Thursday, November 21, 2024
No menu items!
spot_img
HomeInternasionalPaus Fransiskus Kembali Serukan Perdamaian di Timur Tengah

Paus Fransiskus Kembali Serukan Perdamaian di Timur Tengah

Roma, benang,id – Komitmen terhadap perdamaian dunia bagi Takhta Suci Vatikan bersifat mutlak dan berkesinambungan. Selama masih terjadi perang di belahan bumi di manapun  berada, Vatikan takkan pernah berhenti memperjuangkan perdamaian.

Setelah Kamis (15/8/2024) lalu, dalam kesempatan Doa Angelus pada hari Raya Santa Maria diangkat ke Surga, menyerukan perdamaan di Gaza antara lain dengan cara gencatan senjata di berbagai lini dan mengandalkan dialog, bukan kekerasan, Paus Fransiskus kembali menyerukan perdamaian.

Kali ini, seruan Paus Fransiskus dilontarkan pada kesempatan Doa Angelus di Vatikan, Minggu (18/8/2024), atau tiga hari setelah Doa Angelus, Kamis.

Paus Fransiskus, demikian dikemukakan Romo Markus Solos Kewuta SVD melalui pesan WhatsApp yang diterima di Jakarta, Senin (19/8/2024), kembali mendesak dilakukannya perundingan perdamaian di Timur Tengah.

“Sementara negosiasi lebih lanjut mengenai gencatan senjata di Gaza sedang berlangsung di Kairo, Paus Fransiskus tekankan hari ini pentingnya jalan dialog atau perundingan, bukan kekerasan,” tutur Padre Marco, sapaan akrab satu-satunya pejabat Vatikan asal Indonesia itu.

Pastor Markus Solo Kewuta SVD dari Dikasteri Dialog Antar Agama Vatikan. Foto: dok. Padre Marco

“Mari kita terus berdoa agar jalan menuju perdamaian terbuka di Timur Tengah, Palestina, dan Israel,” imbuh Padre Marco mengutip seruan Paus Fransiskus.

Padre Marco yang merupakan Staf Dikasteri untuk Dialog Antar Agama Vatikan menambahkan bahwa Sri Paus mengimbau pihak-pihak yang berkonflik di Palestina dan Israel untuk mengupayakan dialog dan menahan diri dari kekerasan.

“Paus menekankan perlunya menemukan jalan menuju perdamaian dan menyerukan agar tindakan kekerasan dan reaksi kekerasan dihindari. Selain Timur Tengah, seruannya untuk perdamaian juga mencakup wilayah krisis lainnya seperti Ukraina dan Myanmar,” pungkas Padre Marco. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments