Pekanbaru, benang.id – Alih-alih mengkhawatirkan kondisi ekonomi ke depan, Calon Ketua Umum (Caketum) BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) 2022-2025 Bagas Adhadirgha optimistis lebih menitikberatkan perihal betapa Indonesia ke depan dihadapkan pada permasalahan yang jauh lebih serius yaitu Bonus Demografi yang akan meledak pada 2030, dimana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai pada angka 64%.
Hal tersebut dipaparkan Bagas di acara Debat Kandidat Caketum BPP Hipmi yang diselenggarakan di Hotel Grand Central Pekanbaru, Riau, Jumat (21/10/2022).
Menjelang Musyawarah Nasional (Munas) XVII Hipmi Desember mendatang, tiga Caketum BPP Hipmi 2022-2025 adu argumentasi visi dan misi. Mereka adalah Wakil Ketua Umum BPP Hipmi Akbar Himawan Buchari, Sekretaris Jenderal BPP Hipmi Bagas Adhadirgha, dan Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Hipmi Anggawira.
Bursa pemilihan Ketua Umum BPP Hipmi 2022-2025 tentunya menjadi ajang yang sangat menarik untuk disimak selaras dengan kebutuhan preposisi Hipmi ke depan yang sudah seharusnya turut andil dalam menjawab tantangan bersama pemerintah sebagai mitra untuk menghadapi isu-isu masalah kenegaraan yang sulit tersebut.
“Jika kita Indonesia tidak siap menghadapi Bonus Demografi ini akan menjadi sebuah Bencana Demografi. Oleh sebab itu, saya menekankan betapa pentingnya pekerjaan rumah yang paling utama bersama jika ingin Indonesia menjadi negara maju yaitu pentingnya mengupayakan bertambahnya jumlah pengusaha di Indonesia hingga ideal di atas 10%,” ujar Bagas, pada pernyataan visi misinya.
Bagas menargetkan dalam tiga tahun akan mendorong terciptanya 1 juta pengusaha muda baru. Ia juga menampilkan kondisi perekonomian Indonesia dan bagaimana pengusaha muda harus bisa berperan dalam mendukung program pemerintah termasuk bagaimana meningkatkan peran pengusaha muda dalam melahirkan pengusaha Indonesia.
“Saya hadir melalui Hipmi akan menciptakan 1 juta pengusaha baru selama tiga tahun ke depan. Hipmi harus mampu beradaptasi, karena itu Hipmi membutuhkan pemimpin terpuji,” ucapnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah pengusaha terkini memang masih di kisaran angka 3,4% dari total populasi penduduk Indonesia.
Adapun cara-caranya secara konkret dalam mencapai hal tersebut, Bagas menyampaikan secara lugas dalam sebuah konsep yang digadang sebagai 5C.
5C ini terdiri dari Colaborate dimana saat ini HIPMI sudah menjadi bagian dari kolaborasi pengusaha muda seluruh Indonesia, dimana supply and demand tercipta di Hipmi. Coaching dimana seorang pengusaha muda butuh di-coaching untuk menjadi pengusaha yang lebih tinggi levelnya darinya tadinya UMKM menjadi level menengah dan kedepannya akan menjadi pengusaha yang lebih maju lagi.
“Saya menargetkan untuk menjadikan 50 pengusaha Hipmi menjadi besar di masa depan. Selain itu Connectivity, Hipmi Net merupakan salah satu bagian dari connectivity karena ke depan kita membutuhkan teknologi untuk menyambungkan dari Sabang sampai Merauke melalui digitalisasi. Siapapun yang menguasai digitalisasi akan menguasai dunia,” ungkapnya.
Kemudian Capital, seorang pengusaha muda baru membutuhkan bantuan institusi finansial yang ramah terhadap pengusaha muda dalam memberikan modal usaha pada pengusaha muda tanpa bertele-tele. Dan yang terakhir Conversion adalah obat Indonesia dalam menghadapi resesi.
“Investasi yang masuk ke Indonesia sudah sedemikian besar dan minimal sebesar 15% pengusaha Hipmi harus turut serta dalam seluruh kegiatan investasi yang terjadi di Indonesia. Mari teman-teman kita jadikan Hipmi sebagai kendaraan kita ke depannya untuk menjadikan kita sebagai pengusaha-pengusaha muda baru yang berdaulat di negeri sendiri,” pungkas CEO Asia Aero Technology itu.
Sekadar diketahui, Debat Kandidat Caketum BPP Hipmi 2022-2025 dihadiri oleh panelis tokoh intelektual Riau seperti Rektor Universitas Muhammadiyah Riau Saodul Amin, Anggota DPD RI Instiawati Ayus dan Anggota Komisi XI DPR RI Abdul Wahid.
Debat kandidat Caketum BPP Hipmi dibagi menjadi empat segmen. Segmen pertama adalah pemaparan visi dan misi, segmen kedua pendalaman visi misi atau menjawab pertanyaan dari panelis, segmen ketiga menjawab pertanyaan dari audience dan segmen keempat adalah antar Caketum saling memberikan pertanyaan. (*)