Monday, March 31, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiGapki: Konsumsi dan Ekspor CPO Turun, Stok Naik

Gapki: Konsumsi dan Ekspor CPO Turun, Stok Naik

Jakarta, benang.id – Total Produksi CPO bulan Januari 2025 mencapai 3.828 ribu ton dan PKO sebesar 356 ribu ton sehingga total produksi CPO dan PKO mencapai 4.184 ribu ton yang lebih rendah 53 ribu ton (-1,25%) dari produksi bulan Desember 2024 sebesar 4.237 ribu ton. Produksi Januari 2025 tersebut juga lebih rendah dari produksi Januari 2024 sebesar 4.634 ribu ton (-9,7%).

Demikian data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) yang disampaikan Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono di Jakarta, Kamis (27/3/2025).

Total Konsumsi Januari 2025 mencapai 1.871 ribu ton yang juga lebih rendah (-14,45%) dari konsumsi bulan Desember 2024 yang mencapai 2.187 ribu ton. Penurunan yang besar terjadi untuk pangan yang mencapai 758 ribu ton dari 961 ribu ton di bulan Desember 2024 (-21,12%) dan biodiesel menjadi 916 ribu ton dari 1.046 pada bulan sebelumnya (-12,44%),” ujarnya.

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Mukti mengungkapkan bahwa lkonsumsi oleokimia naik menjadi 197 ribu ton dari 180 ribu pada bulan sebelumnya (+9,44%).Total ekspor bulan Januari 2025 mencapai 1.960 ribu ton lebih rendah 100 ribu ton dari pencapaian pada bulan Desember 2024 sebesar 2.060 ribu ton.

Penurunan terjadi pada ekspor oleokimia dari 428 ribu ton pada bulan Desember 2024 menjadi 388 ribu ton (-9,43%), ekspor CPO dari 69 ribu ton pada Desember 2024 menjadi 39 ribu ton (-43,58%), ekspor produk olahan CPO dari 1.465 ribu ton pada bulan Desember 2024 menjadi 1.449 ribu ton (-1,1%).

Data Gapki Maret 2025

Berdasarkan negara tujuannya, lanjut Mukti. volume ekspor bulan Januari 2025 dibandingkan dengan ekspor bulan Desember 2024, terjadi penurunan ekspor terjadi untuk tujuan Pakistan sebesar 199 ribu ton (-53%), China sebesar 197 ribu ton (-42%), India sebesar 62 ribu ton (-36%), Malaysia sebesar 60 ribu ton (-41%), USA sebesar 49 ribu ton (-22%), sedangkan kenaikan ekspor terjadi untuk tujuan EU sebesar 69 ribu ton (+53%), Afrika sebesar 48 ribu ton (18%) diantaranya tujuan Mesir sebesar 37 ribu ton (73%).

Menurut Mukti. penurunan volume ekspor dan penurunan harga dari US$ 1.313/ton Cif Rotterdam pada bulan Desember 2024 menjadi US$ 1.208 menyebabkan penurunan nilai ekspor dari US$ 2.379 juta (setara Rp 38 triliun) menjadi US$ 2.274 juta (setara Rp 36 triliun). Total nilai ekspor produk minyak sawit pada Januari 2025 tersebut adalah sekitar 10,9% dari total ekspor non migas yang mencapai US$ 20,84 miliar.

Dengan produksi, konsumsi, dan ekspor seperti disampaikan sebelumnya, maka stok akhir Januari 2025 sebesar 2.936 ribu ton, naik 360 ribu ton dari bulan sebelumnya sebesar 2.576 ribu ton,” pungkasnya. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments