Jakarta, benang.id – Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Portugal membahas peluang kerja sama untuk akselerasi transformasi digital di tanah air.
Pembahasan peluang kerja sama kedua Negara terjadi saat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate berkunjung ke Portugal dan bertemu dengan Sekretaris Negara Bidang Digitalisasi dan Modernisasi Administratif Portugal Mario Campolargo.
Kedua menteri membicarakan peluang kemitraan antarkedua negara mengenai infrastruktur hulu dan hilir, keamanan siber, ekonomi digital dan talenta digital.
“Saya baru saja bertemu dengan Sekretaris Negara Bidang Digitalisasi dan Modernisasi Administratif Portugal Mario Campolargo, kami banyak mendiskusikan banyak hal berkaitan dengan transformasi digital mulai dari upstream hingga downstream ICT Infrastructure,” jelas Menteri Johnny usai pertemuan dengan Sekretaris Negara Mario Campolargo di Kantor Sekretariat Jenderal Kepresidenan Dewan Menteri/Departemen Pemerintah Pusat Portugal, di Lisboa, Jumat (23/9/2022).
Dalam kunjungan kerja ke Portugal, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail, serta Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Latif.
Menkominfo menyatakan hubungan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Portugal terjalin dengan baik. Sebagai bagian dari Uni Eropa, kedua negara tengah menjajaki kerja sama di sektor digital.
“Uni Eropa juga saat ini melakukan pendekatan dalam rangka kerja sama Uni Eropa dan Asia Pasifik dan Portugal adalah bagian dari Uni Eropa, tentu kali ini kita mendiskusikan bagaimana hubungan sektor digital antara Indonesia dan Portugal,” ungkap Menkominfo dalam siaran persnya.
Menurut Menteri Johnny, saat ini Portugal pun mempunyai banyak jaringan telekomunikasi yang menghubungkan antara Portugal – Afrika di wilayah Mediterania – Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Dari aspek posisi strategis, Indonesia dan Portugal bisa menggunakan Portugal Network untuk Pos Atlantik, Pantai Timur Amerika.
“Dan, di saat yang bersamaan kita sedang membangun network fiber optic dari Indonesia melalui jalur Pasifik, Pantai Barat Amerika. Kalau kita melakukan koneksi infrastruktur, khususnya transmisi data melalui fiber optic, itu akan bisa lebih efisien. Kalau ini bisa kita lakukan dengan baik, maka tentu akan memperlancar dan mempermudah komunikasi secara global,” tuturnya.
Penguatan Keamanan Siber
Menkominfo menyatakan Portugal juga memiliki tantangan yang sama dengan Indonesia berkaitan dengan persoalan keamanan siber, Ọleh karena itu, kedua pihak juga saling berdiskusi mengenai keamanan di ruang digital.
“Indonesia punya tantangan di sektor keamanan siber, Portugal juga demikian, kita mendiskusikan bagaimana tidak saja cyber security untuk pemerintahan, namun juga mencakup lingkup privat,” ungkapnya.
Menteri Johnny menekankan pembahasan dalam perlindungan hak fundamental warga negara di ranah digital. “Kita juga saat ini di Indonesia kan sudah menyiapkan payung hukum. Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi misalnya, benchmark-nya itu adalah European Union General Data Protection (EU GDPR). Jadi ada ruang legislasi yang sama levelnya,” tandasnya.
Dalam pertemuan itu, Menkominfo menyatakan pembahasan juga berkaitan dengan pengembangan sektor ekonomi digital dan peningkatan talenta digital. Menurutnya ada peluang kerja sama lanjutan kedua negara yang bisa dikembangkan untuk mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Mikro (UMi).
“Kita saling tukar pengalaman, termasuk dalam peningkatan talenta digital. Portugal dan Indonesia kekuatannya sama dalam hal pengembangan UMKM dan UMi, sehingga ini perlu kita dorong. Tetapi untuk UMKM dan UMi bisa bergerak dan bertumbuh, tentu infrastruktur harus digelar dengan betul dan ruang digitalnya perlu dijaga bersama-sama,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Negara Bidang Digitalisasi dan Modernisasi Administratif Portugal Mario Campolargo menilai teknologi informasi dan komunikasi merupakan sektor yang sangat krusial bagi kedua negara. Meski Portugal dan Indonesia memiliki perbedaan besar dalam hal populasi penduduk, namun kedua negara punya kepentingan yang sama untuk memastikan semua warga negara mendapatkan akses telekomunikasi yang sama.
“Ada banyak kesamaan yang kami identifikasi satu sama lain dalam hal institusi dan kebijakan, terdapat perbedaan yang cukup besar dalam hal membangun infrastruktur digital, hal itu dikarenakan populasi jumlah penduduk Portugal mencapai kurang lebih 10 juta jiwa, tetapi tantangannya sama yakni no one left behind, menutup kesenjangan digital,” jelasnya.
Oleh karena itu, Sekretaris Negara Mario Campolargo menyatakan Portugal ingin berpartisipasi untuk mendukung transformasi digital Indonesia. Menurutnya, pembangunan infrastruktur digital yang merata dapat membantu semua masyarakat berkembang secara ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan di masa mendatang.
“Infrastruktur telekomunikasi yang menyatukan kabel bawah laut di seluruh dunia diperlukan, dan kerja sama ini perlu kita tindak lanjuti segera. Kami juga berpendapat, aspek sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting untuk membuat bisnis pelaku UMKM, para startup, dan kewirausahaan makin berkembang. Jadi, kerja sama TIK ini dapat membantu Indonesia sebagai negara digital, lebih terhubung dengan banyak negara,” tuturnya. (*)