Vatikan, benang.id – Para kerabat dan sahabat tampak mengantarkan kepergian Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot MCCJ ke peristirahatannya yang terakhir di Katakombe Katedral Sevilla, Spanyol, pada Selasa sore (3/12/2024) waktu setempat.
Hal tersebut dikemukakan Staf Dikasterium untuk Dialog Antar Umat Beragama Tahta Suci Vatikan Rm Markus Solo Kewuta SVD atau yang akrab disapa Padre Marco, dalam pesan WhatsApp-nya, Rabu malam (4/12/2024) WIB.
“Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guichot, Prefek Dikasterium untuk Dialog antar Umat Beragama yang meninggal pada tanggal 25 November 2024 lalu di Roma, telah dimakamkan pada Selasa sore, 3 Desember 2024 di Kapel San José di Katedral Sevilla, Spanyol,” tutur Padre Marco.
Ia menjelaskan bahwa upacara pemakaman jenazah Kardinal Ayuso dipimpin oleh Uskup Agung Sevilla Mgr José Ángel Saiz Meneses, didampingi oleh Mgr Edgar Peña Parra– wakil Sekretariat Negara dan Tahta Suci Vatikan, Mgr Bernardito Auza– Nuntius apostolik di Spanyol, Mgr Francisco Javier Lozano– nuntius apostolik kelahiran Spanyol, Uskup koajutor Sevilla Mgr Teodoro León, Dekan Katedral Sevilla Francisco Ortiz, dan anggota kehormatan Katedral lainnya.
Baca juga: https://benang.id/jenazah-kardinal-ayuso-dimakamkan-di-sevilla-jumat/
Kepada Kardinal Ayuso yang dimakamkan di dalam Katakombe Katedral, tepat di sebelah almarhum Kardinal Bueno Monreal, Padre Marco mengucapkan salam perpisahannya, “Saudara terkasih, terima kasih atas semua yang telah engkau berikan kepada kami”.
Padre Marco juga menyampaikan bahwa sesaat sebelum jenazah Kardinal Ayuso dibawa ke ruang bawah tanah Kapel San José, Mgr Francisco Javier Lozano, mengatakan, “Keluarga besarnya dan kami yang mengenalnya bersedih karena ia telah meninggalkan kami, tetapi kami bahagia karena surga memiliki orang-orang seperti beliau yang selamanya akan memandang penampakan Tuhan”.
Baca juga: https://benang.id/paus-fransiskus-akan-hadiri-misa-requiem-kardinal-ayuso-rabu/
Mengenang sisi misionanis Kardinal Ayuso, Mgr Lozano mengungkapkan, “Dari kota yang indah ini, tempat ia dilahirkan, ia merasakan panggilan Tuhan untuk hidup sebagai imam. Ia bergabung dengan para imam di kongregasi misinya Comboni dan menjadikan hidupnya sebagai korban bakaran bagi Tuhan. Ia telah meraih apa yang diinginkan, dan kita akan selalu mengenangnya, seorang misionaris, tanpa basa-basi”.
Baca juga: https://benang.id/pembawa-pesan-perdamaian-lintas-agama-kardinal-miguel-ayuso-wafat/
Terakhir Mgr Lozano menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehidupan Kardinal Ayuso yang tak dapat dilupakan. “Saudaraku yang terkasih, terima kasih atas semua yang telah Anda berikan kepada kami. Terima kasih atas semua yang telah Anda deritakan dengan harapan besar akan kebangkitan. Di sini, di Katedral Sevilla yang Anda cintai dan Anda kenal, Anda beristirahat untuk kebangkitan di hari terakhir,” tutup Mgr Lozano. (*/GK)