Sunday, January 26, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiEdukasi Masyarakat, UOB Paparkan Strategi Finansial di Tengah Tantangan Ekonomi

Edukasi Masyarakat, UOB Paparkan Strategi Finansial di Tengah Tantangan Ekonomi

Jakarta, benang.id – Ekonomi Indonesia tahun 2025 menghadapi setidaknya 4 tantangan utama, yakni: meningkatnya inflasi, adanya degradasi masyarakat kelas menengah, pelemahan nilai tukar rupiah, dan penurunan suku bunga The Fed yang diikutii oleh BI Rate. Untuk menghadapi tahun 2025 yang diliputi dengan ketidakpastian ekonomi tersebut, UOB Indonesia memandang perlunya kewaspadaan dan perencanaan yang matang dengan menjaga disiplin, melakukan penyesuaian sesuai perubahan ekonomi, dan menempatkan dana di instrumen yang tepat.

Demikian dikemukakan Vera Margaret– Head of Deposit and Wealth Mangement UOB Indonesia dalam acara Media Gathering UOB Indonesia bertajuk “Strategi Finansial di Tengah Tantangan Ekonomi” di Brass Room, Thamrin Nine Ground Floor, Chubb Square, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Hadir juga sebagai pembicara Samuel Ray– Penulis dan Praktisi Finansial.

“Selain disiplin menabung, dalam perencanaan keuangan kita juga harus disiplin ketika pendapatan naik, gaya hidup kita diusahakan tidak ikut naik. Kita juga perlu mencatat pengeluaran selama satu atau dua bulan, untuk mengetahui spending habits kita,” jelas Vera.

Alokasi keuangan yang ideal per bulan menurut UOB, beber Vera, adalah 5-10% untuk keinginan (WANTS) berupa hiburan, olahraga dan pembelian gadget terbaru, sementara untuk porsi tabungan (SAVINGS) sebesar 10-20% berupa dana darurat, investasi dan asuransi.

“Sedangkan kebutuhan (NEEDS) memiliki porsi terbesar yaitu 70-85% pendapatan berupa biaya tempat tinggal, makanan, pembayaran hutang atau cicilan minimal, dan lainnya,” ujarnya.

Didukung dengan Risk-First Approach, lanjut Vera, UOB percaya bahwa pengenalan risiko yang baik akan membantu masyarakat dalam mengelola keuangan dengan baik dan aman.
Dalam pendekatan Risk-First, urai Vera, ada tiga pilar atau langkah dalam perencanaan keuangan. Langkah pertama adalah melindungi (protect) diri dan orang yang dicintai dari risiko kejadian hidup yang tidak terduga dengan menyediakan dana darurat dan perlindungan asuransi.

“Kedua, membangun (build), portofolio awal dengan produk keuangan yang tidak mudah terpengaruh kendali pasar,” katanya.

Adapun langkah terakhir dalam perencanaan keuangan adalah meningkatkan (enhance) pertumbuhan portofolio investasi dengan menangkap peluang pasar.

UOB Saving Program 2025

Media Gathering UOB Indonesia bertajuk “Strategi Finansial di Tengah Tantangan Ekonomi” di Brass Room, Thamrin Nine Ground Floor, Chubb Square, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: benang.id/Gora Kunjana

Dalam kesempatan tersebut, Vera Margaret juga mengungkapkan beragam produk Tabungan UOB yang dapat dirancang untuk membantu masyarakat mengelola keuangan dengan lebih baik diantaranya, UOB One Account yaitu satu rekening tabungan untuk semua transaksi yang memberikan keuntungan bonus bunga tambahan dalam bertransaksi.

“Selain itu ada UOB Stash Account yaitu tabungan yang memberikan keistimewaan bonus bunga tambahan dengan menjaga atau meningkatkan saldo rata-rata bulanan nasabah,” tutur Vera.

Kemudian, Lady’s Saving Account tabungan khusus perempuan dengan manfaat perlindungan asuransi hingga usia 65 tahun, dan UOB Privilege Account sebagai tabungan dengan suku bunga premium dan kebebasan transaksi khusus untuk Nasabah UOB Privilege Banking.

Vera juga menyebutkan bahwa pada tahun 2025 ini, UOB kembali meluncurkan program “Waktu Indonesia Menabung” yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam pengelolaan keuangan yang baik serta meningkatkan kesadaran menabung melalui program gamifikasi agar membuat aktivitas menabung menjadi lebih menyenangkan.

Menabung sebagai pondasi keuangan

Foto bersama usai Media Gathering UOB Indonesia bertajuk “Strategi Finansial di Tengah Tantangan Ekonomi” di Brass Room, Thamrin Nine Ground Floor, Chubb Square, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: benang.id/Gora Kunjana

Sementara itu, Samuel Ray mengapresiasi langkah UOB untuk mengedukasi masyarakat di bidang finansial. Ia sangat setuju bahwa menabung seperti digaungkan UOB merupakan langkah konkret yang perlu dilakukan masyarakat.

“Mimpi untuk menabung Rp100 juta pertama, Rp1 miliar pertama, atau membeli rumah pertama itu bagus sekali. Tetapi tanpa langkah-langkah konkret yang kita lakukan mimpi itu tetap jadi mimpi saja. Jangan lupakan langkah-langkah kecil. Jangan remehkan small steps,” katanya.

Menabung, tandas Samuel, merupakan dasar atau pondasi keuangan. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menjadikan standar hidup orang lain sebagai patokan. “Jangan jadikan standar hidup orang lain untuk diri kita. Kalau pun harus membandingkan sebaiknya bandingkan dengan diri sendiri dengan tahun sebelumnya. Kalau tahun ini sudah lebih baik dari tahun lalu itu lebih dari cukup,” ujarnya.

Menutup talkshow, Vera Margaret menekankan kembali perlunya disiplin dalam menabung dan pegang teguh konsep investasi. “Sisihkan bukan sisakan. Kalau disisakan belum tentu tersisa, tapi kalau disisihkan pasti kita punya tabungan nantinya,” katanya.

Sedangkan terkait investasi, “Konsepnya adalah pahami dan nikmati. Pahami produknya sehingga bisa menikmati hasilnya. Dan, pilih investasi yang sesuai dengan profil risiko kita,” pungkasnya. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments