Tuesday, February 4, 2025
No menu items!
spot_img
HomeNasionalGalakkan Aksi Lingkungan, ISKA Tebar Benih Ikan dan Tanam Mangrove di Semarang

Galakkan Aksi Lingkungan, ISKA Tebar Benih Ikan dan Tanam Mangrove di Semarang

Semarang, benang.id – Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (PP ISKA) memulai inisiatif lingkungan berkelanjutan dengan mengadakan aksi bakti sosial di Semarang pada Minggu (26/1/2025).

Dalam keterangan ISKA yang diterima Senin (3/2/2025), kegiatan ini meliputi penebaran benih ikan di Waduk Jatibarang dan penanaman mangrove di Pantai Tirang.
Acara tersebut merupakan tindak lanjut dari amanat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2024 di Palembang dan direncanakan berlangsung secara nasional di berbagai daerah hingga akhir tahun 2025.

Ketua Presidium PP ISKA, Ir Luky A Yusgiantoro MSc MSpec PhD, memimpin langsung kegiatan ini. Turut hadir Sekretaris Jenderal PP ISKA, Dr Ch Arie Sulistiono, anggota Departemen Sosial Masyarakat dan Pertahanan Keamanan, Stanley Dale, serta perwakilan dari Departemen Ekonomi dan Pariwisata, Gerry.

Dari Dewan Pengurus Daerah (DPD) ISKA Jawa Tengah, hadir Ir Yoseph S beserta rekan-rekannya, serta Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) ISKA Semarang dan anggota lainnya.
Mengusung semboyan “Pro Ecclesia et Patria, Pro Bono Publico” yang berarti “Demi Gereja dan Tanah Air, Demi Kepentingan Orang Banyak”, ISKA berkomitmen mengoptimalkan peran cendekiawan Katolik dalam kegiatan bertema kemanusiaan.

Tujuannya adalah mengingatkan bahwa tugas pokok manusia adalah saling menjaga, termasuk menjaga lingkungan alam seperti di Pantai Tirang Semarang.

Sebelumnya, PP ISKA telah melaksanakan bakti sosial berbagi kasih kepada masyarakat Bantar Gadung Sukabumi, membantu korban bencana alam di Manado, serta mendukung pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur.

Dalam kesempatan di Pantai Tirang Semarang, Luky Yusgiantoro mengapresiasi masyarakat yang turut serta menjaga kelestarian lingkungan hidup untuk masa depan. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Semarang yang berperan aktif dalam menjaga lingkungan, sehingga dapat menjamin kelestarian alam di masa mendatang. Terlebih, wilayah Semarang dikenal sering mengalami banjir.

“Salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup adalah dengan menanam mangrove dan tanaman keras lainnya yang dapat menahan tanah agar tidak longsor, mencegah erosi, serta mengurangi sedimentasi. Pohon-pohon yang ditanam di tepi pantai juga memberikan manfaat besar bagi kita,” ujar Luky.

Luky menambahkan bahwa aksi ini merupakan wujud nyata dari ensiklik Laudato Si’ yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2015. Ensiklik tersebut menekankan hubungan antara manusia dan lingkungan alam, serta mengajak umat manusia menyadari krisis ekologis yang terjadi, seperti perubahan iklim, kerusakan ekosistem, dan polusi. Paus Fransiskus menegaskan pentingnya peran manusia sebagai penjaga bumi, rumah bersama kita, dan bahwa merawat lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab moral terhadap sesama dan Tuhan.

Ensiklik tersebut juga mengaitkan masalah lingkungan dengan aspek sosial, seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan ketimpangan distribusi kekayaan yang sering memperburuk kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, Laudato Si’ menyerukan perubahan gaya hidup, pengurangan konsumsi berlebihan, serta kebijakan yang mendukung keberlanjutan alam dan kesejahteraan seluruh umat manusia.

Ini adalah panggilan untuk menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara manusia dan alam, dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

Stanley Dale menjelaskan bahwa tanaman mangrove memiliki banyak manfaat penting bagi manusia, antara lain:
1. Melindungi Garis Pantai: Mangrove berfungsi sebagai penghalang alami yang melindungi pantai dari erosi, gelombang laut, dan badai. Akar-akar mangrove yang kuat dapat menahan tanah, mencegah abrasi, serta mengurangi dampak tsunami.

2. Habitat untuk Keanekaragaman Hayati: Mangrove menyediakan habitat bagi banyak spesies hewan dan tumbuhan, termasuk ikan, burung, dan berbagai jenis moluska yang sangat penting bagi ekosistem laut dan ekonomi lokal, terutama bagi nelayan.

3. Menyerap Karbon: Mangrove merupakan salah satu ekosistem yang sangat efektif dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer, membantu mitigasi perubahan iklim dengan menyerap emisi gas rumah kaca.

4. Penyaring Air: Akar mangrove yang kompleks berfungsi menyaring air laut dan mengurangi polusi, membantu menjaga kualitas air di sekitar pantai.

5. Sumber Bahan Baku: Mangrove juga memberikan manfaat ekonomi langsung, seperti kayu yang dapat digunakan untuk bahan bangunan, bahan bakar, dan kerajinan tangan.

6. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir: Mangrove mendukung kegiatan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir, terutama dalam sektor perikanan dan pariwisata ekologi.

Secara keseluruhan, tanaman mangrove sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir serta mendukung kehidupan manusia secara langsung dan tidak langsung.
Melalui aksi nyata seperti ini, ISKA berharap dapat menginspirasi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan bersama-sama menjaga kelestarian alam demi masa depan yang lebih baik. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments