Saturday, September 21, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiGapki: Ekspor CPO Melonjak, Stok Turun

Gapki: Ekspor CPO Melonjak, Stok Turun

Jakarta, benang.id – Produksi CPO bulan Juni 2024 mencapai 3.691 ribu ton turun 5% dari 3.885 ribu ton pada bulan Mei, demikian juga dengan produksi PKO turun menjadi 354 ribu ton dari 368 ribu ton pada bulan Mei. Sampai dengan bulan Juni, produksi tahun 2024 4,07% lebih rendah dari periode yang sama tahun 2023.

Demikian data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) yang disampaikan Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono di Jakarta, akhir Agustus. “Total konsumsi dalam negeri turun 3 ribu ton dari 1.943 ribu ton pada bulan Mei menjadi 1.940 ribu ton pada bulan Juni 2024,” ujarnya.

Ia merinci, untuk keperluan konsumsi pangan naik 1 ribu ton sedangkan untuk oleokimia naik 5 ribu ton dari bulan Mei dan untuk biodiesel turun dari 907 ribu ton menjadi 898 ribu ton.

Adapun total ekspor mengalami kenaikan yang sangat tinggi yaitu menjadi 3.385 ribu ton pada bulan Juni 2024 dari 1.964 ribu ton pada bulan Mei.

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Mukti Sardjono menambahkan, peningkatan terbesar terjadi pada produk olahan CPO yang naik sebesar 872 ribu ton dari 1.365 ribu ton pada bulan Mei menjadi 2.237 ribu ton pada bulan Juni diikuti CPO yang naik dengan 578 ribu ton menjadi 651 ribu ton.

“Kenaikan volume ekspor dibarengi dengan kenaikan harga dari $981/ton di bulan Mei menjadi $1.011/ton di bulan Juni, sehingga nilai ekspor naik menjadi $2.798 juta di bulan Juni dari $1.728 juta di bulan Mei,” imbuhnya.

Menurut negara tujuannya, lanjut Mukti Sardjono, kenaikan ekspor terbesar terjadi untuk tujuan India yang naik 599 ribu ton menjadi 783 ribu ton, diikuti oleh China yang naik 322 ribu ton menjadi 712 ribu ton, Pakistan yang naik 156 ribu ton menjadi 286 ribu ton, Mesir yang naik 100 ribu ton menjadi 122 ribu ton sedangkan ekspor mengalami penurunan untuk tujuan EU yang turun dengan 41 ribu ton menjadi 275 ribu ton dan Bangladesh yang turun 14 ribu ton menjadi 80 ribu ton.

“Dengan produksi yang sedikit mengalami penurunan, konsumsi yang relatif stabil dan ekspor yang melonjak, maka stok akhir Juni turun menjadi 2.818 ribu ton, atau sekitar 1.276 ribu ton lebih rendah dari stok akhir bulan Mei,” pungkasnya. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments