Thursday, May 15, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiE-Commerce Asia Tenggara Masuki Babak Baru: Penjualan Diprediksi Naik Dua Kali Lipat,...

E-Commerce Asia Tenggara Masuki Babak Baru: Penjualan Diprediksi Naik Dua Kali Lipat, Tembus USD410 Miliar pada 2030

E-commerce mencari struktur modal yang lebih seimbang dengan fokus pada pertumbuhan yang didukung kredit

Singapura, benang.id – Laporan terbaru dari Bank DBS mengungkapkan bahwa sektor e-commerce di Asia Tenggara kini memasuki fase pertumbuhan baru. Fase ini ditandai dengan fokus pada keuntungan, peningkatan pengalaman pelanggan, serta pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dengan dukungan kredit.

Laporan DBS Nextwave Southeast Asia 2025 merupakan edisi perdana dari seri terbaru yang mengeksplorasi perkembangan pesat ekonomi digital di Asia. Laporan ini disusun melalui kerja sama dengan perusahaan data dan wawasan pasar, Cube. Laporan ini memproyeksikan bahwa penjualan e-commerce di kawasan Asia Tenggara akan meningkat lebih dari dua kali lipat, dari USD184 miliar (SGD240 miliar) pada tahun 2024 menjadi USD410 miliar (SGD535 miliar) pada tahun 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 14 persen selama periode tersebut (lihat Grafik 1).

Grafik 1: Perkiraan penjualan e-commerce di Asia Tenggara

Penjualan e-commerce di Asia Tenggara meningkat 46 kali lipat dari USD4 miliar (SGD5 miliar) menjadi USD184 miliar antara tahun 2012-2024, didukung dengan pengguna yang kian memilih e-commerce sebagai metode pembelian barang (lihat Grafik 2).

Grafik 2: Penjualan e-commerce tahunan di Asia Tenggara

Sejalan dengan pertumbuhan ini, beberapa raksasa e-commerce di kawasan Asia Tenggara telah mencapai profitabilitas. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pencapaian ini antara lain konsolidasi pangsa pasar, peningkatan biaya layanan, dan fokus yang lebih besar pada penawaran inti bisnis mereka. Beberapa perusahaan juga berinvestasi dalam model bisnis vertikal yang terkait dengan e-commerce – seperti pergudangan dan pengiriman jarak jauh (last-mile delivery) – untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperbaiki layanan pelanggan.

Fokus lebih besar pada pertumbuhan berkelanjutan dan meraih keuntungan

Seiring dengan semakin matangnya sektor e-commerce di kawasan ini, berbagai platform mulai beralih dari ekspansi cepat menuju pertumbuhan yang berkelanjutan. Optimalisasi biaya, memastikan pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan, serta membangun basis pelanggan yang lebih setia dan mendalam akan menjadi faktor kunci keberhasilan dalam fase pengembangan berikutnya.

Misalnya, platform yang memberikan pengalaman berbelanja yang lebih personal dan menarik – serta membangun loyalitas pelanggan yang lebih kuat – akan lebih siap untuk mempertahankan dan memperluas pangsa pasar mereka. Faktor-faktor seperti adopsi kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan memainkan peran kunci dalam pergeseran ini, berkembang dari penggunaan di backend seperti penandaan produk, menjadi rekomendasi barang yang lebih sesuai dan menyajikan pengalaman belanja yang hyper-personalised dan imersif.

Pada saat yang sama, pemain baru yang menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih unggul, seperti mengintegrasikan pembayaran tanpa hambatan, atau memanfaatkan AI untuk menciptakan model bisnis yang berbeda, dapat menggoyahkan pemain lama dan menarik modal investasi.

Penekanan pada pertumbuhan berkelanjutan juga dapat mengubah struktur modal perusahaan teknologi di Asia Tenggara. Secara historis, mereka bergantung pada pembiayaan ekuitas melalui modal ventura dan dana ekuitas swasta. Ke depannya, baik perusahaan rintisan (start-up) maupun perusahaan yang berkembang (scale-up) mungkin akan mencari struktur modal yang lebih seimbang dengan fokus pada pertumbuhan yang didukung oleh kredit untuk menurunkan biaya modal. Faktor pendorong utama termasuk kemampuan untuk mendapatkan persyaratan yang relatif fleksibel di tengah kondisi pasar yang dinamis.

Head of Digital Economy Group, Institutional Banking, Bank DBS Chua Shih Guan mengatakan, seiring dengan matangnya sektor e-commerce di kawasan ini, pihaknya melihat pergeseran dari sekadar menawarkan promosi dan diskon menuju pengalaman pelanggan yang lebih inovatif dan berbeda. Ini dicapai melalui investasi di area seperti personalisasi berbasis AI, logistik yang lebih baik, dan keuangan yang lebih tangguh.

Kami percaya platform-platform ini akan tumbuh dengan menguntungkan dan memainkan peran penting sebagai penghubung untuk gelombang inovasi berikutnya di Asia Tenggara. Evolusi ini juga mungkin memerlukan para pendirinya untuk menggabungkan penggalangan dana dengan solusi kredit lebih awal dalam perjalanan mereka. Sebagai bank yang berada di garis depan inovasi digital, Bank DBS berkomitmen untuk memanfaatkan rangkaian solusi kami untuk mendukung bisnis, baik untuk mereka yang baru memulai atau sedang berkembang, di setiap tahap perjalanan mereka,” jelasnya.

Co-Founder, Cube Simon Torring mengatakan, E-commerce telah menjadi salah satu kekuatan paling transformatif dalam perjalanan digital Asia Tenggara. Tidak hanya mengubah cara orang berbelanja, tetapi mereka juga meletakkan dasar bagi pertumbuhan di sektor logistik, pembayaran, fintech, dan infrastruktur digital.

Seiring sektor ini memasuki fase baru, platform-platform akan semakin cerdas, lebih terfokus, dan lebih terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari. Evolusi ini mencerminkan seberapa jauh kawasan ini telah berkembang, dan seberapa besar potensi yang masih terbentang di depan.” imbuhnya. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments