Friday, November 22, 2024
No menu items!
spot_img
HomeIptekIndonesia Terapkan Digitalisasi Inklusif Kikis Kesenjangan Digital

Indonesia Terapkan Digitalisasi Inklusif Kikis Kesenjangan Digital

Jakarta, benang.id –  Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyatakan upaya menjadikan ruang digital yang inklusif, berkeadilan, dan dapat diakses selalu menjadi salah satu perhatian Indonesia di tengah berbagai disrupsi digital yang terjadi.

“Termasuk menyediakan ruang digital yang aman bagi kelompok rentan,” tegasnya dalam Asia Tech x Summit Singapore 2022: Technology, Society and The Role of Policy yang berlangsung di Millenia, Singapura, Selasa (31/5/2022), seperti dilansir kominfo.go.id.

Sesuai Deklarasi Menteri Digital dalam Presidensi G20 Italia tahun 2021, Pemerintah Republik Indonesia kembali menegaskan komitmen untuk mengoptimalkan peran teknologi digital dan ekonomi digital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang bagi kelompok rentan. 

“Hal itu  merupakan salah satu agenda yang saat ini diusulkan untuk dimasukkan dalam Deklarasi Menteri Digital dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022,” tegas Menkominfo.

Dalam praktiknya, Indonesia telah menjalankan  kebijakan dan program literasi digital dan pengembangan keterampilan digital. Bahkan pelaksanaan program akan terus melibatkan partisipasi luas dari minoritas dan kelompok rentan di seluruh Indonesia. 

“Dengan menggunakan pembangunan infrastruktur digital besar-besaran di seluruh Indonesia, kami melakukan upaya terbaik kami untuk menghadirkan akses teknologi digital kepada setiap komunitas dan individu, termasuk yang berada di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) untuk memastikan mereka tidak tertinggal dalam agenda literasi digital dan keterampilan digital,” jelas Menteri Johnny. 

Menkominfo menyatakan Pemerintah Indonesia juga telah  menerapkan semangat inklusivitas ke dalam penyesuaian program talenta digital.  

“Melalui program literasi digital kami seperti Digital Talent Scholarship (DTS), kami merancang kurikulum dan metode pembelajaran untuk mengakomodasi penyandang disabilitas dan memastikan pengalaman belajar akan efektif dan efisien untuk semua,” tegasnya.

Pada saat yang sama, Menteri Johnny menyatakan program literasi digital telah melibatkan campuran proporsional gender. Melalui program kewirausahaan digital nasional Digital Entrepreneur Academy (DEA), Kementerian Kominfo memberdayakan pemilik bisnis dalam transisi digital telah menunjukkan proporsi peserta perempuan yang signifikan.

“Bukti menunjukkan bahwa sebanyak 63% dari peserta DEA kami tahun ini adalah wanita bisnis,” tandasnya.

Terakhir, terkait dengan masuknya populasi lansia di era digital, Menkominfo juga menyaksikan munculnya inisiatif di seluruh Indonesia untuk mengatasi kesenjangan digital yang ada di antara anggota masyarakat yang lebih tua.

Saat ini, regulator di seluruh dunia sedang mengembangkan kerangka kerja tata kelola dan kolaborasi untuk mewujudkan ruang digital inklusif dan aman bagi kelompok rentan

“Kami terus menegaskan komitmen kami dalam menjembatani digital divide di seluruh Indonesia dan dunia. Indonesia meyakini sinergi dalam dan antarnegara sebagai aspek kunci dalam mengatasi isu inklusivitas dalam agenda transformasi digital serta mendorong upaya kolaborasi di masa depan,” tegas Menkominfo.

Dalam acara tersebut, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo Anang Latif, serta Staf Khusus Menkominfo Bidang Kebijakan Digital dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Dedy Permadi.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments