Lombok, benang.id – Koferensi ingternasional Indonesian Regional Science Association (IRSA) 2022 telah sukses digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tanggal 16-19 Juli 2022.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mataram (Unram), sebagai penyelenggara menyebutkan konferensi tahunan ini bertujuan bagi kemajuan hasil riset di bidang regional.
Dalam forum konferensi tersebut digelar diskusi dan debat terbuka, transfer pengetahuan, strategi perumusan kebijakan, dan jejaring di antara para peneliti dan pembuat kebijakan, baik dari dalam dan luar negeri.
Salah satu lembaga partisipan dalam konferensi internasional ini adalah Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FBE UAJY). Para dosen FBE UAJY yakni A Gunadi Brata, AM Rini Setyastuti, Sigit Triandaru, A Sukamto, Yenny Patnasari, dan A Edi Sutarta mempresentasikan makalah atau paper berjudul “Local Economic Resielence in Java During Covid-19 Pandemic”, Does Economic Diversity Help EconomicResielence? The Aglomeration Area in Java During The Covid-19 Pandemic”, “Trust in Government and Flood Preparedness Among Households in Developing Countries Megacities: The Case of Jakarta, Indonesia”, dan “Pandemic and Incomne Distribution: Java 1920s”.
Makalah-makalah tersebut merupakan hasil kolaborasi riset dosen Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UAJY dengan peneliti dari lembaga lain (dalam negeri dan luar negeri) dan juga mahasiswa Prodi Ekonomi FBE UAJY.
“Makalah hasil riset tersebut selanjutnya akan diupayakan untuk dipublikasikan dalam jurnal yang bereputasi nasional maupun internasional”, tutur Y Sri Susilo (Kaprodi Ekonomi Pembangunan FBE UAJY) dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (23.7.2022).
Prof Mansur Afifi, Guru Besar Unram dan Ketua Panitia mengatakan bahwa topik yang diangkat dalam konfeterensi IRSA tahun ini adalah ”Covid-19 Disruption and Regional Development in Small Island Economies”.
“Hasil konferensi internasional ini juga diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi perekonomian daerah dan nasional dalam pembuatan kebijakan”, ujar Mansur Afifi berharap.
Selanjutnya Mansur menjelaskan hasil konferensi memberikan kontribusi pemikiran yang memungkinkan untuk mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi regional.
Konferensi IRSA ke-17 juga menghadirkan narasumber dari berbagai negara. Pembicara utamanya John Gibson (Guru Besar University of Waikato). Sedangkan untuk sesi pleno yang dilaksanakan selama dua hari dibagi menjadi dua topik. Topik ”Covid-19 Disruption” dengan pembicara Alessandra Faggian (Director of Social Sciences and Vice Provost for Research, Gran Sasso Science Institute).
Selanjutnya Fukunari Kimura (Chief Economist Economic Institute for ASEAN and East Asia/ERIA).
Untuk topik ”Small Island Economies” nara sumbernya Amalia Adininggar Widyasanti (Deputy for Economic Affairs, Bappenas) dan Ida Aju Resosudarmo (Peneliti Crawford School of Public Policy, Australian National University).
Dalam sambutan penutupan konferenasi IRSA 2022, Kepala BKF Kemenkeu RI, Febrio Kacaribu menyampaikan terjadinya peningkatan ketidakpastian global pasca pandemi Covid-19 menjadi tantangan semua pihak. “Pemerintah membutuhkan banyak masukan dan saran yang konstruktif dalam berbagai kebijakan ekonomi dari kalangan akademisi dan masyarakat agar dapat merumuskan kebijakan yang dapat menjawab permasalahan dengan tepat”, ucap Febrio Kacaribu.