Jakarta, benang.id – Indonesia sebagai Negara Maritim memiliki potensi Ekonomi Kemaritiman yang luar biasa. Salah satu potensi ekonomi yang besar adalah dari sub sektor perikanan. Besarnya sub sektor perikanan yang salah satunya adalah perikanan tangkap, sampai dengan saat ini dirasakan masih belum optimal.
Produk perikanan tangkap ini sangatlah unik dari prespektif pengusaha karena harga produk ini terutama di pasar Internasional ditentukan oleh mutu produk itu, hal ini sangat ditentukan oleh kualitas penanganan mulai dari sejak penangkapan, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan dan penyerahan.
Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Akbar Djohan mengatakan bahwa efektivitas dan efesiensi tata kelola rantai pasok produk perikanan tangkap, sangat menentukan aksesabilitas dan akseptabilitas produk kepasar baik domestik maupun internasional.
“Dengan ini Badan Logistik dan Rantai Pasok sepakat bersama Wakil Ketua Umum Perikanan Kadin Indonesia untuk melakukan pemetaan dan mengurai permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha dibidang ini dengan tujuan akhirnya adalah terciptanya perbaikan tata kelola rantai pasok produk perikanan tangkap sehingga mampu berkompetisi dengan negara lain khususnya untuk pasar Internasional,” ungkap Akbar, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (9/8/2022).
CEO Krakatau International Port (KIP) ini juga mengungkapkan dalam acara focus Group Discussion (FGD) bisa merangkul semua pihak dari pemerintah bersama kementrian, akademis hingga pelaku usaha untuk mencari solusi dengan memetakan permasalahan secara lebih komperhensif sekaligus mendapat informasi tentang arah kebijakan pemerintah dalam hal hal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait dengan peningkatan performa produk perikanan tangkap di Indonesia.
“Dengan kita membahas tuntas tentang produksi dan produktivitas perikanan tangkap, konektivitas dan infrastruktur pendukung berikur proses bisnis sejak proses penangkapan sampai dengan penyerahan kepasar termasuk regulasi yang mengatur sehingga dapat menghasilkan solusi termasuk regulasi yang diperlukan untuk mendukung perbaikan tata kelola rantai pasok dan program peningkatan produktivitas,” ungkap Akbar.
Terakhir Akbar mengatakan dengan adanya FGD ini harapannya seluruh pemangku kepentingan dapat memahahami dan berkomitmen untuk melakukan perbaikan sesai dengan bidangnya sehingga bisa menghasilkan langkah program aksi nyata untuk perbaikan produk perikanan tangkap domestik dan pasar internasional.