Friday, November 22, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiHipmi Dorong Kolaborasi Maritim ASEAN+3 sebagai Poros Maritim Dunia

Hipmi Dorong Kolaborasi Maritim ASEAN+3 sebagai Poros Maritim Dunia

Jakarta, benang.id – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) melalui Ketua Bidang VI BPP Hipmi, Bidang Maritim, Kelautan, dan Perikanan, Fathul Nugroho, mendorong terbentuknya kolaborasi ASEAN+3 (Korea Selatan, Jepang, dan China) di bidang maritim. Langkah ini dianggap penting untuk mewujudkan  Indonesia dan ASEAN menjadi poros maritim dunia.

“Indonesia sebagai Chairmanship ASEAN 2023 sudah saatnya menjadikan ASEAN sebagai poros maritim dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut, kita perlu adanya kerja sama dan sinergi dengan negara-negara ASEAN dan juga Korea Selatan, Jepang, dan China,” kata Fathul Nugroho dalam Focus Group Discussion yang diselenggarakan bersama Ikatan Alumni Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November dan BPP Hipmi Bidang VI, Bidang Maritim, Kelautan, dan Perikanan pada Senin (29/5/2023).

Fathul menekankan pentingnya membentuk Perusahaan Industri Maritim baik di bidang perkapalan, offshore, dan aquaculture kelas dunia bersama ASEAN+3.

“Kita perlu belajar dari pengalaman negara-negara Eropa tahun 1970, mereka bersatu dan berkolaborasi mendirikan perusahaan Airbus untuk menyaingi Boeing milik Amerika Serikat. Ini adalah strategi yang bisa kita tiru dan terapkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hipmi mendorong terbangunnya kerjasama jaringan ekosistem maritim ASEAN+3 di bidang logistik dan lalu lintas laut.

“Sekitar 50% arus pergerakan barang antara barat dan timur melalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Dengan kolaborasi ini, biaya logistik bisa menjadi lebih efisien dan pastinya negara-negara ASEAN mendapatkan keuntungan lebih,” terang Fathul.

FGD yang diselenggarakan Ikatan Alumni Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November dan BPP Hipmi Bidang VI, Bidang Maritim, Kelautan, dan Perikanan pada Senin (29/5/2023). Foto: BPP Hipmi

Sebelumnya, Indonesia telah tergabung dalam Tokyo MoU bersama 21 negara Asia Pasifik lainnya. Organisasi ini bertujuan mengurangi pengoperasian kapal dengan standar internasional lewat kerjasama kontrol di masing-masing negara anggota. Keanggotaan Indonesia di Tokyo MoU juga membuat pelabuhan di Indonesia terbuka bagi kapal-kapal asing.

Menurut Fathul, dengan posisi Indonesia di Keketuaan ASEAN 2023 harusnya pemerintah mampu mendorong kolaborasi negara ASEAN dalam menyiapkan fasilitas dan jasa penunjang kelas dunia bagi kapal-kapal dunia.

“Ini akan memberikan dampak ekonomi positif bagi Indonesia dari keberadaan ALKI dan sekaligus memperkuat posisi kita sebagai negara maritim,” jelasnya.

Fathul juga menekankan pentingnya kerjasama keamanan laut untuk memastikan arus perdagangan aman dari perompakan dan kegiatan ilegal.

“Kerja sama keamanan laut ini penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan jalur perdagangan,” tutur dia.  Inisiatif ini menunjukkan komitmen Hipmi dan pemerintah Indonesia dalam memajukan industri maritim dan perikanan nasional serta memanfaatkan posisi strategis Indonesia sebagai negara kepulauan. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments