Jakarta, benang.id – Setelah penantian panjang, Art Jakarta akhirnya hadir lagi tahun ini. Pekan seni rupa kontemporer internasional ini dijadwalkan berlangsung pada 17–19 November 2023 di lokasi konvensi terkemuka, JIEXPO Kemayoran, di Jakarta Pusat, sebagai venue barunya.
Direktur Artistik Art Jakarta, Enin Supriyanto dalam jumpa pers di Grha Bimasena, Jakarta Selatan, Selasa (31/10/2023), mengungkapkan alasan Art Jakarta yang biasanya digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, kali ini pindah ke JIEXPO Kemayoran.
Menurut Enin, JCC dipersiapkan untuk hajatan KTT ASEAN yang belum lama ini berlangsung di Jakarta.
“JCC harus dibersihkan, direnovasi, untuk penyelenggaraan KTT ASEAN. Indonesia menjadi tuan rumah karena menyandang Keketuaan ASEAN sehingga jadwal kami yang biasanya di bulan Agustus bertabrakan dengan masa renovasi dan persiapan untuk KTT ASEAN tersebut,” ujar Enin.
Namun, di sisi lain, Enin bersyukur mendapat lokasi baru di JIEXPO Kemayoran. “Kami punya satu hall atau ruangan pameran yang nyambung utuh. Kami akan menggunakan arena Hall B3 dan C3, termasuk bangunan yang paling baru di JIEXPO dengan luas total 10.000 m2,” ujar dia.
Dengan ruang pameran yang besar tersebut, Art Jakarta 2023 akan menghadirkan pameran lebih besar yang mencakup lebih banyak ekshibitor dibanding tahun lalu, dengan total 68 galeri dari Indonesia (40) dan mancanegara (28) yang akan mengusung karya terbaru seniman mereka. Galeri mancanegara datang dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Taiwan, Korea Selatan, China, Jepang, Rusia, dan Australia.
“Dengan hall besar akan sangat memudahkan pengunjung untuk navigasi, mengeksplor seluruh sudut dari acara Art Jakarta nantinya. Di JCC meski luas tapi peralihan dari satu hall ke hall lain selalu ada saja yang kelewatan. Mudah-mudahan hal itu tidak terjadi lagi,” katanya.
Selain itu, lanjut Enin, venue yang lebih besar memungkinkan Art Jakarta untuk menggandeng lebih banyak Mitra. Tiga Mitra Utama Art Jakarta 2023 adalah Julius Baer, institusi terdepan dalam sektor wealth management di dunia dengan tradisi panjang sebagai patron seni; UOB Indonesia, institusi perbankan regional sekaligus pendukung seni rupa yang konsisten mewujudkan komitmennya di Asia Tenggara; dan Bibit, aplikasi investasi digital pemenang penghargaan yang mendorong literasi finansial di seluruh Indonesia.
Tiga Mitra ini seluruhnya berkolaborasi dengan seniman-seniman berbakat, antara lain menghadirkan karya pemenang penghargaan dan karya komisi yang akan tampil perdana.
Dalam kesempatan sama, William– PR and Corporate Communication Lead Bibit mengatakan pihaknya senang kembali dipercaya untuk mendukung pameran seni terbesar di Indonesia ini. Ia menjelaskan partisipasi Bibit di dalam Art Jakarta 2023 menegaskan kesamaan visi Bibit dan Art Jakarta bahwa komunitas investasi dan kesenian bisa berjalan beriringan.
“Kami sangat menyakini bahwa investment is art and the same time art is an investment. Jadi Bibit melalui karya yang kami present di Art Jakarta 2023 nanti pesan intinya adalah karya seni yang mewakili kesadaran dan persepsi dari seseorang, bentuk-bentuk kabinet yang disusun membentuk labirin, dan di dalam labirin itu ada pengalaman personal,” ujar William menguraikan.
Bibit, lanjut dia, hadir berkolaborasi dengan komunitas kesenian karena Bibit membuat investasi di dalam pasar modal secara inklusif. “Jadi selama ini kami berkolaborasi dengan berbagai pihak, selain dengan komunitas kesenian juga dengan universitas, media, dan sebagainya,” katanya.
Tom Tandio, Fair Director mengatakan senang sekali tahun ini Art Jakarta bisa tampil di venue baru, JIEXPO Kemayoran.
“Kami menyemai harapan baru seiring kepindahan ke lokasi yang lebih besar ini, yang memungkinkan kami terlibat dengan lebih banyak kolaborasi dan mendatangkan karyakarya instalasi lebih besar. Kami khususnya bangga memperoleh dukungan besar dari sehimpunan Mitra yang berjajar bersama kami—semuanya menyajikan proyek atau presentasi hasil kolaborasi dengan para seniman di tempat masing-masing dalam satu area yang terintegrasi. Kami percaya edisi tahun ini akan melampaui harapan para pengunjung. Selain itu, kolektor dari mancanegara juga akan hadir dalam jumlah lebih besar mengingat bulan-bulan ini adalah kuartal keempat, musim yang lebih mendukung ketimbang jadwal kami sebelumnya di bulan musim panas,” ujarnya.
Tahun ini, kolaborasi Art Jakarta dengan para Mitra dapat dikategorikan menjadi tiga hal berikut.
Penghargaan. Dalam Art Jakarta 2023, para Mitra akan menghadirkan karya yang baru-baru ini menjadi pemenang penghargaan. Julius Baer meluncurkan karya-karya baru dari para pemenang Julius Baer Next Generation Art Prize in Asia 2023 di area khusus, yaitu Julius Baer VIP Lounge. UOB, sesuai tradisi kolaborasi dengan Art Jakarta, menggelar UOB Art Space yang memamerkan karya-karya pemenang UOB Painting of the Year dari Indonesia hingga Asia Tenggara.
