Friday, June 6, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiMenjawab Kebutuhan Strategis, Krakatau Steel Perkokoh Peran Wujudkan Swasembada Baja Indonesia

Menjawab Kebutuhan Strategis, Krakatau Steel Perkokoh Peran Wujudkan Swasembada Baja Indonesia

Jakarta, benang.id – Di tengah gejolak ekonomi global dan kebutuhan pembangunan infrastruktur yang masif, kemandirian industri baja nasional menjadi harga mati bagi Indonesia untuk memastikan ketahanan ekonomi dan kedaulatan bangsa. Industri baja merupakan tulang punggung bagi sektor strategis lainnya, mulai dari konstruksi, manufaktur, hingga pertahanan.

Ketergantungan pada impor baja tidak hanya menguras devisa tetapi juga merentankan Indonesia terhadap fluktuasi pasar global dan kepentingan negara lain. Menjawab tantangan krusial ini, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menegaskan perannya sebagai lokomotif utama dalam mewujudkan cita-cita kemandirian industri baja Indonesia.

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Muhammad Akbar Djohan menekankan bahwa visi kemandirian industri baja nasional adalah inti dari strategi dan operasi perusahaan.

“Pada prinsipnya, Krakatau Steel mengemban amanah besar untuk memastikan Indonesia berdaulat di sektor baja. Kami berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kapasitas produksi, kualitas, dan inovasi guna memenuhi kebutuhan baja domestik secara mandiri,” ujar Muhammad Akbar Djohan, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Muhammad Akbar Djohan. Foto: PTKS

Ia menambahkan bahwa upaya ini bukan sekadar target korporasi, melainkan sebuah dedikasi untuk mendukung agenda pembangunan nasional dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar negeri. “Kemandirian industri baja adalah fondasi penting bagi kemajuan industri dan infrastruktur Indonesia ke depan,” tegasnya.

Upaya dan komitmen Krakatau Steel ini sejalan dengan pandangan strategis mengenai pentingnya peran negara dalam melindungi dan menumbuhkan industri vitalnya. Tenaga Ahli Industri sekaligus Pengamat Industri Baja dan Pertambangan, Widodo Setiadharmaji, menyoroti bagaimana negara maju seperti Amerika Serikat secara aktif melindungi aset industrinya. Pengalaman AS dalam membangun industri bajanya, termasuk intervensi dalam kasus upaya akuisisi United States Steel Corporation (U.S. Steel) oleh Nippon Steel, memberikan pelajaran berharga.

“Amerika Serikat, melalui lembaga seperti Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS), tidak ragu untuk meninjau bahkan menolak investasi asing jika dinilai mengancam kepentingan strategis dan keamanan nasional mereka. U.S. Steel, sebuah ikon industri AS, dipertahankan kendalinya oleh negara meskipun ada tawaran akuisisi senilai USD 14,9 miliar (setara dengan sekitar Rp 242,8 triliun). Presiden Joe Biden secara eksplisit menyatakan pada 3 Januari 2025 bahwa ‘industri baja yang dimiliki dan dioperasikan secara domestik yang kuat merupakan prioritas keamanan nasional’, ” jelas Widodo.

Menurut analisis Widodo Setiadharmaji, sikap tegas Pemerintah AS, yang juga didukung oleh tokoh politik lainnya seperti Donald Trump, mencerminkan konsensus bahwa industri baja bukan sekadar entitas bisnis, melainkan bagian integral dari kepentingan strategis dan keamanan negara. “Meskipun keputusan akhir mengenai akuisisi U.S. Steel mungkin melalui peninjauan ulang, fakta bahwa kebijakan industri di Amerika sangat dipengaruhi oleh kepentingan negara, bukan semata kepentingan bisnis korporasi, tetap tak terbantahkan,” ujar Widodo.

Ia membandingkan, jika AS memiliki CFIUS, Indonesia kini mengandalkan peran BUMN seperti Krakatau Steel sebagai instrumen langsung negara untuk menjaga kendali di sektor-sektor vital. “Dalam menghadapi tantangan untuk memenuhi kebutuhan investasi besar demi target produksi baja nasional lebih dari 100 juta ton per tahun, keberadaan BUMN menjadi sangat krusial,” tegas Widodo.

Preseden penolakan akuisisi Krakatau Steel oleh Mittal Steel di masa lalu, menurutnya, juga menunjukkan komitmen negara untuk mempertahankan kendali nasional atas industri strategis.

Dengan demikian, langkah-langkah strategis yang ditempuh PT Krakatau Steel dalam meningkatkan efisiensi, melakukan modernisasi, dan memperluas kapasitas produksi, sejalan dengan mandat negara untuk mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat struktur industri nasional.

Dukungan kebijakan pemerintah yang afirmatif, sebagaimana disarankan Widodo Setiadharmaji, akan semakin mengakselerasi peran Krakatau Steel dalam mewujudkan kemandirian industri baja, yang pada akhirnya akan memperkokoh kedaulatan ekonomi Indonesia. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments