Jakarta, benang.id – Hilda Kusumadewi terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) DKI Jakarta. Ia resmi memimpin FOBI DKI Jakarta periode 2022-2026 menggantikan Charles Honoris.
Menurut Hilda, Barongsai saat ini bukan lagi sekadar budaya etnis Tionghoa, tetapi sudah resmi menjadi cabang olahraga (cabor), baik di tingkat DKI Jakarta, nasional, bahkan dunia. Ke depan ini, selain jadi cabor, pihaknya juga akan menjadikan barongsai ini sebagai daya tarik wisata.
“Bahkan di susunan kepengurusan DKI Jakarta pun, kami sepakat dibikin berwarna. Ada dari semua etnis, dan bukan hanya dari etnis Tionghoa. Juga kami akan usulkan ikut mengisi acara resmi di Jakarta. Jadi, stigma barongsai hanya untuk acara Imlek akan hilang secara pelan-pelan,” ujar Hilda dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Bendahara Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) itu menceritakan, di Jakarta sudah terbentuk juga pengurus FOBI. Bahkan di tiga wilayah Jakarta yaitu Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Timur sudah banyak perkumpulan barongsai. Tinggal di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan yang akan segera dibenahi.
“Para pemain barongsai ini juga tidak semua orang Tionghoa. Bahkan keahlian memainkan barongsai ini juga sudah bisa menjadi sumber pendapatan dari pemainnya. Khusus di Jakarta Utara, pemain barongsai banyak dari anggota TNI. Ini bukti nyata bahwa barongsai sudah digemari berbagai macam etnis dan profesi,” ucapnya.
Sebagai orang baru di dunia olahraga, Hilda mengaku, harus bekerja keras untuk membawa barongsai lebih maju lagi ke depan. Apalagi barongsai pada 2024 nanti dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut.
“Target jangka pendek pada Kejurnas Barongsai di Yogyakarta pada 6-9 Oktober mendatang, atlet DKI Jakarta harus mampu menunjukkan prestasi terbaik. Dan itu akan menjadi tolok ukur prestasi di PON Aceh-Sumut 2024,” ungkapnya.
Dikatakan, dirinya bersedia menjadi orang nomor satu di cabang olahraga barongsai DKI Jakarta lantaran terinisiasi agar barongsai lebih maju lagi ke depannya. Karenanya, program yang akan dirancang tidak hanya berkutat tentang olahraga semata, tetapi juga akan mengembangkannya ke dunia pariwisata.
“Barongsai selain olahraga prestasi juga ada seni pertunjukannya yang dapat dibawa ke ranah pariwisata. Sementara di PON Aceh-Sumut nanti, ada 10 set medali yang akan diperebutkan. Saya menargetkan, barongsai juara umum di PON 2024 nanti,” tutup Hilda. (*)