Tuesday, December 31, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiKisah Inspiratif Ela CEO Poty, Awardee BSI Maslahat Sociopreneur

Kisah Inspiratif Ela CEO Poty, Awardee BSI Maslahat Sociopreneur

Jakarta, benang.id – Salah satu penerima manfaat BSI Maslahat Sociopreneur, Isbakhul Lailatil Fibriyah, yang akrab disapa Ela ialah CEO CV Poty Teknologi Pertanian. Ela lahir dari keluarga sederhana, ayahnya merupakan seorang buruh tani. Ia merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara yang terbiasa sedari kecil untuk hidup berbagi dengan kedua kakaknya. Dari ketiga bersaudara tersebut hanya Ela yang berhasil melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.

Berbekal didikan keras orang tuanya ada sebuah pesan ibunda yang selalu ditanamkannya yaitu hidup hemat dan bersyukur atas apa yang dimiliki, sehingga Ela mampu hidup mandiri dan tangguh di tanah rantau.

Ela mengenyam pendidikan di SMAN 2 Lumajang. Sekolah yang diimpikannya sejak SD karena memiliki fasilitas terbaik dan cukup tersohor se-Kabupaten. Perjuangan hidup yang ia jalani tidak semulus teman sebayanya,

“Saya dulu dapat uang saku dari ibu hanya 15 ribu, 10 ribu dipakai transportasi dan sisanya untuk uang jajan maupun keperluan,” ucapnya.

Seluruh keterbatasan itu mendorong Ela untuk tetap memiliki mimpi besar yang bisa mengangkat derajat keluarganya. Dimulai dari berjualan pulsa hingga berhasil menapaki ranah kompetisi yang akhirnya membuka jalan baginya mengenal ilmu pangan. Kala itu Ela mantap bercita-cita untuk melanjutkan studi di IPB untuk mendalami Ilmu Pangan.

Bermimpi Menjadi Seorang Sarjana

Isbakhul Lailatil Fibriyah atau Ela CEO CV Poty Teknologi Pertanian. Foto: BSI Maslahat

Ela pernah meraih penghargaan siswa terbaik berprestasi bidang non-Akademik dan masuk jajaran 10 siswa terbaik dengan nilai rata-rata rapor tertinggi di SMA. Namun, sayangnya pencapaiannya tersebut tidak berhasil membawa dirinya untuk berkuliah Ilmu Pangan IPB.

Berbagai lika-liku telah Ela hadapi, hari demi hari ia persiapkan seleksi memasuki perguruan tinggi yang kembali Ia perjuangkan dengan berbagai hambatan baik itu keluarga maupun ekonomi. Kali ini ketakutan untuk gagal yang kedua kalinya justru lebih menghantui dirinya.

Nek tes e gagal, ora usah lanjut kuliah, kuliah mandiri iku larang. Nyoba maneh tahun ngarep, leren sek ae!” jelas ayahnya untuk menguatkan Ela supaya jangan terlalu stress menghadapi ujian dan bisa coba lagi di tahun depan.

Akhirnya ia memutuskan dirinya untuk mengikuti ridha Ibu mendaftar di Universitas Brawijaya,”Alhamdulillah… takdir Allah yang terbaik,” ucapnya saat melihat pengumuman kelulusan yang membuahkan hasil. Ela diterima di kampus tersebut dengan jurusan Teknologi Industri Pertanian (TIP).

Sejak saat itu Ela hidup mandiri. Hidup serba pas-pasan dan tak jarang harus menahan rasa lapar yang juga menjadi makanan sehari-hari.

Keterbatasan Mengantarkan Langkahnya Menjadi Pengusaha Muda

Produk “Poty” yang berfokus pada pengolahan buah lokal Malang. Foto: BSI Maslahat

Baginya sebuah tantangan yang dihadapi Ia anggap sebagai peluang untuk bisa memanfaatkan waktu dalam menata tujuan hidup. Tahun pertama kuliah Ela aktif berorganisasi dan berpartisipasi dalam kepanitiaan. Lalu, tahun kedua dirinya fokus mengikuti berbagai kompetisi dan tahun ketiga Ia mulai membangun bisnisnya sebelum menjelang skripsi di semester akhir.