Sementara itu, Treasury, aplikasi perdagangan emas fisik secara digital, memamerkan karya pemenang Treasury Art Prize 2023, Eldwin Pradipta, yang berjudul Is “This Artwork” in the Room with Us Right Now?. Ada pula SUPERLIVE yang menyajikan karya tiga pemenang kompetisi SUPERMUSIC-SUPERSTAR dalam sebuah instalasi multimedia bertema “Reconstruction The Deconstruction” untuk menyoroti proses kreatif seniman.
Presentasi. Presentasi istimewa oleh Mitra Art Jakarta meliputi proyek-proyek seru berikut ini. Bibit menyajikan karya Glass House oleh Syagini Ratna Wulan, sebuah pengembangan dari Lost Verses yang ditampilkan di Venice Biennale 2019. iForte secara konsisten mewujudkan potensi teknologi dalam penciptaan karya, lewat persembahannya, NOC/ Turne oleh Jeffi Manzani. TACO, dalam kolaborasi dengan Park Jihyun, memajang Special Edition of Thomson Series yang menggubah narasi baru untuk barang habis pakai dan memanfaatkan sebuah produk baru dari TACO yang akan segera rilis.
Selanjutnya, Blue Label mengusung karya IN/TOUNGE/IBLE oleh Rebellionik, menyajikan pengalaman spasial dan cita rasa yang tak biasa dalam sebuah instalasi.
Terakhir, MINI, bekerja sama dengan Syaiful Garibaldi, memamerkan The Mini Musa, konsep mobil seni yang mengangkat harmoni alam, kamuflase, dan adaptasi mimikri, dengan memanfaatkan Tillandsia usneoides (janggut musa).
AJX adalah prakarsa kolaboratif antara Art Jakarta dan institusi atau perusahaan swasta untuk menyajikan koleksi karya di hadapan publik luas di Art Jakarta. Tahun ini, AJX menyajikan ASEAN-KOREA Partnership Project for Innovative Culture (PIC), yang memamerkan karya dari seniman ASEAN-KOREA melalui koleksi galeri ASEAN-KOREA untuk menyampaikan gambaran tentang pemetaan dan hubungan di dunia seni rupa ASEAN-KOREA.
Hadir pula pameran Vice Versa yang menampilkan potret-potret seniman Indonesia oleh Indra Leonardi, yang diambil selama bertahun-tahun, dan respons para seniman dalam spirit kolaboratif terhadap karya potret tersebut, mengilaskan persahabatan dan relasi kreatif mereka.
Selain sajian istimewa bersama para Mitra di atas, Art Jakarta 2023 mengusung program yang terbukti menjadi unggulan setiap tahunnya.
GALLERY. Segmen utama Art Jakarta menyambut hangat ekshibitor yang terdiri atas 40 galeri dari Indonesia dan 28 galeri mancanegara, termasuk partisipan yang telah bergabung sejak lama. Art Jakarta dengan senang hati mempersembahkan ekshibitor baru yang belum pernah berpameran di sini sebelumnya.
SPOT. Platform untuk presentasi istimewa berupa instalasi seni yang telah disesuaikan khusus untuk pekan seni ini. Untuk itu, Spot dalam Art Jakarta 2023 akan memasang sembilan karya seni yang telah terkurasi untuk dipamerkan di area publik pekan seni ini, antara lain karya Jose Santos (Filipina) yang merupakan tindakan konstruksi-rekonstruksi pribadi, penataan beragam objek untuk membangkitkan dan membingkainya kembali sebagai bahasa kode akan kehidupan yang telah silam; dan Nipan Oranniwesna (Thailand) yang menyoroti konsep batas dan saling silang antara kedua sisi perbatasan dalam Neither Body nor Soul (2018). Kedua karya ini tampil di Indonesia untuk pertama kalinya.
PLAY by UOB Indonesia. Dirancang khusus untuk menyediakan area bermain bagi anak-anak, mengasah kreativitas, kepekaan, dan imajinasi melalui beragam kegiatan. Dipersembahkan oleh UOB Indonesia, PLAY tahun ini dikomisikan kepada Farhan Siki, pemenang UOB Indonesia Painting of the Year 2022, agar menggagas ruang interaktif “Plant a Tree, Plant a Life” yang dinamis di mana anak-anak dapat mengenal seni rupa dengan bermain-main dan berimajinasi.
SCENE. Segmen khusus bagi kolektif seniman dan nirlaba untuk menggalang dana dalam upaya mereka. Art Jakarta mendukung prakarsa yang membutuhkan format kreatif dalam penggalangan ini, khususnya dari mereka yang berada di luar kawasan Jakarta, untuk ikut memperkuat semangat komunitas di kancah seni rupa.
AJ TALK. Platfom bagi para ahli, pengamat, seniman, kolektor, dan kurator, untuk berbincang serta berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada pengunjung. Dengan jajaran nama-nama tepercaya dan sosok-sosok menarik dalam kancah seni rupa, segmen ini menjadi bagian tak terpisahkan dari Art Jakarta.
Tahun ini AJ Talk menjadi ajang bagi, antara lain, peluncuran buku Vice Versa oleh fotografer Indra Leonardi dan Illuminations oleh kritikus Carla Bianpoen; diskusi tentang karya-karya pemenang UOB Painting of the Year dari beberapa negara; serta diskusi tentang kreativitas bersama Evan Wijaya (desainer grafis) dan Samantha K. Jackson (Percolate Galactic). (*)