Surakarta, benang.id – Disrupsi teknologi menyebabkan hilangnya sejumlah lapangan pekerjaan. Pengangguran saat ini juga terjadi karena adanya kesenjangan antara skill para lulusan pendidikan dan kebutuhan spesifikasi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Astrid Widayani SE SS MBA, seorang edupreneur yang telah mendedikasikan dirinya dalam berbagai program pengembangan pendidikan menilai dunia industri yang terus berkembang juga harus diimbangi dengan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing.
“Untuk menjawab tantangan tersebut, melalui sebuah program terpadu, Edushift hadir untuk menghubungkan kebutuhan industri dan pemenuhan tenaga kerja di Indonesia,” tutur Astrid Widayani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (21/7/2022).
Program Edushift didesain untuk menyesuaikan skill dengan pilihan yaitu reskill dan upskill. Edushift akan menjadi marketplace pertama di Indonesia yang menyediakan berbagai macam pelatihan dan sertifikasi yang bertujuan untuk menunjang karir maupun menjawab kebutuhan pasar kerja.
Edushift menawarkan kemudahan para pencari kerja lewat job portal, juga berbagai program magang, pelatihan, uji kompetensi bersertifikat dalam satu website yaitu edushift.id. Sebagai langkah awal, Edushift telah menjalin kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang diawali dari Kadin Kota Surakarta.
“Edushift.id menghadirkan banyak pilihan pelatihan sertifikasi sekaligus informasi lowongan kerja yang sesuai dengan kompetensi bidang yang dimiliki calon tenaga kerja. Edushift.id juga menjadi wadah bagi perusahaan untuk mencari tenaga kerja yang berkualifikasi,“ ujar Astrid.
Selain Edushift, sebagai bentuk pengabdian terhadap dunia pendidikan, Astrid Widayani juga menyusun sebuah program pendidikan di bidang pariwisata. Berawal dari Akademi Pariwisata Widya Nusantara Surakarta (AKPARTA) yang berdiri sejak 17 November 1992, di bawah Yayasan Pendidikan Widya Nusantara. AKPARTA telah mencetak tenaga kerja professional baik di dalam maupun di luar negeri.
Di era pandemi, pada tanggal 27 April 2020, di bawah yayasan yang sama, AKPARTA menciptakan suatu program baru bernama AKPARTA Training Center atau ATC, yang lebih berfokus pada keterampilan dan kesiapan tenaga kerja Industri pariwisata.
Dalam rangka menjawab tantangan dunia usaha dan dunia industri pariwisata global, dengan pengalaman di bidang Pendidikan pariwisata selama 30 tahun, serta upaya merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi, AKPARTA dan ATC melebur menjadi Surakarta Tourism Academy (STA). Dengan spirit yang sama, untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata yang dapat bersaing secara global.
STA menghadirkan program-program unggulan, yang memadukan kurikulum berbasis internasional dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Di antaranya: Perhotelan, Cruise Ship, Digital Tourism, Culinary, Barista, Eco Tourism, Event Organizer atau MICE, dan Tour Guide.
Dalam pengembangan SDM yang unggul, STA memiliki 5 values yaitu; Dynamic, Collaborative, Responsive, Up-to-date, and Sharing Resources. Astrid menambahkan bahwa kurikulum dan nilai-nilai yang dibangun STA juga mendorong penciptaan jiwa kewirausahaan bagi peserta didik, selain untuk menjadi tenaga profesional di perusahaan atau industri yang sudah mapan.
Sebagai bentuk komitmen pada keberlanjutan program, Edushift dan STA menyelenggarakan Launching dan Rebranding dalam sebuah acara bertajuk “Revitalisasi Pendidikan Vokasi di Era Digital”.
Dalam kegiatan ini, Edushift dan STA juga turut mengundang narasumber dari Kementerian Tenaga Kerja yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Budi Hartawan SE MA. Budi menyoroti kebijakan pelatihan vokasi untuk meningkatkan daya saing dan melindungi tenaga kerja.
Kemnaker sangat memperhatikan skill pencari tenaga kerja yang selama ini belum bisa memenuhi kebutuhan industri modern.
“Kemnaker secara konkrit memberikan akses pelatihan vokasi untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja. Pelatihan bisa melibatkan balai latihan kerja pemagangan dalam negeri dan luar negeri serta penerbitan sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Kemnaker juga mencermati perubahan skill yang dibutuhkan di pasar kerja akibat digitalisasi. Skill yang dibutuhkan adalah diantaranya pemikiran analisis dan inovatif, pembelajaran aktif dan strategi pembelajaran, dan pemecahan masalah yang kompleks.
Sementara pakar pendidikan vokasi Wikan Sakarinto menyatakan calon tenaga kerja harus memiliki kompetensi yang cukup ketika akan masuk dunia kerja. Persaingan yang semakin global membuat tingkat persaingan antar calon tenaga kerja semakin tinggi. Disitulah pentingnya pelatihan vokasi sebagai penunjang skill para pencari kerja.
Dalam peluncuran Edushift.id dan STA di Surakarta, Selasa (19/7/2022) juga dilakukan penandatanganan MoU kerjasama antara Edushift Indonesia dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Menurut Astrid, kerja sama tersebut nantin sangat mendukung kualitas pembelajaran di STA menurut pilihan atau konsentrasi peserta didik pada bidang-bidang yang disediakan bersama praktik di industrinya.
Dalam sambutan acara Talkshow Hybrid tersebut Astrid juga menyampaikan bahwa Edushift Indonesia diluncurkan sebagai bagian dari implementasi konsep Integrated Smart Online Learning (ISOL) and Graduate Skills Assessment (GSA) yang selama ini telah dicetuskan olehnya.
“Kehadiran Edushift.id pertama di Indonesia ini untuk dapat berkontribusi bagi pembangunan nasional dalam berbagai kepentingan bangsa dan negara”, terang Astrid selaku Foundeer dan CEO nya.