Tarakan, benang.id – Dalam rangka merayakan HUT ke-89, Gereja Paroki Santa Maria Imakulata, Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), menggelar aksi donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis para lansia.
Kegiatan yang digelar di aula gereja pada Minggu (17/12/2023) itu merupakan rangkaian perayaan sederhana berdirinya Paroki St Maria Imakulata pada 8 Desember 1934.
“Tahun ini kami tidak membuat acara istimewa atau khusus sebab acara istimewa itu hanya kami lakukan lima tahun sekali. Tahun depan akan menjadi tahun perayaan yang cukup besar. di sepanjang tahun kami akan mempersiapkan berbagai kegiatan istimewa,” tutur Pastor Paroki St Maria Imakulata, Tarakan, Kaltara, Rm Antonius Andri Atmoko kepada benang.id, Minggu (17/12/2023).
Rm Andri menjelaskan, kegiatan donor darah sebenarnya merupakan kegiatan rutin kerja sama dengan PMI dan rumah sakit provinsi yang ada di Tarakan.
“Peserta donor darah yang daftar biasanya banyak, tapi yang bisa diambil darahnya sekitar 40-50 orang. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih meriah,” ujarnya.
Adapun kegiatan lainnya adalah sembako murah seharga Rp150 ribu, dijual dengan harga Rp89 ribu sesuai ulangtahun. “Dana ini juga banyak mendapat sumbangan dari umat yang lebih mampu, sehingga seksi PSE tidak banyak mengeluarkan dana sendiri,” katanya.
Sedangkan kegiatan pemerikssaan kesehatan para lansia menyangkut antara lain asam urat, kolesterol, gula darah, tensi, merupakan folow up aksi pendataan yang dilakukan paroki.
“Setelah kami data di paroki ini cukup banyak petugas kesehatan. Ada dokter ada perawat, tapi kok gak pernah ada kegiatan yang terkait kesehatan. Dengan acara ini selain mengumpulkan data lansia, kami juga mengaktifkan petugas kesehatan dari paroki,” ucap Rm Andri.
Lima roti dan dua ikan
Sementara itu, sebagai puncak perayaan HUT, lanjut Rm Andri, diadakan Misa Kudus bersama dengan umat, pada Minggu, 10 Desember 2023.
“Seusai misa kami mengadakan pesta umat di halaman gereja, setiap wilayah dengan para ketua lingkungan mempersiapkan makanan untuk masing-masing umatnya. tapi setelah dihidangkan di gereja ya semua bisa bebas menikmati. Ternyata mujizat lima roti dua ikan itu terjadi, semua umat bisa makan kenyang dan masih sisa banyak untuk bisa dibawa pulang. Padahal umat yang hadir sekitar 1.500-an,” beber Rm Andri. (*)
Foto-foto: benang.id/Gora Kunjana