Jakarta, benang.id – Undang-Undang (UU) Mata Uang mengamanatkan penggunaan rupiah untuk seluruh transaksi di wilayah Indonesia. Penggunaan rupiah dalam transaksi di seluruh pelosok negeri merupakan simbol kedaulatan Indonesia.
Demikian dikemukakan Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun saat berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) menyosialisasikan gerakan ‘Cinta, Bangga, Paham Rupiah’ di Gili Ketapang, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (3/6/2022).
“Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara dan bentuk cinta kita kepada tanah air harus dijaga dengan baik. Di seluruh pelosok negeri ini, transaksinya menggunakan rupiah dan itulah simbol kedaulatan kita,” kata Misbhakun seperti dikutip dari dpr.go.id.
Gili Ketapang merupakan pulau terpencil di Selat Madura, lepas pantai utara Probolinggo. Untuk menjangkau pulau yang berada di wilayah Kecamatan Sumberasih tersebut, bahkan harus menggunakan kapal patroli milik Polairud Polres Probolinggo.
Misbakhun juga mengajak BI memberikan sentuhan khusus kepada warga di daerah tertinggal, terpencil dan terdepan (3T). Oleh karena itu, Misbakhun mengajak BI menyerahkan bantuan berupa seperangkat pelantang dan penguat daya audio (amplifier) untuk Madrasah Diniyah Nurul Huda Gili Ketapang.
“Bank Indonesia merupakan mitra kerja saya selaku wakil bapak-bapak semua di Komisi XI DPR,” ucap politisi Partai Golkar ini.
Pada kesempatan yang sama, pejabat Bank Indonesia (BI) Samsun Hadi menyatakan BI adalah bank sentral yang ditugaskan mencetak dan mengedarkan Rupiah. “Disebut tadi oleh Pak Misbakhun bahwa rupiah adalah simbol kedaulatan negara,” ujar Samsun.
Selain itu, Samsun juga menegaskan bahwa BI bertugas mengendalikan inflasi.
Samsun mengaku bersyukur karena inflasi di Indonesia tetap terkendali selama pandemi Covid-19. “Kita bersyukur selama dua tahun pandemi, berkat sinergi banyak pihak, seperti Pak Misbakhun dari Komisi XI DPR RI yang turut bekerja memastikan tingkat inflasi terkendali dan ekonomi tetap stabil di tengah situasi sulit,” ucap Samsun.
