Monday, November 25, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasionalPada 2045: Ditunggu, Pemimpin Masa Depan dari Kaltara

Pada 2045: Ditunggu, Pemimpin Masa Depan dari Kaltara

Tarakan, benang.id – Momentum pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Indonesia Emas tahun 2045 diharapkan dipergunakan sebaik-baiknya oleh generasi muda saat ini. Tujuannya jelas yakni, mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan Indonesia di berbagai bidang. Mereka yang memiliki kesempatan emas untuk menjadi pemimpin masa depan adalah generasi muda yang saat ini duduk di bangku SMA atau perguruan tinggi.

Merujuk pada sejarah yang panjang, pemimpin masa depan hendaknya juga berasal dari Kalimantan Utara (Kaltara) termasuk dari Tarakan. Demikian ditegaskan AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, saat memberikan pembekalan kepada sekitar 60-an tokoh muda, pengurus ormas, dan aktivis gereja di Aula Gereja Paroki Santa Maria Imakulata, Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Sabtu (16/12/2023).

AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, saat memberikan pembekalan kepada sekitar 70-an tokoh muda, pengurus ormas, dan aktivis gereja di Aula Gereja Paroki Santa Maria Imakulata, Tarakan, Kaltara, Sabtu (16/12/2023).

“Tinggal 22 tahun lagi bagi teman-teman generasi muda di sini untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpinan nasional saat Indonesia memasuki tahun emas kemerdekaan pada tahun 2045. Dan, pada tahun 2045, kalian akan berusia 40 – 45 tahun, yang merupakan usia matang untuk menjadi pemimpin di posisi strategis, Saya menunggu pemimpin nasional datang dari Kaltara termasuk Tarakan,“ ujar Putut Prabantoro.

Ditegaskan lagi oleh Putut Prabantoro, siapapun presiden yang akan terpilih pada tahun 2024, 2029, 2033, 2038, permasalahan dan ancaman yang dihadapi Indonesia adalah sama. Yakni, mempersiapkan generasi muda saat ini menjadi pemimpin nasional pada 2045. Dan diharapkan bahwa Indonesia memiliki pemimpin nasional yang berketahanan. Dan, itu harus dimulai dari sekarang. Oleh karena itu, fokus permasalahan pada generasi muda saat ini.

Salah seorang peserta bertanya dalam diskusi.

Putut Prabantoro berharap bahwa keberadaan IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) akan mendorong perubahan cara berpikir, bertindak, berperilaku masyarakat serta generasi muda di Wilayah Kalimantan. Pada tahun 2045, Indonesia termasuk Kalimantan sangat membutuhkan pemimpin yang cerdas, berkarakter dan visioner. Ketiga kriteria kepemimpinan itu akan ditopang oleh kejujuran. Disusul dengan disiplin, tanggung jawab dan percaya diri.

Pesaing utama generasi muda sekarang saat menjadi pemimpin masa depan adalah kecerdasan buatan (artificial intelligence – AI). AI inilah pesaing utama dari generasi muda sekarang. Oleh karena itu, generasi muda Indonesia harus menempa dirinya untuk lebih cerdas daripada AI. AI ini tidak perlu ideologi, bekerja berdasarkan program perintah dan tidak memerlukan upah kecuali setrum sebagai energi.

AM Putut Prabantoro (kiri) berjabat tangan dengan Pastor Paroki St Maria Imakulata, Tarakan, Kaltara, Rm Antonius Andri Atmoko OMI.

“Pemimpin harus cerdas dan berkarakter agar dapat mencapai Cita-cita dan Tujuan Nasional seperti tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Selain itu, menjadi cerdas dan berkarakter akan membuat pemimpin masa depan mampu menjaga Persatuan Indonesia dan tidak mudah diadu domba oleh bangsa lain yang ingin menguasai Indonesia,“ papar Putut Prabantoro lebih lanjut.

Persatuan Indonesia, tandas Putut, merupakan pilar kekuatan Pancasila. Negara adidaya ataupun ideologi lain akan dengan mudah menguasai Indonesia, jika sila ketiga tersebut dihancurkan. Oleh karena itu sila ketiga itu harus dijaga dengan segenap kekuatan baik ideologi, kecerdasan alami, dan juga keahlian teknologi yang berbasis pada visi ke depan. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, orang tua, orang muda dan instansi pendidikan untuk mewujudkan pemimpin masa depan yang diharapkan.

Salah satu peserta diskusi menerima cinderamata dari AM Putut Prabantoro.

“Menghancurkan persatuan Indonesia dapat dilakukan dengan cara mudah yakni adu domba. dan itu telah dilakukan para penjajah. Pada masa kini adu domba dilakukan dalam wujud penyebaran berita hoaks melalui media sosial. Parahnya, Indonesia urutan ke-5 di dunia sebagai negara produsen hoaks pada 2020. Hoaks atau adu domba ini hanya dapat dilawan jika masyarakat Indonesia cerdas dan berkarakter,” urainya.

Menanggapi pemaparan Putut Prabantoro, Pastor Paroki St Maria Imakulata, Tarakan, Kaltara, Rm Antonius Andri Atmoko OMI yang bertindak sebagai moderator diskusi mengajak generasi muda di paroki mulai saat ini menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan.

Salah satu peserta diskusi menerima cinderamata dari AM Putut Prabantoro.

“Siapkan diri kalian, kembangkan karakter kepemimpinan di tengah tantangan dan kendala zaman yang ada. Kita tidak bisa menghilangkan gadget, pengaruh internet, itu sudah merupakan fakta. Tugas kalian menjalani hidup yang sudah dipercayakan Tuhan menjadi hidup yang bermakna untuk bangsa Indonesia dan warga gereja,” tutur Rm Andri.

Rm Andri optimistis akan ada pemimpin nasional datang dari generasi muda Tarakan mengingat Tarakan memiliki perguruan tinggi negeri, Universitas Borneo Tarakan (UBT).

Foto bersama usai pembekalan AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, kepada sekitar 70-an tokoh muda, pengurus ormas, dan aktivis gereja di Aula Gereja Paroki Santa Maria Imakulata, Tarakan, Kaltara, Sabtu (16/12/2023).

“Universitas Borneo memiliki sejumlah fakultas seperti Perikanan dan Ilmu Kelautan, Pertanian, Teknik, Ekonomi, Pendidikan dan Keguruan, Hukum, dan sebentar lagi Kedokteran, saat ini sudah ada fakultas kebidanan (kesehatan). Mahasiswanya sudah mencapai 8.000-an. Dan, diharapkan mereka mengerjakan PR-nya untuk mewujudkan cita-cita kita ke depan,” ujar Rm Andri menambahkan. (*)

Foto-foto: benang.id/Gora Kunjana

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments