Friday, November 22, 2024
No menu items!
spot_img
HomeGaya HidupGema Angklung "Pecah" di Museum Terbesar Dunia The Smithsonian

Gema Angklung “Pecah” di Museum Terbesar Dunia The Smithsonian

Washington DC, benang.id  – Mengulang sukses tampil memukau di Times Square, New York, Amerika Serikat, Tim Muhibah Angklung kembali menghebohkan publik Paman Sam. Kali ini gema Angklung “pecah” di The Smithsonian, salah satu komplek museum terbesar bukan hanya di Amerika tapi juga di dunia, pada Jumat sore (8/7/2022) waktu Amerika atau Sabtu pagi (9/7/2022) waktu Indonesia. 

Tim Muhibah Angklung adalah sebuah tim angklung dari Bandung, Jawa Barat, yang pada Juli ini sedang melaksanakan misi budaya ke AS. Rencananya mereka akan melakukan misi budaya selama satu bulan penuh dengan tujuan untuk mempromosikan alat musik angklung dan warisan tradisional budaya Indonesia lainnya kepada masyarakat Amerika Serikat. Tim Muhibah Angklung mendapat suatu kesempatan terhormat untuk tampil di The Smithsonian.

“Ini tempat yang sangat prestisius, antriannya bisa satu sampai dua tahun untuk bisa tampil di Smithsonian,” ungkap Prof. Popy Rufaidah, Atase Pendidikan dan Kebudayaan pada Kedutaan Besar RI di Washington DC.

Tim Muhibah Angklung
Beberapa lagu yang dibawakan Tim Muhibah Angklung antara lain “Jali-jali” dari Jakarta, “Janger” dari Bali, dan “Yamko Rambe Yamko” dari Papua, yang keseluruhan lagunya dipadukan dengan tarian tradisionalnya.  Tim Muhibah Angklung

Sementara itu, Ketua Tim Muhibah Angklung Maulana M. Syuhada mengatakan, tim yang ia pimpin tidak hanya tampil di Smithsonian saja, namun juga melakukan misi budaya dari ujung Timur sampai ke Barat Amerika.

“Kordinasi dengan KBRI Washington DC. melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan bersama KJRI New York, KJRI Chicago dan KJRI San Fransisco dilakukan, untuk kelancaran misi budaya di New York, Washington, Manitowoc, Chicago, Boise, dan San Francisco,” ujar Maulana, dalam keterangan tulis yang diterima di Jakarta, Minggu (10/7/2022).

Beberapa lagu yang dibawakan oleh Tim Muhibah Angklung antara lain “Jali-jali” dari Jakarta, “Janger” dari Bali, dan “Yamko Rambe Yamko” dari Papua, yang keseluruhan lagunya dipadukan dengan tarian tradisionalnya. Tidak hanya membawakan lagu tradisional Indonesia, tim ini juga membawakan lagu-lagu internasional seperti “Pompeii” dari Bastille, “Nothing Else Matter” dari Metallica, “Mamma Mia” dari ABBA, dan “New York-New York” dari Frank Sinatra.

“Selamat kepada Tim Muhibah Angklung yang didukung oleh Provinsi Jawa Bawat, Gubernur Bapak Ridwan Kamil, dan mitra-mitra lainnya yang telah menghadiri Tim Muhibah Angklung di Amerika Serikat. KBRI Washington DC melalui Atase Kebudayaan bekerja sama dengan Smithsonian untuk menampilkan kebudayaan yang menjadi agenda tahunan bagi KBRI Washington DC dan juga bagi Smithsonian. Tahun ini, setelah dua tahun pandemik tidak ada penampilan, Smithsonian Institution hanya memilih dua penampilan dari Korea dan Indonesia. Dan sangat beruntung sekali, seni musik Angklung lolos dikurasi oleh Tim Smithsonian Institute untuk ditampilkan di Smithsonian Institution setelah profil dan penampilan Tim Muhibah Angklung dari Jawa Barat ini diberikan,” tutur Popy.

Tim Muhibah Angklung
Turut hadir dalam konser Tim Muhibah Angklung di sore hari itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Perkasa Roeslani beserta jajarannya. Foto: Tim Muhibah Angklung

“Penampilannya sangat luar biasa sekali, mereka sangat menguasai lagu-lagu yang ditampilkan dan juga komposisi antara lagu daerah, lagu nasional, dan juga lagu internasional yang terdiri dari lagu-lagu yang sangat popular Avenger, ada lagu yang berasal dari negara Italia di mana audience dari Smithsonian adalah berasal dari banyak negara. Per hari ini yang menonton acara ini adalah 1.500, itu adalah suatu prestasi yang sangat luar biasa sekali berasal dari banyak embassy yang hadir yang mayoritasnya mereka itu sangat surprise mengetahui ternyata angklung itu bisa dimainkan secara grup dan bisa menampilkan berbagai macam lagu-lagu,” lanjut Popy.

Turut hadir dalam konser Tim Muhibah Angklung di sore hari itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Perkasa Roeslani beserta jajarannya.

“Diplomasi Kebudayaan yang dilaksanakan KBRI Washington DC memperkuat hubungan Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya melalui penampilan Tim Muhibah Angklung menjadi lebih special,” tutur Dubes Rosan.

Mereka melakukan konser, flash mob dan mengikuti dua festival folklore internasional yaitu Magic Valley Folk Festival di Burley, Idaho (18-23 Juli 2022) dan World Folkfest di Springville, Utah (25-31 Juli 2022). Keduanya adalah festival ternama di AS.

Seleksinya sangat ketat. Menurut direktur Internasional World Folkfest, Emily Wilkinson, dari 84 tim dari berbagai negara yang mendaftar ke World Folkfest, hanya 10 negara yang diterima, dan salah satunya adalah Tim Muhibah Angklung.

Sebelumnya Tim Muhibah Angklung pernah melakukan tiga kali misi budaya pada tahun 2016 dan 2018 di benua yang berbeda yaitu Eropa dan Australia. Di tahun 2020 Tim Muhibah Angklung sudah berencana melakukan misi budaya ke Amerika Serikat, namun rencana tersebut diundur dikarenakan pandemi Covid-19 dan akhirnya dapat terwujud di tahun 2022 ini.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments