Jakarta, benang.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -1,49% ke level 7.241 pada Jumat (12/1/2024). Community Lead IPOT, Angga Septianus menjelaskan pergerakan IHSG pada minggu lalu terpengaruh net inflow sebesar 1,12T dengan top inflow pada emiten BMRI sebesar 2,8T, BBRI sebesar 2,7T dan BBCA sebesar 2,6T.
Pada minggu lalu, terang Angga, investor domestik pada jualan dan ditampung asing. Sementara itu sektor yang menjadi top loser pada minggu lalu yakni IDXBASIC sebesar -6,12% dan IDXINFRA yang melemah sebesar -2,76% dan sektor yang menjadi top gainer minggu lalu yakni IDXFINANCE sebesar+3,09%, dan DXCYCLIC sebesar +3,07%.
Tiga sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pada minggu lalu yakni dari dalam negeri ada consumer confidence yang naik ke 123,8 (+0,2 poin) atau masih di bawah konsensus (124).
Selanjutnya sentimen dari luar negeri ada dari US dimana 10Y yield turun 6 bps dalam seminggu dan ditutup di 3,9427% (dari 4,002%), inflasi naik sedikit di atas consensus. Inflasi inti turun. Probabilitas pemangkasan suku bunga di Q1 menurun, Core Inflation Rate YoY 3,9% (consensus 3,8%, prev 4%), Inflation Rate YoY 3,4% (consensus 0,3%, prev 3,1%) dan Inflation Rate MoM 3,3% (consensus 3,2%, prev 3,1%).
“Sentimen luar negeri selanjutnya yakni Arab Saudi yang menurunkan harga minyak. WTI & Brent langsung turun 3-4%,tapi besoknya rebound karena ada supply concern dari konflik Timur Tengah,” tegasnya di Jakarta, Senin (15/1/2024).
Berbicara tentang potensi market pada minggu ini, Angga mengimbau para trader untuk memerhatikan sejumlah sentimen yang bakal memengaruhi pergerakan IHSG. Sentimen yang dimaksud adalah neraca dagang dengan consensus $1,92B, dimana sebelumnya sebesar 2,41B.
Selanjutnya ada sentimen nickel over supply, dimana big players (BYD) di dunia banyak yang beralih ke lithium. Big player yang sebelumnya menggunakan nikel kini beralih ke lithium. Menariknya, Indonesia memiliki cadangan harta karun super langka lithium di di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah.
“Nikel ini ke depannya akan makin sulit. Harganya makin suram. Supply-nya sudah over, tapi demand-nya kurang. Harga nikel bisa jadi turun lagi. Emiten nikel berpotensi tertekan. Long term juga downtrend,” jelasnya.
Sementara itu, sentimen positif yang wajib diperhatikan yakni natural gas yang naik +7%. Saat ini demand natural gas naik, tapi supply-nya bermasalah karena gangguan beberapa pabrik.
“Karena demand-nya tinggi, tapi supply dikit maka emiten-emiten natural gas wajib dipantau. Emiten-emiten gas diperkirakan akan melaju lebih kenceng,” tandasnya.
Nah, berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas yang berkomitmen mengedukasi masyarakat untuk mulai belajar investasi tanpa registrasi dengan #PakeAjaDulu IPOT, merekomendasikan 3 saham untuk trading pada minggu ini hingga 19 Januari 2024 mendatang, yakni Buy ELSA (Support: 400, Resistance: 434), Buy ESSA (Support: 570, Resistance: 660) dan Buy PTMP (Support: 214, Resistance: 270). (*)