Jakarta, benang.id – Event tahunan DKI Jakarta, Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair 2023 yang saat ini sedang berlangsung telah menjadi roda penggerak perekonomian di ibu kota.
Demikian dikemukakan Ketua DPR RI Puan Maharani saat mengunjugi PRJ yang berlangsung di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (18/6/2023) malam.
Di PRJ Kemayoran, setiap tahunnya ribuan orang berkumpul untuk merayakan festival besar yang tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga berbagai kesempatan bisnis yang menguntungkan.
Dalam kunjungannya, Puan didampingi oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. PRJ Kemayoran 2023 sendiri diselenggarakan pada 14 Juni-16 Juli 2023.
Puan yang tiba sekira pukul 19.00 WIB, dibuat kagum dengan antusias masyarakat yang sudah memadati pintu masuk PRJ. Diketahui, event tersebut setiap tahunnya berhasil memikat masyarakat untuk berkunjung.
Bahkan, pada tahun 2022 lalu total nilai transaksi di PRJ mencapai Rp7,3 triliun. Tak hanya itu saja, PRJ 2022 mencatat jumlah pengunjung sebanyak 6,9 juta orang dan selain itu tercatat ada 2500 peserta dan 1500 tenant, yang 35% dari tenant di tahun 2022 berasal dari UMKM.
“Senang lihat warga berduyun-duyun ke sini. Event ini akan menjadi penggerak perekonomian. PRJ juga menjadi ajang UMKM untuk menjual produk-produknya,” kata Puan.
Di lokasi pameran PRJ, mantan Menko PMK itu mendatangi anjungan DKI Jakarta yang berisi karya para pelaku UMKM. Puan juga menyempatkan mampir ke kios jajanan jadul American Donut.
“Banyak stand yang disediakan khusus bagi UMKM untuk memamerkan produk mereka. Hal ini membantu meningkatkan eksposur dan menjadikan acara ini sebagai platform yang baik bagi pelaku UMKM untuk memperluas pangsa pasar mereka,” tutut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Usai berkunjung ke anjungan DKI Jakarta, Puan bernostalgia dengan jajanin khas ibu kota, yakni kerak telor. Bahkan, ia menyempatkan untuk membuat vlog bersama penjual makanan tersebut.
“Pesen satu Pak, pakai telur bebek yah. Berapa satu porsinya dijual Pak?” tanya Puan sembari mengeluarkan ponselnya untuk membuat vlog.
“Satu porsinya Rp 35 ribu bu,” jawab Bang Dedi, sang penjual kerak telor.
“Kalau berjualan di sini, banyak yang beli Pak?” kembali Puan bertanya.
“Ramai Bu kalau jualan di sini, orang-orang biasanya memang mencari kerak telor. Jadi jajanan favorit di PRJ. Ada yang makan di sini, ada juga yang dibawa pulang,” ungkap Bang Dedi menjawab pertanyaan Puan.
Setelah puas menikmati santapan kerak telor, Puan yang menghabiskan minggu malamnya di PRJ juga menikmati panggung konser yang dimeriahkan musisi tanah air. Semalam, pengunjung PRJ disajikan alunan merdu dari grub band Pitu dan Noah.
Puan pun menjadi sasaran pengunjung yang berniat mengajak berswafoto. Ia dengan ramah melayani satu persatu masyarakat yang ingin mengabadikan moment berfoto bersamanya.
Di sela-sela menikmati hiburan, Puan mengungkapkan bahwa Jakarta membutuhkan event multi kegiatan seperti Jakarta Fair ini. Apalagi lengkap ada panggung hiburan, permainan, kuliner, sampai otomotif.
“Ini menjadi ajang pameran perdagangan yang menampilkan beragam produk dan layanan dari berbagai sektor industri. Semua produk ada disini, jadi warga bisa berbelanja sekaligus berwisata,” ungkap Puan.
Selain itu, cucu Bung Karno ini juga menjelaskan panggung hiburan besar di area tersebut sering menjadi tuan rumah konser-konser musik, pertunjukan seni, dan berbagai acara kompetisi yang menarik perhatian ribuan pengunjung setiap harinya.
“Selain panggung hiburan, penyelenggara juga menghadirkan wahana permainan yang menjadi daya tarik bagi keluarga dan anak-anak,” jelasnya.
Sebelum meninggalkan lokasi, Puan beserta rombongan mencoba mencicipi makanan olahan makanan laut di kios Mister Monsters. Ia pun berujar, bahwa PRJ yang menjadi event terbesar dan terlama di Asia Tenggara itu merupakan kebangaaan masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta.
“Semoga saya bisa diberikan kesempatan untuk kembali berkunjung kesini setiap tahunnya. Dan saya dan seluruh masyarakat berharap, event ini bisa diselenggarakan setiap tahunnya,” tutup Puan. (*)