Yogyakarta, benang.id – Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) Dr G Sri Nurhartanto SH LLM berharap agar semua mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada semester ini dapat berbaur dan membawa kontribusi yang berguna bagi masyarakat dan warga sekitar.
Demikian pesan Rektor UAJY kepada para mahasiswa yang akan menjalankan KKN angkatan ke-83 di Kapanewon Pajangan dan Sedayu di Kabupaten Bantul, Selasa (4/6/2023).
Nurhartanto juga menekankan agar mahasiswa tetap menjaga sikap dan relasi yang telah terjalin lama oleh UAJY dengan warga di wilayah penempatan KKN.
“Harapan kami selama Anda menjalankan KKN, Anda tetap menjaga nama baik kampus kita. Anda mampu menunjukkan nilai-nilai dasar yang dikembangkan dan disemangati oleh UAJY. Saya sebagai pimpinan universitas mengucapkan selamat ber-KKN untuk Anda semua. Saya mohon kepada para DPL dan ADPL untuk selalu mengingatkan adik-adik KKN agar selalu menjaga diri, menjaga nama baik almamater, dan sukses selalu untuk Anda semua,” tutur Sri Nurhartanto.
Sebelumnya, UAJY telah menerjunkan sebanyak 46 mahasiswa KKN di Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, Senin (3/6/2023).
Penyelenggaraan KKN ini menjadi bentuk pengintegrasian kegiatan Pengabdian pada Masyarakat oleh mahasiswa di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
Pada semester ini, UAJY telah menerjunkan sebanyak 710 mahasiswa yang terdiri dari 664 mahasiswa KKN Reguler dan 46 mahasiswa KKN Tematik Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa KKN yang berasal dari berbagai fakultas dijadwalkan akan mengabdi pada masyarakat di wilayah penempatan selama 30 hari. Peserta yang telah diterjunkan terbagi dalam 14 kelompok di mana setiap kelompok terdapat 3-5 orang.
Ketua LPPM UAJY, Dr I Putu Sugiartha Sanjaya SE MSi Ak CA, dalam sambutan upacara penerjunan KKN, menekankan tujuan dari pelaksanaan KKN ini hendaklah menjadi wadah mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni. Ia menyebut penerjunan mahasiswa KKN ini tidak semata-mata untuk melakukan modernisasi pada masyarakat pedesaan, namun jauh daripada itu untuk memberdayakan masyarakat.
“Sebelum penerjunan, mahasiswa diberi bekal dengan pengetahuan praktis yang akan dikembangkan sendiri sesuai dengan kreativitasnya. Hal itu dimaksudkan agar mahasiswa dapat secara efektif melaksanakan program-program yang telah direncanakan serta dapat menyelesaikan problematik yang ada,” ungkap Putu. (*)