Bekasi, benang.id – Inspirasi pembelajaran bisa datang dari mana saja. Tak terkecuali dengan pendidikan vokasi yang menyambut baik keterlibatan praktisi untuk mengajar di satuan pendidikan vokasi. Di tengah ketersediaan tenaga kerja produktif yang berlimpah di Indonesia, kehadiran dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam proses pembelajaran tidak hanya memperkuat kompetensi peserta didik, tetapi juga menjadi solusi atas kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang kian kompleks dan terus berkembang. Demikian yang disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati, saat menghadiri acara “Kick Off Gerakan Pengusaha Mengajar” di SMK Mitra Industri MM2100 di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu lalu (31/1).
Menurutnya, kehadiran praktisi mengajar diharapkan mampu memberikan inspirasi yang dapat menggugah pola pikir anak-anak muda Indonesia untuk menciptakan berbagai inovasi di bidang vokasi. Ia meyakini bahwa kehadiran praktisi mengajar melalui program Pengusaha Mengajar sangat penting agar SDM vokasi dapat mengimbangi kapasitasnya sejalan dengan perkembangan DUDI.
“Kehadiran program ini mendukung SDM vokasi agar dapat bergerak cepat menyesuaikan diri dengan tuntutan dunia pendidikan,” tambahnya. Kehadiran praktisi mengajar, lanjut Dirjen Kiki, tidak hanya mampu memberikan wawasan kepada para siswa tentang DUDI yang sesungguhnya, tetapi juga mampu memberikan inspirasi bagi para peserta didik vokasi.
“Para praktisi dapat memberikan inspirasi kepada para siswa, guru, dosen hingga kepala sekolah. Artis yang datang ke kampus nantinya tidak hanya bercerita, tetapi juga membuka mata dan menginspirasi (visi) siswa tentang apa yang harus dikerjakan (di masa depan),” kata Dirjen Kiki.
Sebagai informasi, program Pengusaha Mengajar merupakan program baru yang diluncurkan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Program ini mengajak 1.000 pengusaha di seluruh provinsi di Indonesia untuk memberikan wawasan, motivasi, dan nilai keteladanan kepada pelajar maupun tenaga pengajar dalam menghadapi industri 4.0. Peluncuran program ini berbarengan dengan Hari Ulang Tahun ke-72 Apindo.
Lebih lanjut, Dirjen Kiki mengatakan bahwa selama ini dunia pendidikan memberikan butir-butir pengetahuan dan ilmu di bangku sekolah. Kehadiran praktisi dari industri inilah yang nantinya akan menghubungkan butir-butir ilmu dan pengetahuan tersebut melalui materi ajar mereka.
Melalui Merdeka Belajar, Kemendikbudristek membuka diri dan menyambut baik niat baik para pengusaha untuk menjadi guru di satuan pendidikan vokasi. Sebagai sumbangsih besar bagi bangsa Indonesia, Kiki Yuliati berharap, kehadiran para pengusaha dapat membekali para siswa dengan kemampuan untuk belajar dan kemampuan untuk berpikir selain kompetensi dasar yang selama ini diajarkan kepada siswa.
Dukungan Menaker
Pada kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah, mengungkapkan bahwa selama ini Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dan persoalan klasik terkait dengan SDM, rekrutmen, produktivitas, dan sebagainya.
“Program Pengusaha Mengajar menjadi kontribusi nyata Apindo dalam upaya meningkatkan kualitas SDM yang akan memasuki pasar dunia kerja,” ucap Ida.
Sementara itu, Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani, mengatakan bahwa program Pengusaha Mengajar didesain sebagai sebuah gerakan untuk menyiapkan generasi emas 2045. Program ini juga sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Sebagai sebuah gerakan, program Pengusaha Mengajar didesain untuk menciptakan keselarasan dan kesesuaian antara pendidikan vokasi dengan kebutuhan DUDI, menghasilkan SDM kompeten dan berkualitas dalam meningkatkan produktivitas, dan membuka kesempatan bagi DUDI dalam memperkenalkan perusahaan sebagai sektor pekerjaan yang prospektif di masa depan.
“SMK adalah bagian penting dalam penyiapan SDM berkualitas sebagai modal pembangunan. Apindo memiliki peran untuk menyiapkan itu semua dan kami ingin turut terjun langsung dalam mengawali dukungan untuk mereka memasuki dunia kerja,” pungkas Shinta. (*)