JAKARTA, benang.id – Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2024 berakhir, Minggu (14/7) malam lalu. Pameran yang berlangsung selama 33 hari sejak 12 Juni 2024 diikuti peserta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), yang diberi porsi 40% dan sektor industri 60%. Tak mengherankan transaksi selama PRJ ini ditutup dengan nilai transaksi Rp7,5 triliun. Jumlah tersebut naik dari penyelenggaraan tahun lalu sebesar Rp7,3 triliun.
“UMKM itukan ada yang binaan pemerintah dan ada juga swasta. Saya lihat sudah pas lah komposisinya mendekati fifty-fifty. UMKM nya jangan terlalu menonjol nanti pamerannya tidak sukses, tapi jangan juga tidak diperhatikan,” ujar Marketing Director Jakarta International EXPO (JIEXPO), Ralph Scheunemann, seusai acara penutupan di Panggung Utama Jakarta Fair Kemayoran kepada awak media.
“Angka Rp7,5 triliun itu dua hari yang lalu, artinya bisa bertambah lagi bila kita melihat jumlah pengunjung yang terus memadati JIEXPO Kemayoran ini,” tambahnya.
Didampingi General Manager JIEXPO, Oki Setiawan, ia mengatakan, transaksi terbesar dalam pameran multiproduk terbesar, terlengkap, dan terlama di kawasan Asia Tenggara itu berasal dari otomotif, terutama kendaraan roda dua (motor) listrik dan kosmetik.
“Antusias peserta pameran, terutama sektor otomotif sangat luar biasa, tahun ini ada brand motor yang penjualannya mencapai 12 ribu unit, 10 ribu unit, 9 ribu unit dan seterusnya. Ini luar biasa. Jadi kontribusi ini sangat besar bukan saja bagi mereka, tetapi juga buat Jakarta,” imbuh Ralph bersemangat.
Sementara untuk pengunjung, menurutnya, sudah mencapai titik tertinggi dan sama dengan tahun lalu, yaitu sekitar 6,3 juta pengunjung. Memang selama delapan hari diterpa hujan dan cuaca yang tidak bersahabat, namun setelah itu pengunjung tinggi kembali.
JFK Tingkatkan Perekonomian
JFK 2024 ditutup secara resmi oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta Joko Agus Setyono ditutup Minggu malam(15/7) . Dalam sambutannya ia mengatakan transaksi selamat berlangsungnya JFK ada peningkatan sebesar Rp200 miliar dibanding tahun lalu.
“Tahun lalu nilai transaksi Rp7,3 triliun, tahun ini naik menjadi Rp7,5 triliun. Yang jelas ekonomi jadi lebih baik karena ada pergerakan, ada peristiwa semacam ini. Ada penyerapan ribuan tenaga kerja, pasti ya. Kemudian produk-produk, terutama produk UKM juga meningkat,” ungkapnya yang menandai berakhirnya JFK dengan menekan tombol pesta kembang api.
Ia menambahkan bahwa penyelenggaraan JFK bukan hanya untuk memeriahkan HUT Kota Jakarta, melainkan turut memajukan ekonomi Jakarta dan mendorong industri. “Jakarta berkontribusi kepada perekonomian nasional sebesar 17%. Ekonomi Jakarta tumbuh stabil dan inflasinya juga terjaga,” ujar Joko.
Jakarta Fair tahun ini diikuti 2.550 perusahaan peserta yang terdiri dari 1.550 stan dengan komposisi peserta 60% sektor swasta dan 40% UMKM. Para tenant menampilkan berbagai macam produk-produk unggulannya. (*)