Friday, October 18, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiDukung Pemerintahan Baru Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi, Repnas Luncurkan Gerakan Tumbuh Bersama 8%

Dukung Pemerintahan Baru Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi, Repnas Luncurkan Gerakan Tumbuh Bersama 8%

Jakarta, benang.id  — Relawan Pengusaha Nasional (Repnas) secara resmi meluncurkan Gerakan Tumbuh Bersama 8%, sebuah inisiatif besar yang bertujuan membantu pemerintahan Prabowo-Gibran dalam masa kepemimpinan mendatang mencapai visi dan misi pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

Peluncuran ini menandai awal kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat perekonomian nasional melalui pengembangan wirausahawan baru, penyederhanaan regulasi, dan memastikan kepastian hukum yang lebih baik di Indonesia.

Anggawira, Ketua Umum Repnas, membuka acara ini dengan menekankan betapa pentingnya pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% untuk membawa Indonesia menuju visinya pada tahun 2045.

“Kalau kita hanya bertumbuh 5-6%, kita akan kesulitan mencapai Indonesia Emas 2045. Kita harus mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi dengan kolaborasi dan inovasi di segala sektor. Di sinilah peran pengusaha muda sebagai agen perubahan sangat penting,” ujarnya.

Dalam pidatonya, Anggawira juga menyinggung pentingnya stabilitas politik dan kepastian hukum sebagai kunci untuk menarik lebih banyak investasi. “Tanpa kepastian hukum yang jelas, kita akan kesulitan menarik investor. Inilah salah satu tugas besar yang harus kita selesaikan agar Indonesia bisa bergerak lebih cepat,” tambahnya.

Edy Junaedi, Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, dalam sesi talkshow menyatakan dukungannya dengan menyampaikan pentingnya ekspansi ekonomi ke pasar global.  “Indonesia harus bisa bersaing dengan negara-negara seperti Vietnam, yang telah memangkas banyak hambatan birokrasi untuk menarik investasi asing. Jika kita tidak segera memperbaiki sistem ini, kita akan tertinggal,” tegas Edy.

Menurutnya, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%, Indonesia harus fokus pada penyederhanaan regulasi dan memudahkan proses bisnis, terutama untuk menarik investasi asing langsung (FDI).

Foto bersama usai Talkshow serangkaian acara peluncuran Gerakan Tumbuh Bersama 8% oleh Repnas. Foto: Repnas

Suroso, Direktur Utama Manajemen Risiko PLN, menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi memerlukan infrastruktur yang solid, khususnya di sektor energi. Ia menjelaskan bahwa saat ini rasio spesifik kelistrikan Indonesia sudah mencapai 95%-98%, namun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, PLN harus mempercepat pertumbuhan infrastruktur kelistrikannya setidaknya sebesar 7,9% per tahun.

“Kita perlu memastikan bahwa sektor energi siap mendukung pertumbuhan industri, terutama dengan memfokuskan pada distribusi energi yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia,” jelas Suroso.

Sementara itu dalam talkshow yang dipandu oleh Zulfan Lindan, Martyn Terpilowsky, CEO Bhumi Varta Technology, menyoroti bahwa kemudahan berbisnis dan pemangkasan birokrasi adalah hal yang sangat penting untuk menarik lebih banyak investor ke Indonesia.

“Tidak seharusnya Indonesia kalah bersaing dengan negara-negara yang populasinya jauh lebih kecil seperti Vietnam. Negara ini telah berhasil menarik investasi dengan menyederhanakan banyak proses perizinan. Indonesia perlu mengikuti langkah ini jika ingin mencapai target 8%,” kata Martyn.

Erwin Suryadi, inisiator Gerakan Tumbuh Bersama 8%, menutup acara dengan menekankan pentingnya kolaborasi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil. “Kita tidak bisa mencapai target pertumbuhan ini sendirian. Kolaborasi adalah kunci. Kita perlu memastikan bahwa setiap kebijakan yang dibuat mendukung inovasi dan pengembangan teknologi, serta menciptakan ruang bagi para pengusaha muda untuk berkembang,” ujar Erwin.

Hal ini senada dengan pernyataan Dirgayuza Inisiator Gerakan 8%, ia menyebut perubahan fundamental dalam sistem politik dan regulasi diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi. “Kita perlu menciptakan sistem yang memungkinkan pengusaha baru muncul dan berkembang, ini yang akan menjadi langkah fundamental pemerintah ke depan ” tambahnya.

Gerakan ini menjadi langkah awal yang penting bagi pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mencapai visi Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia. Dengan kolaborasi lintas sektor, penyederhanaan regulasi, dan perbaikan kepastian hukum, Gerakan Tumbuh Bersama 8% diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta membuka peluang lebih luas bagi pengusaha muda di Indonesia. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments