Monday, November 25, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiAsing Masif Aksi Jual, Trading Tiga Saham Berikut Pekan Ini

Asing Masif Aksi Jual, Trading Tiga Saham Berikut Pekan Ini

Jakarta, benang.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu Jumat (26/1/2024) ditutup melemah di level 7.137 atau turun -1,25% dalam sepekan terakhir. Community Lead IPOT, Angga Septianus berpendapat pada minggu lalu ada 4 sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG sehingga ditutup melemah yakni sentimen stimulus China, PCE US, IHSG yang terkoreksi dalam dan aksi jual asing.

Angga menilai stimulus China sangat diperlukan oleh Indonesia sebagai partner dagang utama China. Ia beralasan jika pertumbuhan China melambat hal ini akan berdampak negatif juga terhadap perekonomian Indonesia. Pangsa pasar China pada Desember 2023 sebesar 27,55% dari ekspor nonmigas dan ini menjadi yang terbesar.

Terkait sentimen Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), jelas Angga, ukuran inflasi pilihan Bank Sentral AS, The Fed, telah bergerak di bawah 3% untuk pertama kalinya sejak Maret 2021 sebelum dimulainya kampanye kenaikan suku bunga bank sentral.

“Mengutip Yahoo Finance, Indeks PCE tumbuh 2,6% dari tahun ke tahun di Desember sejalan dengan angka bulan lalu. PCE inti, yang tidak termasuk kategori makanan dan energi yang bergejolak, tumbuh 2,9%, turun dari 3,2% dari bulan sebelumnya dan di bawah 3% yang diperkirakan para ekonom yang disurvei Bloomberg,” jelasnya.

Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Sementara itu terkait sentimen faktor penyebab koreksi tajam IHSG, ia menyebutkan USD-IDR melemah signifikan karena kuatnya data ekonomi AS dan kecilnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed di bulan Maret membuat USD menguat, outflow investor asing dan optimisme penurunan Fed Rate pada Maret yang menurun.

Sentimen terakhir pada market minggu lalu yakni asing yang melakukan aksi jual masif pada IHSG sebesar 2,8T dalam seminggu di tengah melemahnya optimisme penurunan suku bunga pada bulan Maret.

Berbicara tentang sentimen minggu ini, Angga hanya menyebutkan 1 sentimen yang wajib diperhatikan para trader yakni inflasi Indonesia. BPS mengatakan pada pekan ketiga Januari 2024, harga rata-rata beras medium naik 0,28% secara mingguan, padahal pada pekan pertama Januari 2024 harganya telah turun 0,38% secara mingguan.

“Kenaikan harga beras terjadi akibat produksi padi pada Januari-Februari 2024 yang diperkirakan defisit. Inflasi diprediksi bergerak naik ke level 2,7% dibandingkan bulan periode yang sama di bulan sebelumnya,” tegasnya.

Ia menambahkan saat ini market memang sedang wait and see. Meski demikian, Angga menyarankan para trader untuk memerhatikan saham-saham perbankan yang sudah melemah cukup dalam pada minggu lalu. Ia menegaskan saham-saham perbankan layak untuk diperhatikan.

Didasarkan pada data-data ekonomi dan sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas yang berkomitmen mengedukasi masyarakat untuk mulai belajar investasi tanpa registrasi dengan #PakeAjaDulu IPOT, merekomendasikan 3 saham untuk trading pada minggu ini hingga 2 Februari 2024 mendatang, yakni Buy BBNI (Support: 5.425, Resistance: 5.600), Buy BBTN (Support: 1.285, Resistance: 1.330), dan Buy on Breakout TPIA (Support: 5.500, Resistance: 5.975). (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments