Yogyakarta, benang.id – Dua Dosen Departemen Informatika – Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Atma Jaya Yogayakarta (UAJY) yaitu Irya Wisnubhadra ST MT, dan Prof Suyoto, serta Andreas Wahyu Krisdiarto MEng – seorang peneliti dari Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta kembangkan prototipe transportasi berbasis aplikasi dengan kemampuan business intelligence, yang mampu memonitor dan mengendalikan pergerakan truk pengangkut tandan buah segar (TBS) Kelapa Sawit agar sampai ke pabrik secepat mungkin.
Penelitian ini didanai oleh Hibah Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2023 pada skema pengembangan prototipe, dengan jangka waktu satu tahun penelitian.
Hibah DRTPM ini dimaksudkan agar perguruan tinggi menghasilkan lebih banyak lagi invensi dan inovasi yang menghasilkan hilirisasi teknologi tepat guna, menciptakan nilai tambah, serta meningkatkan produksi dan penggunaan komponen dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
Kelapa sawit merupakan komoditas yang sangat penting bagi Indonesia, baik nilai ekspor, kontribusi atas kebutuhan minyak goreng, maupun kesejahteraan petani. Minyak kelapa sawit dihasilkan dari proses pemerasan TBS kelapa sawit.
Kualitas TBS sebagai bahan baku berperan penting dalam menentukan kualitas minyak sebagai hasil akhir produk, yang pada akhirnya akan menentukan nilai produk di pasar. Sayangnya, dalam proses transport kelapa sawit dari kebun menuju pabrik, tidak jarang terjadi penurunan kualitas. Penurunan kualitas ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain kendala tidak terduga yang dihadapi selama perjalanan, pengoperasian alat angkut yang tidak efisien, atau ketidakefektifan pengendalian transportasi logistik.
Ketidakefektifan pengendalian transportasi logistik akan membawa pada pemborosan sumber daya dan menyebabkan penurunan kualitas buah. Karenanya, Peneliti UAJY dan Instiper Yogyakarta, berkolaborasi untuk mengatasi hal ini dengan menciptakan LogTransawit, yang merupakan aplikasi berbasis mobile dan web yang dikembangkan dengan tujuan untuk menghindarkan berkurangnya kualitas, yaitu dengan mengendalikan sistem transport TBS. Pengendalian sistem logistik TBS dapat memantau perjalanan truk angkut, meminimalkan waktu transportasi, dan mengurangi lamanya antrian di pabrik, sehingga dapat memberi keuntungan di antaranya mempertahankan kadar asam lemak bebas (ALB) sebagai indikator mutu TBS kurang dari 5% dan meningkatkan efisiensi biaya operasional alat angkut .
Analisa parameter kinerja angkutan dalam penelitian tim UAJY dan Instiper menunjukkan tidak ada korelasi antara berat TBS dengan waktu muat-angkut dan waktu hilang, namun berkorelasi dengan kecepatan. Aplikasi LogTransawit dapat mengatur jadwal keberangkatan dan memonitor truk angkut menyesuaikan kapasitas produksi di pabrik yang disesuaikan dengan kapasitas produksi kebun, ketersediaan truk, dan kondisi jalan perkebunan. Hal ini dapat mencegah adanya miskonsepsi mengenai kapasitas pabrik dan ketersediaan truk, yang seringkali jadi musabab terjadinya ketidakefektifan pengangkutan TBS kelapa sawit.
Selain itu, perangkat lunak ini memiliki kemampuan business intellligence yang dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan baik taktis maupun strategis, sehingga pihak yang melaksanakan pengangkutan pun tidak perlu lagi mengkhawatirkan kendala tidak terduga selama perjalanan, sebab LogTransawit siap menyediakan informasi bagi manajemen untuk membantu mengambil keputusan. Pelaku bisnis kelapa sawit juga tidak perlu mengkhawatirkan mengenai sinyal dan internet, sebab aplikasi juga dapat berinteraksi dengan pengguna melalui SMS jika daerah terkendala dengan koneksi data melalui internet. Perangkat lunak ini terdiri dari mobile apps yang terpasang pada perangkat ponsel dan aplikasi berbasis web, sehingga sistem transportasi TBS dapat dipantau dan dikontrol dari manapun secara realtime.
LogTransawit saat ini telah berhasil dikembangkan dan telah diujicobakan di beberapa kebun sawit milik perusahaan swasta di Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera, dan akan segera tersedia di platform Google Play Store. Dengan tersedianya secara publik, aplikasi ini dapat diunduh dan digunakan oleh semua pelaku kebun kelapa sawit, baik petani swadaya maupun perusahaan, sehingga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan efisiensi transportasi TBS dan mutu minyak TBS di perkebunan yang berujung pada nilai tambah kesejahteraan pekebun/perusahaan Indonesia. (*)