Thursday, May 22, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiDBS Asian Insights Conference 2025: Strategi Indonesia Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global

DBS Asian Insights Conference 2025: Strategi Indonesia Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global

Transformasi digital, hilirisasi industri, dan transisi energi jadi kunci perkuat daya saing

Jakarta, benang.id – Ketidakpastian ekonomi global, tekanan geopolitik, hingga tren deglobalisasi terus membayangi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menjawab tantangan ini, Bank DBS Indonesia menggelar Asian Insights Conference 2025 dengan tema “Growth in a Changing World”.

Pergelaran ini menghadirkan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S. Djojohadikusumo, Chief Executive Officer Danantara Rosan Roeslani, Ekonom Indonesia dan Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong, serta Chief Economist DBS Group Research Taimur Baig untuk berdiskusi terkait tantangan struktural, arah kebijakan, dan peluang baru yang dapat mendorong pertumbuhan Indonesia di tengah lanskap global yang terus berubah.

(Ki-ka) Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Anthonius Sehonamin, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Chief Economist DBS Group Research Taimur Baig, dan Equities Specialist DBS Group Research Maynard Arif sebagai moderator pada acara media briefing DBS Asian Insights Conference 2025 di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong mengatakan, Bank DBS Indonesia menyadari bahwa dunia usaha saat ini menuntut ketegasan dan kecepatan dalam mengambil keputusan di tengah lanskap yang semakin tidak menentu.

Dengan jaringan mendalam di Asia, kami hadir sebagai mitra strategis dan tepercaya yang mampu menghadirkan konektivitas dan wawasan regional yang mumpuni dalam perdagangan, investasi, dan arus modal. Kami akan terus mengoptimalkan kekuatan jaringan kami di Asia untuk membuka peluang lintas batas bagi para pelaku usaha, mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan berdampak. Melalui DBS Asian Insights Conference 2025, kami ingin menghadirkan diskusi lintas sektor untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Roeslani

Salah satu sumber ketidakpastian global yang turut menjadi perhatian adalah kebijakan tarif dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump 2.0. Meskipun dampaknya terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan masih terbatas, sektor-sektor padat karya seperti tekstil, furnitur, dan alas kaki dinilai cukup rentan terhadap guncangan perdagangan. Hal ini memperkuat urgensi untuk memperkuat pasar domestik, melakukan diversifikasi ekspor, dan meningkatkan ketahanan industri dalam negeri.

Di tengah tekanan tersebut, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S. Djojohadikusumo tetap optimistis bahwa perekonomian Indonesia dapat tumbuh hingga 8 persen.

Menurut saya, faktor penentu utama adalah meningkatkan pendapatan negara. Dan kita akan meningkatkan pendapatan itu di antaranya dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dan teknologi informasi, termasuk melalui sistem perpajakan elektronik, untuk menambah jumlah pembayar pajak. Itulah salah satu metode dan alat yang akan kita gunakan untuk meningkatkan pendapatan negara dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.

Soroti Ketidakpastian Ekonomi, Konsolidasi Politik, hingga Upaya Keberlanjutan

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S Djojohadikusumo

Tahun ini, DBS Asian Insights Conference 2025 menyuguhkan sesi khusus bertajuk “Beyond the Numbers: Charting Indonesia’s New Economic Course” yang menyoroti potensi penguatan domestik, transformasi digital, dan arus investasi asing. Sesi ini menghadirkan Ekonom Indonesia dan Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri bersama Chief Economist DBS Group Research Taimur Baig yang memberikan analisis mendalam dari perspektif kebijakan dan ekonomi nasional.

Dalam diskusi tersebut, keduanya menyoroti bahwa di tengah memanasnya tensi dagang global, Indonesia masih berada dalam posisi yang relatif tangguh berkat eksposur perdagangan yang terbatas ke Amerika Serikat dibanding negara lain. Dengan memperkuat diversifikasi pasar dan kerja sama regional, Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk menjaga momentum pertumbuhan di tengah ketidakpastian global.

(Ki-ka) Chief Economist DBS Group Research Taimur Baig bersama Ekonom Indonesia dan Mantan Menkeu 2013-2014 Chatib Basri dalam sesi diskusi bertajuk “Economic Outlook 2025: Beyond The Number: Charting Indonesia’s New Economic Course” pada DBS Asian Insights Conference 2025 di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Melengkapi diskusi ekonomi, sesi “Political Outlook 2025: Power Consolidation for Economic Growth” menghadirkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi untuk membahas perubahan arus politik di bawah pemerintahan baru dan kebijakan seperti program makan bergizi gratis (MBG) yang diprediksi dapat memengaruhi stabilitas politik, arah belanja negara, dan iklim investasi. Sesi ini diyakini dapat memberikan perspektif bagi pelaku usaha untuk menyelaraskan strategi bisnis mereka dengan arah dan prioritas kebijakan pemerintah ke depan.

Sesi ini juga menempatkan Indonesia dalam konteks geopolitik global yang semakin multipolar, dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok yang memperbesar ketidakpastian pasar. Di tengah tekanan tersebut, Indonesia perlu menjaga keseimbangan diplomasi, memperkuat kerja sama internasional, dan merespons kecemasan kelas menengah dengan kebijakan yang lebih akuntabel dan berpihak pada pembangunan yang inklusif.

Bank DBS Indonesia Fasilitasi Pertumbuhan Bisnis, Ekspansi di Asia, & Transisi Energi

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Anthonius Sehonamin

Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra strategis nasabah dalam memperkuat konektivitas mereka di Asia serta mendampingi perjalanan transisi menuju model bisnis yang lebih hijau. Ini tercermin dari peningkatan pendanaan terkait Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) sepanjang tahun 2024.

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Anthonius Sehonamin mengatakan, peningkatan ini mencerminkan komitmen Bank DBS Indonesia sebagai mitra tepercaya dalam menyediakan solusi pembiayaan transisi dan pembiayaan berkelanjutan.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memberi pemaparan pada sesi diskusi “Political Outlook 2025: Power Shift for Economic Growth” pada DBS Asian Insights Conference 2025 di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Dengan jaringan cross-border dan fokus pada sektor strategis, kami terus mendorong pembiayaan berkelanjutan yang tidak hanya mendukung pertumbuhan bisnis, tetapi juga dekarbonisasi menuju Net Zero Emission 2050. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’,” katanya.

Konferensi ini juga turut menghadirkan dua wirausaha sosial selaku DBS Foundation Grantee, yaitu Du Anyam dan Adena Coffee, yang membagikan wawasan seputar peran inovasi dan kepedulian terhadap isu sosial dalam membangun ekonomi inklusif. Melalui model bisnis berbasis komunitas, mereka menunjukkan bagaimana dampak sosial dapat berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan keberlanjutan di tingkat akar rumput. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments