrap sangat besar di industri e-commerce dengan mengutamakan sustainable product. Hal ini merupakan inisiasi yang cemerlang mengingat industri e-commerce saat ini terus semakin berkembang di Indonesia.
Sebelumnya ALDO juga telah membuat sustainable product berupa paper box dan paper bag. Produk ini juga banyak digunakan untuk pengemasan, misalnya paper box digunakan sebagai wadah makanan, obat-obatan, kosmetik, dan lain-lain. Lalu, paper bag ialah tas yang terbuat dari kertas daur ulang yang dapat digunakan sebagai tas belanja dan kemasan lainnya.
“Kami akan terus berupaya untuk konsisten memberikan solusi-solusi permasalahan lingkungan dengan memberikan produk yang ramah lingkungan. ALDO sebagai Perusahaan yang bergerak di bisnis kertas daur ulang akan memanfaatkan peluang ini dengan baik sehingga dapat terus berkomitmen menjaga lingkungan,” ujar Sutanto.
Pendapatan naik 32%
Dalam kesempatan ini, Direksi ALDO juga memaparkan kinerja 2021 dan proyeksi 2022. Dijelaskan, melalui berbagai inovasinya pada tahun 2021 ALDO berhasil meraih pendapatan Rp1,46 triliun atau naik 32% YoY.
Sepanjang tahun 2021, bisnis sub-grup Kertas ALDO menjadi kontributor utama dengan kontribusi 65%, yakni 38% dari ECO Paper dan 27% dari Alkindo.
Adapun sub-grup Kertas ALDO ini telah mendominasi penjualan bersih ALDO sejak akuisisi ECO di tahun 2019. Hal ini tidak terlepas dari berbagai upaya ALDO dalam terus mengikuti trend pasar untuk memenuhi kebutuhan industri, seperti FMCG, food and beverages, serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terus berkembang.
“Ke depan ALDO optimis dapat terus meningkatkan kinerja kami dengan terus berinovasi dan melihat berbagai peluang yang ada. Seiring dengan terus meningkatnya permintaan dari bisnis kemasan untuk pengiriman industri e-commerce, serta berbagai inisiasi produk keberlanjutan yang diproduksi kami yakin dapat meraih kinerja yang optimal dan mencapai target yang baik,” tutup Sutanto.