Batam, benang.id – Permata Bank menggelar salah satu rangkaian Wealth Wisdom 2025 di Batam, Provinsi Kepulauan Riau untuk pertama kalinya. Acara unggulan tahunan Permata Bank ini adalah wujud komitmen untuk mendampingi nasabah dalam mempersiapkan generasi penerus yang penuh wawasan keuangan dan mempunyai basis ketahanan finansial yang kokoh.
Memasuki tahun ke-11, Wealth Wisdom 2025 mengusung tema “Resilient Wealth, Confident Future” dan berlangsung dari Juni hingga September 2025 di 11 kota di besar di Indonesia, termasuk Batam sebagai sentra industri, perdagangan, dan pintu gerbang ke kawasan ASEAN.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, perekonomian Provinsi Kepulauan Riau tumbuh sebesar 5,16% (y-on-y) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ini adalah nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku yang mencapai Rp91,30 triliun.
Melihat pertumbuhan ekonomi yang positif di Provinsi Kepulauan Riau, Permata Bank memandang bahwa peningkatan literasi dan pembangunan ketahanan finansial sangat penting. Khususnya di kalangan generasi muda, hal ini menjadi kunci untuk menjaga kesehatan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Djumariah Tenteram – Direktur Consumer Banking Permata Bank mengatakan percaya bahwa resiliensi finansial bisa dibangun oleh siapa pun, di mana pun, selama terdapat akses terhadap edukasi dan solusi keuangan yang tepat.
“Wealth Wisdom 2025 bukan sekedar acara tahunan, tetapi juga merupakan platform interaktif untuk berdialog bersama para ahli dan memperkaya perspektif yang relevan sesuai zaman. Permata Bank senantiasa akan tetap berkomitmen untuk terus mendampingi nasabah dalam menjaga dan memperkuat kekayaan Anda, sembari mempersiapkan generasi penerus yang memiliki wawasan dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan finansial masa depan,” ujarnya.
Acara Wealth Wisdom di Batam menghadirkan sesi informatif bersama para pakar ekonomi dan investasi. Dalam talkshow bertema Reshaping Wealth Strategies for a Shifting World, hadir narasumber Josua Pardede – Chief Economist Permata Bank, serta Reza Darma Putranto – Director, Head of Distribution Eastspring Investments Indonesia.
Kedua narasumber membekali nasabah Permata Bank di Batam dengan informasi mendalam mengenai insights makroekonomi dan strategi dalam membangun kekayaan yang adaptif dan tangguh untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Ketidakstabilan geopolitik global yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir telah menciptakan tekanan ekonomi baru berupa kenaikan harga minyak mentah dan emas serta volatilitas mata uang. Situasi yang kurang kondusif ini menyebabkan sebagian besar bank sentral utama di dunia akan mempertahankan suku bunga acuannya untuk sementara waktu. Meskipun demikian, dalam lanskap ekonomi yang dinamis, Bank Indonesia baru saja memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan BI Rate menjadi 5,25%. Hal ini menjadi momentum penting yang menunjukkan arah kebijakan yang akomodatif dalam menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Permata Institute for Economic Research (PIER) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara rata-rata akan berada di bawah 5 persen di sisa tahun 2025 dan 2026, sebelum mengalami pemulihan di tahun 2027. PIER menjelaskan bahwa penurunan pertumbuhan tersebut diakibatkan oleh perlambatan ekonomi Amerika Serikat dan Tiongkok.
Lebih lanjut, PIER turut memprediksi bahwa suku bunga acuan Amerika Serikat (Federal Reserve) akan terus mengalami penurunan hingga 3,5%, sementara suku bunga acuan Indonesia (BI rate) akan relatif stabil di kisaran 4,75% sampai 2027.
Josua Pardede menjelaskan, sejak tahun 2024 hingga sekarang, terdapat tiga risiko utama yang masih hadapi sekarang dan kemungkinan hingga tahun depan, yaitu perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia, kebijakan tarif Amerika Serikat terhadap Indonesia, dan konflik Timur Tengah.
“Walaupun Indonesia turut mengalami gejolak dari ketidakpastian situasi global, seperti pelemahan nilai kurs Rupiah dan penurunan nilai IHSG, secara umum, fundamental ekonomi Indonesia masih menunjukkan kondisi semakin membaik dan resiliensi yang kuat. Namun, kita sebagai masyarakat tetap perlu mempersiapkan diri dengan payung investasi sebagai bentuk mitigasi risiko,” tambahnya,
Wealth Wisdom 2025 telah berhasil diselenggarakan di Semarang, Yogyakarta, Bali, dan Pontianak. Setelah diadakan di Batam, acara akan dilanjutkan ke Makassar, Palembang, Medan, Bandung, Surabaya, dan ditutup di Jakarta.
Melalui kelas tematik dan sesi panel, nasabah diajak menggali strategi manajemen kekayaan, perencanaan warisan, hingga menjaga keseimbangan antara finansial dan kesehatan bersama pakar dan praktisi lintas sektor. Mitra strategis Permata Bank juga turut berbagi insight dalam menghadapi dinamika ekonomi global, manajemen investasi, kesehatan, dan pengembangan diri. (*/GK)