Jakarta, benang.id – Rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September mendatang telah menjadi topik yang hangat di kalangan umat Katolik dan masyarakat umum di Tanah Air.
Kunjungan yang bersejarah ini –mengingat hubungan Tahta Suci dan Indonesia—diharapkan membawa pesan perdamaian dan persaudaraan ke seluruh dunia. Dengan kekayaan ragam di antaranya suku, budaya, agama, dan etnik, Indonesia tentu menjadi tempat yang sempurna bagi pesan penting tersebut.
Nah, di sela-sela mengadakan kerja sama pertukaran informasi dan komunikasi dengan Dikasteri (Kementerian) Komunikasi Vatikan, Dikasteri Evangeli, serta Kantor Pusat Pers Tahta Suci pada 14-26 April lalu, Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) juga melakukan wawancara khusus dengan belasan misionaris Indonesia yang tengah berkarya di Roma, Italia, dan Paris, Perancis.
Mereka diwawancarai seputar pandangan mereka tentang makna kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Hasil wawancara tersebut secara berseri akan ditayangkan di platform media sosial Instagram, TikTok, dan Youtube dengan akun ONTV yang dikelola PWKI.
Sr Martha Driscoll OCSO dan Rm Dimas Danang Pr
Suster Martha Driscoll OCSO dan Romo Dimas Danang Pr secara terpisah menjadi pembuka tayangan ONTV di akhir Mei ini.
Sr Martha yang pernah melayani di Gedono dekat Salatiga, Jawa Tengah, dan kini berkarya di Biara Tre Fontane atau Tiga Mata Air, Roma, Italia, berbagi kegembiraannya mengenai kunjungan Paus Fransiskus. Klik https://www.youtube.com/watch?v=oz9sxP7TqeI
“Saya sangat bahagia mendengar bahwa Sri Paus akan mengunjungi Indonesia. Meskipun saya tidak berada di sana, saya merasa ini adalah suatu anugerah besar bagi tanah air,” ujar Sr Martha.
Ia mengatakan, Indonesia dikenal sebagai negara dengan keragaman budaya, etnis, dan agama yang kaya. Terkait hal ini, tandas Sr Martha yang sudah menjadi warga negara Indonesia, pesan Paus Fransiskus tentang hidup bersama dengan damai sangat relevan.
Sr Martha menambahkan, Indonesia memiliki pesan penting untuk dunia, yaitu belajar hidup bersama sebagai saudara, menghormati setiap perbedaan, baik antara Muslim dan Kristen Katolik maupun semua lapisan masyarakat.
“Saya yakin Paus sangat menghargai hal ini dan ingin mengunjungi Indonesia untuk menegaskan pesan tersebut,” katanya.
Meski berada jauh dari Tanah Air, Sr Martha turut mendukung persiapan ini dengan doa dan intensi kuat untuk kedamaian dan kebahagiaan seluruh rakyat Indonesia.
“Sebagai seorang Trappist, saya akan mendampingi seluruh persiapan dan kunjungan Paus dengan doa. Saya berharap kunjungan ini membawa rahmat bagi semua orang,” tutupnya.
Sementara itu dari Paris, Romo Dimas Danang Pr, mengaku sangat senang bahwa Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia. Ia berharap kunjungan ini membawa kegembiraan kepada umat Katolik di Indonesia dan memberikan semangat untuk mewartakan Injil serta melakukan karya evangelisasi. Klik https://www.youtube.com/watch?v=dNaM9Tjn6t0
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, menurut Romo yang sedang belajar teologi di Universitas Katolik Paris ini, tidak hanya menjadi simbol harapan bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.
Rm Danang menambahkan, Paus Fransiskus pernah mengatakan bahwa hidup kita adalah perutusan.
“Semoga kunjungan ini menguatkan perutusan umat Katolik Indonesia untuk terlibat dalam karya gereja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Ini adalah pembelajaran bahwa kita semua bisa semakin terlibat dalam karya perutusan dan menyebarkan semangat Injil ke seluruh dunia,” ucapnya. (*)
Foto-foto: benang.id/Gora Kunjana