Jakarta, benang.id — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI hari ini (15/8/2025) akan meluncurkan secara resmi platform digital baru untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam acara BNI wondrX 2025 di ICE BSD, Tangerang, yang berlangsung hingga 17 Agustus 2025.
Kehadiran solusi ini diharapkan dapat mempercepat digitalisasi UMKM sekaligus memperluas akses finansial yang inklusif dan berkelanjutan.
Memanfaatkan momentum perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79, platform baru ini bertujuan untuk memperkuat dukungan bagi pelaku UMKM melalui pengembangan platform digital yang lebih sederhana, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan pebisnis di segmen tersebut.
Langkah ini sejalan dengan semangat HUT BNI tahun ini, ‘Menemani Tiap Langkahmu’, sekaligus menjawab tantangan yang dihadapi UMKM di era digital, salah satunya terkait kompleksitas sistem perbankan yang menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku UMKM.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menjelaskan, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional yang membutuhkan solusi digital perbankan yang praktis, efisien, dan aman.
“Di momen ulang tahun ke-79 ini, BNI memperkenalkan solusi baru sebagai bentuk komitmen kami untuk membantu pebisnis UMKM mengelola keuangannya secara lebih digital. Ini adalah kado ulang tahun BNI untuk para pelaku UMKM Indonesia,” ujar Okki dalam keterangan tertulisnya.
Berdasarkan data BNI per Juli 2025, 39% nasabah BNI Giro di segmen UMKM telah memanfaatkan layanan BNIdirect cash. Angka ini menunjukkan masih besarnya peluang untuk mendorong percepatan transformasi digital di sektor tersebut.
Platform baru ini akan hadir sebagai one stop solution untuk pengelolaan keuangan UMKM, mencakup layanan finansial, pembiayaan, hingga integrasi ekosistem bisnis secara menyeluruh.
Penyederhanaan yang ditawarkan meliputi sistem single authorization yang fleksibel sesuai struktur usaha, instant transfer untuk transaksi real-time, serta fitur monitoring pemasukan dan pengeluaran yang akurat.
“Banyak pelaku UMKM yang merasa tidak nyaman menggunakan sistem multi-otorisasi berlapis seperti di perusahaan besar. Karena itu, kami merancang solusi ini dengan logika penggunaan yang lebih ringan namun tetap aman dan andal,” tambah Okki. (*/GK)