Friday, November 22, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasionalGagasan Perubahan Anies, dan Dilema NasDem di Pemerintahan Jokowi

Gagasan Perubahan Anies, dan Dilema NasDem di Pemerintahan Jokowi

Jakarta, benang.id – Anies Baswedan menawarkan gagasan perubahan di Pilpres 2024. Tetapi, pada sisi lain partai pengusung Anies, Partai NasDem masih berada di pemerintahan Jokowi.

Dilema ini tentu bakal menyulitkan Anies dan NasDem dalam memperkuat sikapnya karena risikonya dua narasi tidak saling bertemu.

Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai bahwa Anies menawarkan gagasan perubahan tentu menarik karena bertujuan untuk mengambil basis pemilih yang kontra dengan pemerintahan Jokowi. Sebagai bagian dari pemerintahan Jokowi, NasDem sebagai pengusung Anies harus dikucilkan oleh anggota koalisi pemerintahan lainnya.

“Gagasan perubahan dan keberlanjutan itu tentu saling berlawanan. Secara elite ide ini sudah membangun tesis dan antitesis sendiri sehinga antara Jokowi dan Anies tidak bisa disatukan. Selain itu, dari sisi pemilih kedua isu ini bakal saling bersebrangan,” ujar Arifki, dalam keterangan tulisnya di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Pilihan untuk Anies agar gagasan perubahannya lebih kuat bunyi di masyarakat tentu dengan menunggu NasDem keluar dari pemerintahan Jokowi. Jika Nasdem tidak lagi di pemerintahan Jokowi maka Anies bakal terang benderang mengkampanyekan ia sebagai bagian berbeda dari pemerintahan Jokowi pasca 2024.

Namun, NasDem itu bakal sulit menerima itu begitu cepat karena berjasa besar dalam membesarkan Jokowi hingga terpilih sebagai presiden selama dua periode. NasDem bakal dianggap meninggalkan Jokowi jika memundurkan diri dari pemerintahan. Dan, jika NasDem dipecat oleh Jokowi dari kabinet maka sama saja Jokowi memberikan bahan bakar perlawanan terhadap Anies.

“Keluar dan dipecatnya NasDem di pemerintahan Jokowi tidak lah perkara mudah. Baik itu dari sisi Jokowi atau pun dari sudut pandang NasDem. Risiko dan narasi yang terbangun bakal saling merugikan jika salah memilih antara keluar sendiri atau dipecat,” ujar Arifki.  (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments