Jakarta, benang.id – Era disrupsi teknologi yang sarat akan inovasi memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat, namun akses teknologi masih belum dapat dinikmati secara merata. Hal ini menyebabkan adanya ‘digital divide’, yakni kesenjangan demografi dan wilayah yang memiliki akses terhadap teknologi informasi.
Menurut Network Readiness Index 2022, Indonesia masih tertinggal dari negara tetangganya, menempati urutan 59 dari 131 negara dengan kesiapan teknologi internet. Menyadari bahwa digital divide dapat menyebabkan ketimpangan potensi pada generasi mendatang, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan literasi digital dan finansial di kalangan pelajar baik dari universitas, politeknik maupun sekolah tinggi melalui program edukasi ‘DBS Berpijar’.
DBS Group memiliki tiga pilar keberlanjutan sebagai basis pemikirannya yakni Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Create Impact Beyond Banking. Program DBS Berpijar ini merupakan wujud komitmen pilar ketiga Bank DBS Indonesia yakni Create Impact Beyond Banking atau memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Program DBS Berpijar yang mengangkat tema Enhancing Digital and Financial Literacy to Encounter Economic Challenges and Global Competitiveness ini memiliki tiga modul, yaitu Financial Literacy for Youth, Digital Literacy for Youth, dan Sustainability in Business.
Metode pembelajaran DBS Berpijar berbasis asinkron sehingga peserta memiliki fleksibilitas untuk memilih pengajar dan konten yang disajikan dalam format video dan tersedia di laman futureskills.id.
Program ini menghadirkan berbagai praktisi dari Bank DBS Indonesia yang berpengalaman di bidangnya, di antaranya topik terkait digitalisasi, keuangan, marketing, keberlanjutan, sumber daya manusia hingga teknologi. Pada program ini, Bank DBS Indonesia menggandeng Pijar Foundation, sebuah organisasi nirlaba penyedia jasa pendidikan berbasis teknologi.
“Melalui program DBS Berpijar kami berharap dapat memupuk dan membekali generasi muda dengan future ready skills yang sangat dibutuhkan untuk dapat diterapkan di masa depan. Program DBS Berpijar melibatkan sebagian karyawan Bank DBS Indonesia dari berbagai divisi untuk memberikan materi sesuai dengan keahliannya masing-masing. Kami juga senang dapat mendukung program pemerintah dengan sarana eduksi seperti DBS Berpijar ini. Ke depannya, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa melalui program edukatif yang inovatif,” jelas Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika, dalam keterangan tulisnya di Jakarta, Senin (12/12/2022).
Sejak diluncurkan pada 15 Oktober lalu, batch pertama DBS Berpijar telah diikuti oleh lebih dari 1.000 mahasiswa dari 33 universitas di Indonesia. Sejalan dengan program Merdeka Belajar milik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, DBS Berpijar memungkinkan peserta yang telah menyelesaikan program untuk mendapatkan sertifikat yang dapat dikonversi menjadi Satuan Kredit Semester (SKS).
Direktur Future Skills Pijar Foundation Ageng Sajiwomemaparkan bahwa DBS Berpijar didesain untuk memberikan kesempatan bagi talenta Indonesia dalam menjadi Future Talent – salah satu dari tiga pilar Pijar Foundation, di mana dua lainnya adalah Future Planet dan Future Innovation.
“Pijar Foundation sadar betul bahwa distribusi talenta yang tidak merata berdampak pada hilangnya potensi kemajuan di sektor lain, sehingga perlu pemerataan dan kemudahan akses dalam pendidikan. Dalam program ini kami berusaha meningkatkan potensi anak muda melalui modul belajar mandiri yang mana para pemateri tersebut merupakan para karyawan Bank DBS Indonesia dari berbagai macam divisi,” tuturnya.
Ageng menambahkan bahwa inklusivitas pendidikan sangat melekat pada program ini, terlihat dari antusiasme peserta yang begitu besar terlepas latar belakang pendidikan dan daerah yang berbeda-beda. Beraneka ragam pertanyaan yang muncul dari para peserta; mulai dari perencanaan keuangan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR), perencanaan pensiun, karir di perbankan, sampai dengan bagaimana cara mendirikan institusi perbankan.
Kolaborasi ini merupakan kolaborasi pertama antara Bank DBS Indonesia bersama Pijar Foundation. Turut mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia, Pijar Foundation merupakan organisasi yang memberikan pengarahan dan membantu mitra strategis mempersiapkan diri dalam mengantisipasi tren, kesempatan, dan tantangan masa depan.
Dalam mewujudkan visinya sebagai Best Bank for a Better World, DBS Group memiliki tiga pilar keberlanjutan sebagai basis pemikirannya yakni Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Create Impact Beyond Banking.
Sebagai realisasi dari pilar ketiga, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk memberikan dampak positif melalui rangkaian kegiatan sukarela dengan melibatkan karyawan yang bank sebut sebagai People of Purpose (POP).
Selain kegiatan DBS Berpijar, Bank DBS Indonesia juga menggalakkan program #MakanTanpaSisa guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan permasalahan sampah makanan. (*)