Sleman, benang.id – Pasca mengalami penurunan jumlah wisatawan selama dua tahun terakhir. Tepat pada Minggu (3/7/2022), Desa Wisata Brayut berusaha memulihkan keadaan vakum tersebut dengan memperkenalkan daya tarik yang dimilikinya, dengan menggelar acara Pesta Budaya Desa Wisata Brayut.
Acara yang digelar bekerjasama dengan Travelxism pada pukul 09.00 hingga 18.00 WIB ini dihadiri oleh Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Bupati Kabupaten Sleman, dan dosen-dosen Kampus Merdeka dari Kemendikbud.
Tak hanya itu, acara ini juga dihadiri oleh kurang lebih 400 pengunjung.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo SH Med mengapresiasi digelarnya Pesta Budaya Desa Wisata Brayut.
Singih pun berpesan kepada pengelola Desa Wisata Brayut untuk selalu meningkatkan pariwisata berkelanjutan. Hal-hal tersebut meliputi pengelolaan destinasi, sosial ekonomi, sumber daya manusia, dan kelembagaannya. Sebab, peningkatan ini dapat menjadi peluang besar dalam meningkatkan kawasan pariwisata dan perekonomian masyarakat.
“Desa wisata itu punya harapan yang cukup besar karena nantinya akan menjadi bagian dari pengembangan kawasan pariwisata di Yogyakarta,” ujar Singgih Raharjo saat membuka acara Pesta Budaya Desa Wisata Brayut.
“Salah satu hal yang tidak kalah penting dalam mengembangkan desa wisata yaitu kelembagaannya. Tidak hanya pemerintah saja, Pokdarwis juga harus memiliki semangat yang membara. Semoga dengan adanya acara ini, Brayut dan Travelxism dapat menyebarkan racun dan virus yang positif kepada daerah lain untuk dapat berdaya dan berbudaya,” imbuh Singgih Raharjo.
Bupati Kabupaten Sleman, Dra Hj Kustini Sri Purnomo juga memiliki pandangan yang serupa dengan Singgih Raharj. Bupati Sleman mengungkapkan apresiasinya kepada Travelxism dan Desa Wisata Brayut yang telah bekerja sama untuk mewujudkan acara pesta budaya ini.
“Kami sangat mengapresiasi adanya kegiatan Pesta Budaya Desa Wisata Brayut yang bertujuan untuk meningkatkan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Mengingat rekam jejak Brayut yang dapat membawa pengunjung mancanegara menginap selama beberapa hari, tentu Brayut sudah hebat dan hanya perlu dikembangkan lagi,” ujar Hj Kustini Sri Purnomo.
Acara ini juga diramaikan dengan adanya beberapa stand kuliner dan produk UMKM, pertunjukan seni seperti Jathilan gaya klasik, dan tari Golek Ayun-Ayun, Brayut Mini Museum, dan studio budaya.
Di mini museum, para pengunjung disuguhi pengetahuan mengenai sejarah Brayut zaman kolonial Belanda, penghargaan yang pernah diraih, dan display produk dan hasil bumi milik Desa Wisata Brayut. Sedangkan di studio budaya, para pengunjung dapat berfoto dengan menggunakan pakaian adat Jawa dengan latar alami yang identik dengan budaya Jawa.