Sunday, March 9, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiGapki: Produksi CPO Menurun, Pasar Indonesia Menyusut

Gapki: Produksi CPO Menurun, Pasar Indonesia Menyusut

Jakarta, benang.id – Produksi CPO bulan Desember 2024 mencapai 3.876 ribu ton; lebih rendah 10,55% dibandingkan dengan produksi bulan November 2024 yang mencapai 4.333 ribu ton. Produksi PKO juga turun menjadi 361 ribu ton dari 412 ribu ton pada bulan November.

Demikian data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) yang disampaikan dalam acara Buka Bersama Gapki, sekaligus Konferensi Pers dan Syukuran HUT ke-44 Gapki di Ballroom Ayana, Mid Plaza, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

“Produksi CPO tahun 2024 mencapai 48.164 ribu ton sedangkan PKO sebesar 4.598 ribu ton. Secara total produksi CPO dan PKO tahun 2024 mencapai 52.762 ribu ton yang lebih rendah 3,80% dari produksi tahun 2023 sebesar 54.844 ribu ton,” papar Ketua Umum Gapki, Eddy Martono.

Ketum Gapki Eddy Martono memberikan sambutan dalam Syukuran HUT ke-44 Gapki di Ballroom Ayana, Mid Plaza, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Foto: benang.id/Gora Kunjana

Dipaparkan lebih jauh, total konsumsi CPO dan PKO bulan Desember 2024 mencapai 2.187 ribu ton; lebih tinggi dari konsumsi bulan November yang mencapai 2.030 ribu ton. Kenaikan konsumsi terjadi untuk pangan, biodiesel dan oleokimia.

Secara total tahun 2024, konsumsi untuk pangan mencapai 10.205 ribu ton, lebih rendah 0,90% dari konsumsi tahun 2023 sebesar 10.298 ribu ton, konsumsi oleokimia 2.207 ribu ton, lebih rendah 2,69% dari 2.268 ribu ton pada tahun 2023 sedangkan konsumsi untuk biodiesel 11.447 ribu ton; lebih tinggi 7,51% dari 10.647 ribu ton pada 2023, sehingga secara total konsumsi tahun 2024 sebesar 23.859 ribu ton yang 2,78% lebih tinggi dari konsumsi tahun 2023 sebesar 23.213 ribu ton.

Suasana diskusi serangkaian acara Buka Bersama, Konferensi Pers, dan Syukuran HUT ke-44 Gapki di Ballroom Ayana, Mid Plaza, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Foto: benang.id/Gora Kunjana

Adapun total ekspor bulan Desember 2024 mencapai 2.060 ribu ton; lebih rendah 21,88% dari ekspor bulan November 2023 sebesar 2.637 ribu ton. Penurunan terbesar terjadi pada ekspor ke India sebesar 246 ribu ton, diikuti dengan tujuan China sebesar 39 ribu ton.

Secara tahunan terjadi penurunan ekspor sebesar 2.680 ribu ton yaitu dari 32.215 ribu ton pada tahun 2023 menjadi 29.535 ribu ton. Penurunan terbesar terjadi untuk tujuan China sebesar 2.381 ribu ton, India sebesar 1.136 ribu ton, serta Bangladesh, Malaysia, USA sebesar dan EU dalam jumlah yang lebih kecil sedangkan yang mengalami kenaikan terbesar adalah Pakistan sebesar 486 ribu ton dan Timur Tengah sebesar 164 ribu ton, sedangkan Rusia dan beberapa negara lain naik dengan jumlah yang lebih kecil.

Sedangkan nilai ekspor yang dicapai pada tahun 2024 adalah US$ 27,76 miliar (Rp 440 triliun), yang lebih rendah 8,44% dari ekspor tahun 2023 sebesar US$ 30,32 miliar (Rp 463 triliun). Penurunan nilai ekspor terjadi untuk semua jenis produk kecuali oleokimia, meskipun dari dari segi harga FOB rata-rata dalam US$/ton semua produk mengalami kenaikan.

Gapki mencatat, dengan produksi, konsumsi dan ekspor demikian, stok CPO dan PKO di akhir tahun 2024 sebesar 2.577 ribu ton yang lebih rendah 18,06% dari stok akhir 2023 sebesar 3.145 ribu ton.

Dengan mempertimbangkan kecenderungan produksi dan konsumsi dalam negeri khususnya kebijakan penggunaan biodiesel serta mempertimbangan kecenderungan harga serta suplai dan demand minyak nabati dunia, produksi minyak sawit Indonesia diperkirakan mencapai 53,6 juta ton, konsumsi diperkirakan mencapai 26,1 juta ton termasuk untuk biodiesel B40 sebesar 13,6 juta ton. Dengan perkiraan tersebut ekspor diperkirakan akan turun menjadi 27,5 juta ton yang lebih rendah dari ekspor tahun 2024 sebesar 29,5 juta ton.

Kiprah Gapki bangun industri sawit

Foto bersama di depan Kue HUT ke-44 Gapki. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Terkait HUT ke-44 Gapki, Ketua Umum Eddy Martono mengungkapkan bahwa Gapki yang berdiri pada 27 Februari 1981, telah berkiprah di industri sawit nasional. “Sejak tahun 1981, anggota-anggota kita sudah bergerak untuk membangun industri sawit, bukan hanya Inti tetapi juga Plasma, Jadi kiprah Gapki sudah sangat besar,” jelasnya.

Industri sawit, lanjut Eddy, memberikan kontribusi luar biasa terhadap neraca perdagangan Indonesia. “Saat Covid melanda, tidak ada PHK di dalam industri sawit. Selain menampung banyak tenaga kerja, devisa yang dihasilkan pun sangat besar,” ujarnya.

Untuk itu, Eddy Martono berharap kebijakan pemerintah ke depan kondusif bagi industri sawit. “Saat ini gelombang PHK sedang terjadi, jangan sampai itu terjadi di industri sawit. Jika kebijakan tidak kondusif bisa mengancam 16,2 juta jiwa yang terlibat di industri sawit,” katanya.

“Jadi kami berharap ke depan industri sawit tetap bisa memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional. Dengan kondisi ekonomi global dan perang dagang saat ini, saya berharap kita tetap kompak demi ekonomi nasional,” tutupnya.

Dewan Pembina Gapki Rahmat Shah memberikan sambutan di accara syukuran HUT ke-44 Gapki. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Pada kesempatan yang sama, mewakili Dewan Pembina Gapki, Rahmat Shah dalam sambutannya mengatakan bahwa keberhasilan Gapki dalam memajukan industri sawit harus disyukuri sekaligus momen untuk introspeksi karena masih banyak tantangan yang dihadapi dari dalam maupun luar negeri.

“Penting bagi kita untuk tetap kompak, saling berkomunikasi, saling terbuka, berbagi informasi, dan taati aturan yang ada,” tutur Rahmat Shah.

Foto bersama di depan Kue HUT ke-44 Gapki. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tidak mungkin tantangan yang dihadapi industri sawit diselesaikan sendiri oleh Gapki. Untuk itu Gapki harus meningkatkan kerja sama, berkolaborasi dengan stakeholder lainnya.

“Hati-hati dalam bertindak, jaga kiprah Gapki. Saya sangat berharap penguruss Gapki 2023-2028 tetap kompak, jaga kebersamaan, dan jalankan kerpengurusan sesuai tugas dan uraian yang telah ditetapkan, Kami berharap 2025 seluruh pengurus Gapki pusat maupun daerah semakin solid dalam memecahkan berbagai tantangan yang dihadapi,” pungkasnya. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments