Vatikan, benang.id – Habemus Papam! Paus yang baru telah terpilih menyusul munculnya asap putih pada cerobong asap Kapel Sistina, Kamis malam waktu setempat. Kardinal Robert Francis Prevost OSA terpilih pada putaran kelima hari kedua Konklaf menjadi Paus penerus Paus Fransiskus dengan nama Paus Leo XIV.
Bagi Romo Markus Solo Kewuta SVD, sosok Paus Leo XIV sudah tidak asing. Sebab Kardinal Robert Francis Prevost ini telah menjadi kepala Kantor untuk Uskup-uskup di Vatikan selama dua tahun terakhir.
“Saya sering melihatnya di pagi hari berjalan antara pukul 7.00 dan 7.30 pagi dari Vatikan menuju biaranya Augustinianum yang terletak di samping Vatikan. Beliau berpostur agak pendek, sekitar 1,75 cm, bertubuh kecil, dan pendiam,” tutur Padre Marco, sapaan akrab satu-satunya pejabat asal Indonesia, dalam pesan WhatsApp-nya yang diterima di Jakarta, Jumat pagi (9/5/2025).

“Kami saling menyapa dari waktu ke waktu dari jarak jauh, tetapi tidak pernah berbicara satu sama lain. Hemat saya, beliau adalah pilihan yang baik. Beliau dikenal sebagai orang yang sederhana, rendah hati, sosial dan berpihak pada kebenaran. Dalam pikiran dan tindakannya menyangkut hal-hal gerejawi, beliau dikenal bersikap moderat dan terbuka terhadap dunia,” imbuhnya.
Kata Padre Marco, dengan nama Leo XIV, didapati kesan bahwa Paus baru ini tetap berada pada garis dan haluan Paus Fransiskus sebelumnya; mungkin dengan aksen-aksen baru. “Beliau mengambil nama Paus Leo XIII (yang menjadi Paus pada awal abad ke-19) sebagai contoh orang yang berkomitmen pada isu-isu sosial (lih. ensiklik doktrin sosial “Rerum Novarum”). Pidato singkatnya hari ini di balkon Basilika Santo Petrus memperjelas hal ini. Patut disebutkan juga adalah rujukannya yang berulang-ulang tentang perdamaian. Ke depannya, perjuangan beliau untuk perdamaian akan sangat kental,” ucap Padre Marco.
Menurutnya, Paus Leo XIV berbicara bahasa Italia dengan baik, dan tentu saja bahasa Inggris karena berasal dari USA, dan juga bahasa Spanyol karena pernah bekerja bertahun-tahun di Peru, Amerika Selatan.
Padre Marco menilai, bahasa Latin Paus Leo XIV juga terdengar sangat bagus. Hal lain yang patut disebutkan adalah bahwa bahasa Italianya tidak memiliki aksen Inggris (Amerika).
Terakhir, Padre Marco mengajak seluruh umat Katolik menyatukan dukungan terhadap Paus yang baru ini.
“Sepintas, beliau memberikan kesan yang sangat baik hari ini. Mari kita satukan dukungan kita terhadap Paus baru ini dengan doa dan menunjukan niat persatuan dan kesatuan kita dengan beliau dalam tugas kepemipinannya atas Gereja Katolik sedunia dan juga dalam upaya meningkatkan peran Gereja Katolik dalam dunia,” pungkas Padre Marco.
Menjadi Misionaris; sebagai Gereja Misioner, Gereja Sinodal

Pada sambutan perdananya di balkon Basilika St Petrus, Paus Leo XIV menyampaikan pesan Paskah Kristus, yang secara garis besar disarikan oleh RD Habel Jadera,
“Damai tanpa perang, tanpa senjata, damai dalam bentuk kesederhanaan yang datang dari Allah,” kata Paus kelahiran 14 September 1955 ini.
Paus Leo XIV, yang juga mantan Superior Jenderal Ordo Santo Agustinus ini, mengajak semua umat beriman untuk bekerja sama membangun Jembatan – menciptakan damai.
Secara khusus, Paus Leo XIV juga berterima kasih kepada Paus Fransiskus yang selalu memberkati dan mengupayakan damai di Roma dan di dunia. “Mari kita berjalan berusaha untuk selalu menjadi Misionaris; sebagai Gereja Misioner, Gereja Sinodal,” ujarnya.
Sebagai seorang Agustinian, Paus Leo XIV mengajak umat untuk berjalan bersama menuju “kota abadi” yang diciptakan Allah. (*/GK)