Friday, March 14, 2025
No menu items!
spot_img
HomeNasionalMiliki Hubungan Emosional, LP3KN Gelar Misa demi Kesembuhan Paus Fransiskus

Miliki Hubungan Emosional, LP3KN Gelar Misa demi Kesembuhan Paus Fransiskus

Jakarta, benang.id –  Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LP3KN) mempersembahkan Perayaan Ekaristi di Kapel Santo Albertus Magnus Unika Atma Jaya Jakarta, Selasa sore (4/3/2025). Walaupun cuaca mendung dan kawasan Jakarta diguyur hujan deras, Perayaan Ekaristi yang berlangsung khidmat dengan ujub bagi kesembuhan Bapa Suci Paus Fransiskus, dihadiri puluhan umat.

Ketua Umum LP3KN Muliawan Margadana dalam sambutan pembukaannya sebelum misa, menghaturkan terima kasih yang mendalam kepada Ketua Yayasan Atma Jaya yang sudah berbaik hati meminjamkan kapel untuk perayaan tersebut. “Intensi misa kita buat bukan sekadar karena Bapa Suci pemimpin kita bersama, tetapi karena kita memiliki hubungan emosional yang cukup dekat dengan beliau, karena kedatangan ke Indonesia pada kegiatan Apostolik bulan September yang lalu,” tambahnya.

Ketua LP3KN Muliawan Margadana memberikan sambutan sebelum misa mohon kesembuhan Paus Fransiskus, Selasa (4/3/2025).

Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus ke Indonesia pada bulan September 2024 memang disorot luas oleh masyarakat dan media . Selain karena merupakan kunjungan pertama setelah sekian lama (terakhir kali Indonesia dikunjungi Paus Yohanes Paulus II pada 9 – 14 Oktober 1989), kesederhanaan, semangat berbela rasa dan rasa persaudaraan yang ditunjukkan Bapa Suci Paus Fransiskus menembus sekat-sekat lapisan masyarakat Indonesia, dari masyarakat biasa hingga elite politik.

Muliawan juga mengatakan kunjungan Paus Fransiskus memberikan nuansa kebatinan yang berbeda bagi seluruh masyarakat dan diharapkan dengan doa-doa dalam Perayaan Ekaristi kita mendapatkan rahmat yang terbaik bagi Bapa Suci dari Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Menutup sambutannya, Muliawan menyapa dan berterima kasih kepada kelompok koor yang bersedia melayani dalam Perayaan Ekaristi. “Sore-sore biasanya makan bakso, tetapi adik-adik masih mau ikut melayani dalam misa, terima kasih,” ujarnya dengan nada humor.

Meruntuhkan tembok-tembok eksklusivisme

Sekretaris Eksekutif Kom HAK KWI Rm Aloysius Budi Purnomo Pr (kanan) menjadi selebran ekaristi bersama konselebran Romo Stevanus Harry Yudanto, Pastor Mahasiswa Atma Jaya, saat misa mohon kesembuhan Paus Fransiskus.

Misa untuk kesembuhan Paus Fransiskus dipimpin oleh Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Aliran Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (Kom HAK KWI) Romo Aloysius Budi Purnomo Pr menjadi selebran ekaristi bersama konselebran Romo Stevanus Harry Yudanto, Pastor Mahasiswa Atma Jaya.

Dalam homilinya, Romo Budi menyampaikan semangat iman Bapa Suci yang mewartakan persaudaraan dan memberikan teladan meruntuhkan tembok-tembok eksklusivisme dan semua orang tanpa diskriminasi.

“Kalau sore hari ini kita merayakan misa untuk kesembuhan Bapa Suci agar kesehatannya semakin membaik, tentu ini menjadi kontribusi iman, persaudaraan dan bela rasa yang menjadi bingkai ketika Bapa Suci berkunjung di tengah-tengah bangsa kita. Kunjungan itu menjadi berkat,” kata Romo Budi.

Umat melakukan komuni pada misa Kudus mohon kesembuhan Paus Fransiskus, Selasa (4/3/2025).

Romo Budi mengingatkan umat, pada 3 sampai 6 September 2024, Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia. Dalam rangkaian kunjungan, Paus Fransiskus bertemu tokoh-tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024) pagi. Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar meneken Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 yang meneguhkan kerukunan umat beragama untuk kemanusiaan.

Kamis sore, Paus memimpin misa di Gelora Bung Karno. Romo Budi mengenang pertemuan Paus dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, yang kemudian menjabat Menteri Agama Indonesia.

“Saat itu, saya jadi saksi Dari dekat, persaudaraan sejati Bapa Paus dengan Imam Besar Masjid Istiqlal. Pertemuan yang terkenal karena Pak Nasaruddin Umar mencium kepala Paus, (dan Paus mencium tangan Nasaruddin),” ujar Romo Budi sembari menyebut pertemuan kedua tokoh lintas agama itu menjadi simbol perdamaian dunia.

Hadir dalam Perayaan Ekaristi Selasa sore tersebut, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI Suparman beserta staf, pengurus LP3KN, undangan yang berasal dari Organisasi Masyarakat Katolik dan umat. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments