Saturday, April 19, 2025
No menu items!
spot_img
HomeNasionalIKDKI Kobarkan Semangat Melayani dengan Kasih dan Mumpuni

IKDKI Kobarkan Semangat Melayani dengan Kasih dan Mumpuni

Jakarta, benang.id – Untuk mengobarkan semangat melayani dengan kasih dan mumpuni kepada para anggota, Pengurus Pusat Ikatan Dosen Katolik Indonesia (PP IKDKI) menggelar Sarasehan dan Seminar Nasuinal dengan topik “Kasih yang Menyatukan, Mumpuni, dan Melayani”, di Executive Lounge Gedung Utama Lt. 5, Kampus I Universitas Tarumanagara Jakarta (Untar) Jakarta, Sabtu (15/2/2025).

Sarasehan dan seminar nasional secara hybrid ini diikuti oleh Pengurus Pusat, juga perwakilan Pengurus Cabang antara lain Yogyakarta, Jakarta, Purwokerto, Lampung, Ambon, dan Surabaya.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Prof Dr Ir Agustinus Purna Irawan MT MM IPU ASEAN Eng (Ketua Umum PP IKDKI/Direktur Program Pascasarjana Untar), Ferry Doringin PhD (Sekretaris Jenderal PP IKDKI), Bondan Wicaksono SE ME (Ketua Panitia), dan Stefanus Poto Elu SS MIKom (Sekretaris Panitia).

Sarasehan menghadirkan narasumber Prof Dr Ir Richardus Eko Indrajit MSc MBA MPhil MA (Dewan Pakar IKDKI/Rektor Universitas Pradipta), Prof Dr drg Tri Budi W Rahardjo (Dewan Pakar IKDKI/Guru Besar UI dan URINDO), Mayjen TNI A Purboyo SIP MTr (Han) (Sahli Tk. III Kasad Bidang Intekmil dan Siber), dan Dr Ir Dedy Rochimat MM (Pengusaha, Founder & CEO VIVERE Group). Moderator sarasehan adalah Agustinus Purna Irawan yang sering dipanggil Api.

Prof Dr Ir Agustinus Purna Irawan MT MM IPU ASEAN Eng, Ketua Umum IKDKI.

Sedangkan seminar menghadirkan 8 panelis, secara luring (offline) adalah Prof Dr Chatarina Niken, Romanus Edy Prabowo PhD, Dr Finsensius Yuli Purnama, Dr Yulius Denny Prabowo ST MTI, Dr Y Sri Susilo MSi, serta secara daring (online) yakni Prof Eusabinus Bunau SPd MSi PhD, Dr Ir Norbertus Tri Suswanto Saptadi SKom MT MM IPM, dan Amin Silalahi BA MBA DMS.

Prof Dr Ir Richardus Eko Indrajit mengatakan bahwa mumpuni identik dengan mutu atau kualitas. Ia menegaskan dosen Katolik yang mumpuni dan melayani berarti kesediaan untuk meningkatkan kualitas diri dan terlibat dalam aksi atau pelayanan nyata.

“Jika Anda mempelajari sesuatu, pelajarilah hal itu sampau mentok. Itulah salah satu bukti nyata dari menjadi dosen Katolik yang berkualitas”. ujar Eko Indrajid yang merupakan guru besar dan pakar Teknologi Informasi (TI).

Tri Budi mengatakan bahwa setiap dosen Katolik harus bisa mengembangkan dirinya untuk mencapai kualitas terbaik. Guru besar di bidang Gerontologi (Ilmu tentang Kelanjutusiaan) yang juga pendiri Center of Ageing Studies di UI ini berharap, dosen Katolik untuk meningkatkan kepekaan pada lingkungan sekitar dan tetap bersedia terus belajar.

Dalam kesempatan itu, para panelis mempresentasikan hasil riset dengan topik atau isu terbaru.  Finsensius Yuli Purnama (Dosen UK Widya Mandala Surabaya) mempresentasikan hasil risetnya yang membandingkan pola komunikasi politik antara mantan Presiden Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto.

Selanjutnya Yulius Denny Prabowo (Dosen Universitas Binus) menjelaskan dengan bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia dan saat ini terancam punah. Dari hasil riset tersebut, saat ini terdapat 652 bahasa daerah di seluruh Indonesia. Menurut Denny, dari jumlah tersebut 200 bahasa daerah terancam punah dan 11 sudah punah. “Punah dalam arti sudah tidak ada penuturnya lagi,” tegas Denny.

Koperasi IKDKI

Narasumber & moderator sarasehan IKDKI di Executive Lounge Gedung Utama Lt. 5, Kampus I Universitas Tarumanagara Jakarta (Untar) Jakarta, Sabtu (15/2/2025).

Dalam acara sarasehan dan seminar nasional IKDKI tersebut, juga diluncurkan koperasi yang diberi nama Koperasi IKDKI Maju Sejahtera (Kopisera). Koperasi ini nantinya beranggotakan para dosen dan tenaga kependidikan Katolik.

Ketum IKDKI Agustinus Purna Irawan mengatakan bahwa IKDKI terus berinovasi dengan mengupayakan berbagai cara untuk mendukung kolaborasi antardosen Katolik.

Menurut Api, keuntungan dari koperasi ini nantinya 50 persen dikembalikan kepada anggota berupa Sisa Hasil Usaha (SHU), 25 persen untuk menghidupi organisasi IKDKI, dan 25 persennya lagi untuk operasional koperasi.

“Koperasi ini adalah langkah awal IKDKI untuk terus mengepakkan sayap menjadi organisasi profesional guna mendukung kualitas dan kinerja para dosen Katolik,” ujar Api.

Terakhir Api berharap semboyan “Mumpuni dan Melayani’ tidak hanya semboyan semata namun benar-benar berdampak dan dapat dirasakan manfaatnya oleh para dosen Katolik di Indonesia.

Dr Y Sri Susilo, salah satu panelis menerima cindera mata dari panitia.

Sarasehan dan seminar IKDKI diakhiri dengan perayaan Ekaristi yang digelar secara konselebrasi, dengan selebran utama Mgr Ewaldus Martinus Sedu (Uskup Keuskupan Maumere). Dalam homili, Mgr Sedu  mengharapkan IKDI tidak hanya menjadi sebatas organisasi intelektual, namun mesti menjadi organisasi yang terlibat dalam realitas sosial pendidikan Katolik di Indonesia.

“Setelah perayaan Ekaristi dilakukan makan siang bersama dan pembagian doorprize kepada peserta sarasehan dan seminar yang beruntung”, jelas Y Sri Susilo (Dosen FBE UAJY/Pengurus IKDKI Yogyakarta) yang hadir menjadi salah satu panelis. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments