Wednesday, July 23, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiGapki: Produksi CPO Mei Menurun, Ekspor Naik

Gapki: Produksi CPO Mei Menurun, Ekspor Naik

Jakarta, benang.id – Produksi CPO bulan Mei 2025 turun 7,01% menjadi 4.165 ribu ton dari 4.479 ribu ton di bulan sebelumnya, produksi PKO bulan Mei juga turun menjadi 396 ribu ton dari 425 ribu ton. Secara YoY sampai dengan bulan Mei, produksi CPO+PKO tahun 2025 mencapai 22.600 ribu ton atau sekitar 2,08% lebih tinggi dari produksi tahun 2024 sebesar 22.140 ribu ton.

Demikian data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) yang disampaikan Direktur Eksekutif Mukti Sardjono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/7/2025). “Konsumsi dalam negeri mengalami penurunan dari 2.100 ribu ton pada bulan April menjadi 2.029 ribu ton pada bulan Mei,” ujarnya.

Mukti menguraikan bahwa konsumsi untuk pangan pada bulan Mei turun menjadi 803 ribu ton atau turun sebesar 7,81% dari bulan sebelumnya sebesar 871 ribu ton, untuk oleokimia naik menjadi 187 ribu ton atau sebesar 2,19% dari bulan sebelumnya sebesar 183 ribu ton sedangkan untuk biodiesel turun menjadi 1.039 ribu ton atau sebesar 0,67% dari bulan sebelumnya sebesar 1.046 ribu ton.

Mukti Sardjono. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Sedangkan total ekspor produk sawit pada bulan Mei naik menjadi 2.664 ribu ton atau naik sebesar 49,75% dari ekspor bulan sebelumnya sebesar 1.779 ribu ton. “Kenaikan ekspor terbesar terjadi pada minyak sawit olahan yang naik menjadi 1.967 ribu ton dari 1.241 ribu ton pada bulan Mei (58,50%) diikuti CPO yang naik menjadi 164 ribu ton dari 54 ribu ton pada bulan Mei (23,70%),” tambahnya.

Adapun ekspor oleokimia juga mengalami kenaikan menjadi 437 ribu ton dari 368 ribu ton pada bulan Mei (18,75%). Menurut negara tujuan ekspornya, lanjut dia, kenaikan ekspor pada bulan Mei dari bulan sebelumnya antara lain; India (230 ribu ton), China (88 ribu ton), USA (32 ribu ton), Pakistan (50 ribu ton), Bangladesh (54 ribu ton), Afrika (197 ribu ton) dan EU (117 ribu ton).

Data kinerja industri sawit Mei

Mukti Sardjono menambahkan, negara tujuan yang mengalami penurunan ekspor di bulan Mei dibandingkan dengan bulan April terjadi untuk tujuan Russia (-27 ribu ton). Nilai ekspor produk sawit bulan Mei mengalami kenaikan dari US$ 2,069 miliar di bulan April menjadi US$ 2,822 miliar atau naik sebesar 36,40%. Nilai ekspor Januari-Mei mengalami kenaikan dari US$ 10,035 miliar pada 2024 naik menjadi US$ 13,641 miliar pada tahun 2025 atau naik sekitar 35,93%.

Kenaikan nilai ekspor tresebut antara lain karena harga rata-rata produk Januari-Mei tahun 2025 sebesar US$ 1.186/ton Cif Rotterdam lebih tinggi dari rata-rata Januari-Mei tahun 2024 sebesar US$ 997/ton Cif Rotterdam,” katanya.

Dengan stok awal bulan Mei sebesar 3.046 ribu ton, lanjut Mukti Sardjono, produksi CPO+PKO naik menjadi 4.561 ribu ton, konsumsi dalam negeri turun menjadi 2.029 ribu ton dan ekspor naik menjadi 2.664 ribu ton, stok di akhir Mei turun menjadi 2.916 ribu ton. (*/GK)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments