Friday, June 13, 2025
No menu items!
spot_img
HomeNasionalAntisipasi Cuaca Ekstrem dan Covid Baru, JKJT Bagikan Singkong dan Kunyit untuk...

Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Covid Baru, JKJT Bagikan Singkong dan Kunyit untuk Tingkatkan Imun Masyarakat

Malang, benang.id – Untuk mengantisipasi ancaman buruknya kualitas udara akibat cuaca ekstrem dan potensi lonjakan kasus penyakit pascapandemi, serta kembali merebaknya Covid varian baru, Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT) melakukan aksi peningkatan imunitas masyarakat, dengan membagi-bagikan satu ton singkong dan satu kwintal kunyit kepada masyarakat khususnya para pengguna jalan di Malang, Rabu (11/6/2025).

Paket singkong dan kunyit siap dibagkan. Foto: JKJT
Aksi bagi-bagi paket singkong dan kunyit kepada para pengguna jalan di Malang, Rabu (11/6/2025). Foto: JKJT

Ketua Umum JKJT Agustinus Tedja Bawana mengatakan bahwa semula pihaknya berencana untuk menggelar diskusi terkait dampak dari cuaca ektrem. Namun karena kendala teknis, diskusi terpaksa ditunda. “Tetapi semangat kita untuk peduli tidak boleh berhenti,” katanya.

Ketua Umum JKJT Agustinus Tedja Bawana menjawab pertanyaan wartawan. Foto: JKJT

Oleh karena itulah, JKJT bekerja sama dengan Universitas Katolik Widya Karya (UWIKA) dan Monitoring Disaster Impact (MDI) berusaha untuk merespon cepat dampak dari paparan aluminium dengan melakukan upaya peningkatan imun di masyarakat,

Tedja mengungkapkan bahwa aluminium yang tersebar di udara dalam jangka panjang bisa berdampak buruk bagi tubuh manusia. Masyarakat perlu mengonsumsi makanan yang bisa memperkuat unsur tembaga dalam tubuh, yang dapat menangkal dampak negatif dari logam berat tersebut.

JKJT dan MDI kuatkan imunitas masyarakat

Ia menjelaskan bahwa singkong dan kunyit bisa dikonsumsi untuk meningkatkan imun tubuh. “Saya sarankan untuk anak-anak minum kunyit tiap pagi seperempat atau setengah gelas. Untuk ibu-ibu bisa dua cangkir. Sedangkan singkongnya direbus tanpa gula, garam atau pun bumbu lainnya, dimakan potongan sekitar 10 cm setiap pagi,” urainya.

Untuk bapak-bapak, lanjut Tedja, bisa mengonsumsi kopi tanpa gula. “Saya rasa ini langkah kita untuk menuju Indonesia sehat. Kita bersama-sama dengan kepedulian para relawan dan semua unsur komunitas di Malang berusaha mendorong masyarakat sehat,” tutupnya. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments