Jakarta, benang.id – Dalam upaya memperkuat integritas dan meningkatkan kepercayaan publik, BSI Maslahat menggelar pelatihan ISO 37001: Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP) yang berlangsung di Kantor Pusat BSI Maslahat, Jl. Surabaya No. 58. Kegiatan ini menghadirkan Dedy Rachmad Pabelu, ETS Manager dari PT British Standards Institution (BSI) Group Indonesia, sebagai narasumber.
Pelatihan pada 20 Juni ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dimulai sejak 17 Juni 2025. Pada tahap awal, pelatihan difokuskan untuk top level management, dan pada hari ini dilanjutkan untuk seluruh karyawan BSI Maslahat. Kegiatan ini menjadi bagian dari persiapan menyeluruh menuju target sertifikasi ISO 37001 yang ditargetkan akan diraih pada Agustus 2025.
Sebagai bagian dari proses meraih sertifikasi tersebut, BSI Maslahat telah merancang serangkaian tahapan penting yang mencakup pelaksanaan training awareness untuk membangun pemahaman awal, dilanjutkan dengan proses GAP analysis. Setelah melalui beberapa tahapan, akhirnya akan memasuki tahapan akhir yaitu proses sertifikasi ISO 37001.
Sukoriyanto Saputro, Direktur Eksekutif BSI Maslahat, menegaskan bahwa komitmen terhadap penerapan SMAP bukanlah simbolik semata, melainkan menyeluruh hingga ke dalam nilai kelembagaan.
“Penerapan Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP) di BSI Maslahat tidak berhenti pada tataran teknis administratif, tetapi menjadi komitmen kolektif yang dimulai dari level tertinggi manajemen hingga seluruh lini karyawan. Kami percaya bahwa kepemimpinan dengan integritas adalah kunci keberhasilan penerapan SMAP secara menyeluruh. Oleh karena itu, seluruh jajaran pimpinan memiliki tanggung jawab moral dan strategis untuk menjadi teladan dalam membangun budaya anti-penyuapan di lingkungan kerja,” ujarnya.
Sementara itu, Rusdi Musa Ishak, Direktur Operasional BSI Maslahat, menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan hanya bentuk edukasi teknis, tetapi juga langkah strategis menuju penerapan SMAP secara menyeluruh di lingkungan kerja BSI Maslahat.
“Ke depannya seluruh karyawan diharapkan menjadi agen perubahan dalam implementasi Sistem Manajemen Anti-Penyuapan. Penerapan SMAP ini merupakan bagian dari pakta integritas lembaga,” tegasnya.
Rusdi menambahkan bahwa penerapan SMAP akan berdampak langsung pada meningkatnya kepercayaan donatur, muzakki, dan para wakif terhadap BSI Maslahat. Kredibilitas dan integritas lembaga menjadi fondasi utama dalam menjaga keberlanjutan program-program sosial dan kemanusiaan.
PT BSI Group Indonesia merupakan perwakilan dari British Standards Institution, lembaga standar internasional terkemuka asal Inggris yang memiliki spesialisasi dalam sertifikasi sistem manajemen, audit kepatuhan, serta pelatihan berbasis standar global.
Keterlibatan BSI Group Indonesia dalam pelatihan ini menjadi jaminan kualitas atas materi dan pendekatan yang diberikan. Dengan pelatihan ini, BSI Maslahat menegaskan komitmennya untuk terus mengedepankan prinsip tata kelola yang baik dan memperkuat budaya anti-penyuapan dalam setiap lini operasional. (*/GK)