Hingga tak terasa sudah hampir lima puluh kompetisi telah diikutinya. Ela Bersyukur ia banyak bertemu mentor-mentor hebat di dunia bisnis yang membuatnya semakin yakin untuk bermuara ke dunia tersebut.

Bersama timnya pada tahun 2020 Ela mulai membangun bisnis “Poty” yang berfokus pada pengolahan buah lokal Malang. Melihat potensi buah lokal di Malang seperti lemon dan apel yang belum terserap secara maksimal namun permintaan konsumen melambung tinggi. Di saat itulah Ela tergerak untuk mengambil peran bersama para petani yang kala itu sering mengalami gagal panen dan harus menanggung kerugian yang cukup besar.

Poty yang menawarkan produk minuman sehat dari buah lokal ini tetap mengedepankan kualitas dan rasa otentik. Berbeda dari brand lainnya, poty diproduksi melalui proses perasaan murni supaya menghasilkan rasa tidak pahit atau kecut.

Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP) BSI Maslahat (kini BSI Sociopreneur) Semakin Menguatkan Langkahnya

Kisah Inspiratif Ela CEO Poty, Awardee BSI Maslahat Sociopreneur

Tantangan dalam menjalankan bisnis yang sedang dirintisnya Ela hadapi, mulai dari kesulitan dalam proses produksi, modal, kesulitan mencari tim yang sesuai sampai strategi yang menarik untuk memasarkan produk baik online maupun offline.

Rintangan yang Ela hadapi tersebut mengantarkannya bertemu dengan program ISDP BSI Maslahat (kini BSI Sociopreneur) di tahun 2022. Program beasiswa khusus untuk pendampingan mahasiswa yang memiliki bisnis.

Program BSI Sociopreneur ini merupakan bentuk program pemberdayaan dari sumber dana zakat korporasi BSI yang dikelola oleh BSI Maslahat.

Di sana Ela banyak belajar dan bertemu dengan orang-orang yang dapat dijadikannya teladan. Salah satunya Aprilia Eviyanti seorang manajer program yang tegas dan penuh kepedulian sehingga memotivasinya untuk selalu kuat dan berkomitmen dalam memberikan maslahat kepada banyak orang.

“Di program beasiswa bisnis BSI Maslahat Sociopreneur ini banyak sekali ilmu yang saya peroleh, mentor yang ahli di bidang retail dan manufaktur serta membuka pandangan saya terhadap gambaran dunia bisnis yang lebih luas” ucapnya.

Selalu ada hikmah yang didapatkan di setiap fase kehidupannya seperti takdir yang telah direncanakan oleh-Nya. “Alhamdulillah Poty berhasil mendapat dana hibah sebesar 200 juta sebagai bentuk financial support dari BSI Maslahat,” jelasnya.

Selain pendanaan program ini juga memberikan seminar atau pembinaan bulanan terkait bisnis secara umum, kajian rutin jumat untuk menambah keilmuan Islami. “Jadi kami dibentuk tidak hanya entrepreneur tapi juga Islami sesuai syariat bisnis,” ucapnya sebagai penutup.

Setelah mendapatkan sertifikat HACCP (mengelola keamanan pangan) untuk standar ekspor, Ela juga sedang mencoba mengembangkan produk poty bisa masuk ke pasar ekspor. Sehingga penjualan secara offline bisa lebih dioptimalkan.

Bertransformasi dan Memberikan Kebermanfaatan
Setelah mendapatkan bantuan pendanaan poty mengalami progress yang cukup signifikan, jumlah kemitraannya pun bertambah menjadi 4 mitra. Variasi produk poty pun seperti minuman ready to drink untuk market oleh-oleh dan musiman seperti lebaran.

“Alhamdulillah perlahan mimpi Ela terjawab menjadi nyata, hingga Poty kini berhasil maju dengan memperoleh omset 80-90juta/bulan. Poty juga mampu meluaskan manfaatnya bagi para petani maupun masyarakat sekitar. Inna ma’al ‘usri yusra, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,” ungkapnya.

Dengan pencapaian Poty yang semakin besar, Poty sudah bisa memberikan maslahat melalui zakat dari usahanya tersebut.

Mari bersama dukung pendidikan untuk dhuafa supaya bisa melanjutkan pendidikannya dengan berdonasi via BSI Mobile melalui digital BSI Maslahat https://digital.bsimaslahat.or.id/campaign/peduli-pendidikan-dhuafa. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments