Sunday, March 16, 2025
No menu items!
spot_img
HomeNasionalKeuskupan Agung Ende Kembali Tegaskan Penolakan terhadap Proyek Pembangunan Geothermal

Keuskupan Agung Ende Kembali Tegaskan Penolakan terhadap Proyek Pembangunan Geothermal

Ende, benang.id – Keuskupan Agung Ende kembali menegaskan sikapnya yaitu menolak terhadap rencana proyek Pembangunan Geothermal di wilayah Keuskupan Agung Ende. Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penolakan ditegaskan kembali oleh Uskup Agung Ende, Mgr Paulus Budi Kleden SVD dalam pernyataan sikap resmi Keuskupan Agung Ende usai menerima kunjungan dari sejumlah tamu utusan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Rumah Keuskupan Agung Ende, Sabtu (15/3/2025), pukul 10.00 hingga 11.00 WITA.

Berikut isi lengkap pernyataan sikap Keuskupan Agung Ende yang diterima di Jakarta, Sabtu (15/3/2025) petang.

Para imam,biarawan-biarawati,dan segenap umat Allah Keuskupan Agung Ende yang terkasi, Salam kasih persaudaraan;

Pada hari ini, Sabtu, tanggal 15, bulan Maret, tahun 2025, rumah Keuskupan kita, Keuskupan Agung Ende (KAE) mendapat kunjungan sejumlah tamu. Mereka adalah utusan dari:

  • Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (ESDM-EBTKE),
  • PT PLN Persero Kantor Pusat Divisi Manajemen Panas Bumi,
  • PT PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara dan Unit Pelaksana Proyek Nusra 2,
  • PT Daya Mas Nage Geothermal
  • PT Sokoria Geothermal Indonesia
  • Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada
  • Pemerintah Daerah Kabupaten Ende

Tujuan kunjungan ini adalah beraudiensi dengan Bapa Uskup Agung Ende Mgr Paulus Budi Kleden SVD.

Kehadiran mereka diterima oleh Bapa Uskup dan Kuria Keuskupan Agung Ende, serta beberapa imam dari komisi terkait. Audiensi ini berlangsung selama kurang lebih satu (1) jam dari pukul 10.00 hingga 11.00 WITA.

Dalam audiensi ini, para pihak saling memperkenalkan diri. Selanjutnya Bapak Sahat Simangunsong dan Bapak Yasir, wakil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (ESDM EBTKE) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN), menyampaikan tujuan audiensi yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Merespons concern Bapa Uskup Agung Ende terhadap program-program pemerintah secara khusus di wilayah Flores yang berhubungan dengan proyek pembangunan geothermal.

2. Memaparkan kondisi dan sistem kelistrikan di pulau Flores dari sejumlah pembangkit tenaga listrik yang ada.

3. Mengharapkan adanya diskusi lanjut dari para pihak.

Setelah mendengarkan maksud audiensi tersebut, Bapa Uskup Agung Ende menyampaikan beberapa poin tanggapan, sekaligus menjadi penegasan atas pernyataan sikap resmi Gereja Keuskupan Agung Ende, sebagai berikut:

1. Keuskupan Agung Ende memiliki mekanisme tersendiri dalam mengambil keputusan di Keuskupan ini. Oleh karena itu Bapa Uskup bersama Kuria Keuskupan Agung Ende dan komisi-komisi terkait akan membicarakan hal-hal yang disampaikan dalam audiensi tersebut melalui rapat tersendiri.

2. Sikap Gereja Keuskupan Agung Ende, adalah sebagaimana yang sudah disampaikan pada tanggal 6 Januari 2025, dan ditegaskan kembali melalui Surat Gembala Tahun Yubileum 2025 dan Surat Gembala Prapaskah 2025.

Penolakan terhadap proyek Pembangunan geothermal,lahir dari keprihatinan akan konteks yang meliputi keuskupan ini yakni :

  • Wilayah Keuskupan Agung Ende terdiri dari gunung dan bukit, serta menyisakan lahan yang terbatas untuk pemukiman dan pertanian warga.
  • Dari aspek mata pencaharian, hampir delapan puluh persen (80%) umat Keuskupan Agung Ende adalah petani.
  • Usaha pertanian di wilayah Keuskupan Agung Ende, sangat tergantung pada curah hujan sebab sumber air (permukaan) tanah tidaklah banyak. Pemanfaatan sumber daya air yang tidak tepat dapat berujung pada kerusakan dan kelangkaan air serta berpotensi besar menimbulkan masalah sosial di tengah umat.
  • Dari aspek budaya, pertanian membentuk kebudayaan dan tradisi umat di wilayah Keuskupan Agung Ende yang terungkap antara lain melalui struktur sosial dan ritus-ritus tradisional.

Demikian pernyataan sikap Gereja Keuskupan Agung Ende, agar diketahui oleh para imam, biarawan-biarawati dan segenap umat Allah yang terkasih.

Pernyataan sikap tersebut ditandatangani oleh Frederikus Dhedhu, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Ende. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments