Jakarta, benang.id – PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang didukung optimisme pasar pasca pemangkasan suku bunga Bank Indonesia dan prospek penurunan suku bunga Fed AS. Penguatan ini ditopang net buy asing Rp2,6 triliun di tengah pelemahan tipis (-0,50%) pekan lalu. Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai IHSG masih sehat karena berada dekat level All Time High.
Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus menjelaskan hanya ada 2 sektor yang mengalami pelemahan selama sepekan lalu, sementara sektor lainnya mengalami penguatan. Sektor Infrastruktur menjadi sektor terlemah sepanjang pekan lalu dengan mencatatkan penurunan sebesar (-1,79%), sementara sektor yang menopang laju IHSG ialah sektor Industri dengan penguatan sebesar (+4,68%) yang ditopang oleh kenaikan saham ASII sebagai saham yang memiliki bobot paling besar.
“Kenaikan saham ASII disebabkan oleh adanya optimisme pasar atas rencana strategic review yang mencakup strategi akuisisi dan divestasi aset yang berpotensi besar berimbas pada pembagian dividen yang besar,” terangnya.

Adapun sejumlah sentimen yang menggerakan market sepanjang pekan lalu (18-22 Agustus 2025), Indri menyebutkan ada 4 sentimen yakni: Pertama, Bank Indonesia yang memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level 5%. Pemangkasan tersebut di luar dari konsensusnya yang diperkirakan akan bertahan di level 5,25%.
Kedua, sentimen FOMC Minutes yang menunjukkan pejabat The Fed yang cenderung berpendapat hawkish sebab menilai inflasi sebagai risiko utama dibanding pasar tenaga kerja, sehingga menurunkan keyakinan para pelaku pasar akan suku bunga yang akan dipangkas bulan September mendatang. Tingkat keyakinan akan adanya pemangkasan tingkat suku bunga acuan di bulan September mendatang turun dari 82,4% menjadi 75,3%, menurut FedWatch Tool CME Group.
Ketiga, sentimen Jerome Powell yang mengisyaratkan The Fed kemungkinan besar akan memangkas suku bunga mulai September karena ekonomi AS melemah dan risiko terhadap lapangan kerja meningkat. Pasar bahkan memperkirakan dua kali pemangkasan hingga akhir tahun.
Keempat, Rebalancing indeks FTSE pada 22 Agustus 2025 lalu dan efektif pada 22 September 2025, dimana di Large Cap In: DSSA, Mid Cap Out: BDMN dan Micro Cap In: KEEN, MIDI, BCAP, MLIA, MLBA, CNMA, CLEO, ULTJ dan Out: BEST, TEBE, PSSI, MTMH, KKGI, SMBR, UCID.
Proyeksi dan Rekomendasi IPOT Pekan Ini

Berbicara tentang potensi market pada pekan ini 25-29 Agustus 2025, Indri menegaskan pelaku pasar akan fokus pada 3 data utama. Pertama, Consumer Confidence Amerika Serikat bulan Agustus yang diperkirakan akan naik tipis ke level 98 dari sebelumnya di level 97,2.
Kedua, Initial Jobless Claims Amerika Serikat pada minggu ke-3 bulan Agustus yang akan naik tipis ke level 236.000 dari sebelumnya di level 235.000 dan Ketiga, Core PCE Price Index Amerika Serikat pada bulan Juli yang berpotensi tetap berada di level 0,3%.
Merespons dinamika pasar ini, IPOT yang kini telah bertransformasi menjadi Wealth Creation Platform merekomendasikan strategi investasi yang berfokus antara lain pada potensi pertumbuhan saham-saham pilihan yang siap breakout dengan Booster Modal

1. Buy TOBA (Current Price: 1.050, Entry: 1.050, Target Price: 1.150 (+9,5%), Stop Loss: < 1.015 (-3,3%) dan Risk to Reward Ratio = 1:2,9). TOBA ditutup menguat diikuti kenaikan volume transaksi dan terlihat candlesticknya mampu bertahan diatas garis EMA 5 dan 20 serta berdasarkan fibonaccinya, TOBA berpotensi untuk melanjutkan penguatan hingga level 1150.
2. Buy AUTO (Current Price: 2.460, Entry: 2.460, Target Price: 2.600 (+5,7%), Stop Loss: < 2.400 (-2,4%) dan Risk to Reward Ratio = 1:2,3). AUTO ditutup membentuk candlestick marubozu diiringi volume spike dan terlihat level 2400 sebagai resistance telah berhasil di breakout serta jika AUTO mampu bertahan diatas 2500 maka berpotensi ke level 2600.
3. Buy MEDC (Current Price: 1.240, Entry: 1.240, Target Price: 1.340 (+8,1%), Stop Loss: < 1.200 (-3,2%) dan Risk to Reward Ratio = 1:2,5). MEDC tengah berusaha untuk breakout garis EMA 20 dan 50 dan Stochastic oscillator MEDC sudah terjadi goldencross dan masih berada di bawah area overboughtnya serta Jika MEDC berhasil breakout dari level 1270 maka MEDC akan menguat hingga level 1340.
4. Buy Obligasi PBS038. Setelah Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuannya menjadi 5% ditambah lagi dengan adanya prospek pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Amerika Serikat, IPOT merekomendasikan obligasi PBS038 yang sensitif dengan suku bunga karena memiliki harga yang cukup menarik, yakni di level 100,65 ditambah lagi dengan jatuh tempo yang masih cukup panjang. (*/GK)