Yogyakarta, benang.id — Dalam upaya menciptakan ruang publik yang aman, bersih, dan tertib, Kelompok Penggiat Media Sosial Jogja Menyapa bersama Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kulonprogo menjalin kolaborasi strategis untuk menangani fenomena vandalisme dan potensi kejahatan jalanan yang marak di wilayah DIY.
Kolaborasi ini berfokus pada tiga pendekatan utama: edukasi digital, patroli terpadu, dan kampanye publik. Jogja Menyapa, yang memiliki basis komunitas aktif di berbagai platform media sosial, berperan sebagai kanal penyebaran informasi, pelaporan, serta literasi publik mengenai pentingnya menjaga ruang publik. Sementara Polda DIY dan Satpol PP berperan langsung dalam aspek penegakan hukum dan tindakan preventif di lapangan.
“Kolaborasi ini adalah wujud nyata sinergi antara masyarakat digital dan aparat negara,” ujar Koordinator Jogja Menyapa, Tomy Pawiro Bledek. “Kami ingin masyarakat tidak hanya jadi penonton, tapi turut aktif menjaga kotanya dari konten negatif dan aksi perusakan fisik seperti vandalisme,” imbuhnya.
Kegiatan kolaborasi yang digelar Kamis (23/4/2025) ini menggandeng Relawan Kulonprogo, Serujaka, perwakilan warga serta melibatkan anak sekolah.
AKP Rinto Pamuji mewakili Pollda DIY menyambut positif langkah ini dan menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif. “Kejahatan jalanan tidak hanya ditangani dengan patroli, tetapi juga dengan membangun kesadaran publik. Media sosial memiliki kekuatan besar untuk itu,” ujarnya.

Sementara pihak Satpol PP Kulonprogo menyatakan bahwa keterlibatan warga dalam pelaporan cepat sangat membantu dalam mendeteksi area rawan dan merespons lebih tanggap. Mereka juga mengajak masyarakat dan pelaku seni untuk menyalurkan ekspresi melalui ruang-ruang legal yang disediakan, bukan dengan merusak fasilitas umum.
Kegiatan juga dihadiri oleh Bupati Kulonprogo HR Agung Setyawan yang turut serta dalam pembersihan Vamdalisme di underpass Jln Baru Kemiri, Kulonprogo.
Kegiatan perdana dari kerja sama ini akan dimulai melalui kampanye digital bertajuk #JogjaTanpaCoret, yang mengajak warga membagikan foto-foto ruang publik bersih serta melaporkan vandalisme secara real time.
Langkah kolaboratif ini diharapkan menjadi contoh model penanganan sosial yang partisipatif dan berkelanjutan, demi mewujudkan Yogyakarta yang lebih aman, ramah, dan berkarakter budaya. (Rendy Patria)