Wednesday, May 14, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiHadiri Global Data Center Facility Summit 2025, Anggawira Dorong Investasi Infrastruktur Digital...

Hadiri Global Data Center Facility Summit 2025, Anggawira Dorong Investasi Infrastruktur Digital Hijau di Indonesia

Dubai, benang.id – Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi Mineral & Batubara Indonesia (Aspebindo) Anggawira menghadiri Global Data Center Facility Summit 2025 yang diselenggarakan oleh Huawei Digital Power di Atlantis The Palm, Dubai. Acara ini mempertemukan para pemimpin industri pusat data global untuk membahas tren dan peluang dalam era komputasi cerdas.

Dalam forum tersebut, Anggawira mengajak perusahaan teknologi dan investor global untuk berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur pusat data di Indonesia. Ia menekankan bahwa Indonesia siap menyediakan energi hijau yang terjangkau dan andal untuk mendukung kebutuhan daya pusat data yang terus meningkat.

“Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan seperti tenaga surya, hidro, dan panas bumi. Kami berkomitmen untuk menyediakan sumber energi hijau yang kompetitif dan berkelanjutan bagi investor yang ingin membangun pusat data di Indonesia,” ujar Anggawira, dalam keterangannya Selasa (13/5/2025).

Anggawira juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam membangun ekosistem digital yang tangguh. “Kami mengundang mitra internasional untuk bersama-sama membangun infrastruktur digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital di Indonesia,” tambahnya.

Pertumbuhan Pesat Pusat Data dan Konsumsi Energi di Indonesia

Sekjen BPP Hipmi dan Ketum Aspebindo Anggawira.

Pasar pusat data Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun 2024, nilai pasar diperkirakan mencapai US$2,39 miliar dan diproyeksikan meningkat menjadi US$3,79 miliar pada tahun 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 7,99% (arizton.com). Saat ini, terdapat sekitar 81 fasilitas colocation yang beroperasi, dengan 24 fasilitas tambahan dalam tahap perencanaan di lebih dari 18 kota di seluruh Indonesia.

Seiring dengan pertumbuhan ini, konsumsi energi oleh pusat data juga meningkat. Diperkirakan bahwa pusat data menyumbang sekitar 1–2% dari konsumsi listrik global, dan angka ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan adopsi teknologi AI. Di Indonesia, konsumsi energi total meningkat sebesar 3% pada tahun 2023, setelah lonjakan sebesar 10% pada tahun sebelumnya.

Secara global, investasi dalam infrastruktur pusat data mengalami lonjakan signifikan. Pada tahun 2025, diperkirakan akan ada pembangunan fasilitas pusat data baru dengan total kapasitas 10 GW, setara dengan nilai aset sekitar US$170 miliar yang memerlukan pembiayaan pembangunan atau permanen. Selain itu, pengeluaran global untuk infrastruktur terkait AI diperkirakan akan melebihi US$300 miliar pada tahun 2025, dengan perusahaan-perusahaan besar seperti AWS, Google Cloud, Microsoft Azure, dan Meta memimpin investasi ini. Permintaan global untuk kapasitas pusat data diproyeksikan hampir tiga kali lipat pada tahun 2030, dengan sekitar 70% dari permintaan tersebut berasal dari beban kerja AI.

Dengan potensi energi terbarukan yang melimpah dan dukungan kebijakan pemerintah, Indonesia berada dalam posisi strategis untuk menjadi pusat data hijau di kawasan Asia Tenggara. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk mencapai net-zero emissions pada tahun 2060 dan mendorong penggunaan energi terbarukan dalam sektor industri, termasuk pusat data.

“Indonesia tidak boleh kehilangan momentum ini. Negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina juga berlomba-lomba menarik investasi pusat data. Indonesia harus bergerak cepat dan strategis untuk memastikan bahwa kita tidak tertinggal dalam persaingan ini,” ujarnya.

Sebagai organisasi yang mewakili pengusaha muda dan pelaku industri energi, Hipmi dan Aspebindo berkomitmen untuk mendukung pengembangan infrastruktur digital dan energi hijau di Indonesia. Kedua organisasi ini siap menjadi mitra strategis bagi investor global dalam membangun pusat data yang berkelanjutan dan efisien di Indonesia. (*/GK)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments