Friday, November 22, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiPelajar Australia Antusias Belajar Budaya Indonesia melalui Virtual Tour DifaTravelX

Pelajar Australia Antusias Belajar Budaya Indonesia melalui Virtual Tour DifaTravelX

Yogyakarta, benang.id  – Setelah sukses menggelar dua sesi Virtual Tour, 21 dan 28 Mei 2022, Travelxism, perusahaan rintisan di bidang pariwisata berkelanjutan melalui project DifaTravelX kembali menyelenggarakan Virtual Tour dengan host kaum difabel.

Kali ini Virtual Tour dilakukan bersama dengan siswa-siswi Christian College, Geelong, Australia yang setara dengan senior high school, Senin (30/5/2022).

Virtual Tour yang berjalan selama 1 jam 30 menit dilakukan melalui platform Zoom ke Candi Borobudur dan pasar oleh-oleh ini bertujuan untuk mengenalkan budaya Indonesia dan praktik berbicara bahasa Indonesia.

Virtual tour pelajar Australia
Virtual Tour berjalan selama 1 jam 30 menit dilakukan melalui platform Zoom ke Candi Borobudur dan pasar oleh-oleh. Foto: Travelxism/IST

Siswa-siswi dari Christian College Geelong Australia sangat antusias mengikuti Virtual Tour pertama mereka di Borobudur. Pasalnya, Virtual Tour ini membawa para peserta mengitari kawasan candi dan berkunjung ke pusat oleh-oleh. Para peserta dapat bertanya secara interaktif dengan host selama Virtual Tour berlangsung dengan menggunakan Bahasa Indonesia.

Ketika berada di pusat oleh-oleh, host juga memandu para peserta untuk bertanya secara aktif kepada para penjual dengan mempraktikkan penggunaan kosakata-kosakata dalam bahasa Indonesia yang telah mereka pelajari.

“Virtual Tour di Candi Borobudur luar biasa! Murid-murid dari Christian College Geelong sangat senang bisa interaksi langsung dengan orang Indonesia, berlatih keterampilan bahasa Indonesianya dan memperdalam pengetahuannya tentang kebudayaan Indonesia,” jelas Mrs. Jessica Bijaksono – Head of Indonesian Exchange Christian College Geelong Australia.

Virtual Tour pelajar Australia
Para peserta juga dapat mengikuti quiz secara interaktif dengan host selama Virtual Tour berlangsung dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Foto: Travelxism/IST

Gilang Ahmad Fauzi CEO dan Founder Travelxism mengungkapkan bahwa Virtual Tour dapat berdampak sangat positif jika segment pasar yang dituju tepat.

“Walaupun berbeda dengan tour offline, dengan menargetkan market segment yang tepat, Virtual Tour dapat memberikan dampak positif yang besar. Salah satunya adalah dapat memperkenalkan Indonesia ke luar negeri.” tutur Gilang Ahmad Fauzi.

Gilang Ahmad Fauzi — dalam keterangan tertulisnya yang diterima Rabu (1/6/2022) — juga menuturkan adanya dampak positif Virtual Tour ini terhadap minat belajar bahasa Indonesia bagi para siswa di Australia.

Menurut dia, hal yang sedang dilakukan Travelxism adalah memperkenalkan Indonesia ke siswa-siswi Australia sehingga mereka bisa mendapatkan Indonesian Exposure sebelum benar-benar datang ke Indonesia.

“Tren minat mempelajari bahasa Indonesia di Australia sedang menurun dengan ditutupnya program Bahasa Indonesia di beberapa universitas dan sekolah di Australia, sehingga dengan mengadakan Virtual Tour menggunakan bilingual ini (berbahasa Indonesia dan Inggris), kami harapkan dapat meningkatkan kembali tren minat siswa-siswi Australia untuk belajar Bahasa Indonesia baik di sekolah maupun di universitas”, tutupnya.

Seperti Virtual Tour sebelumnya, para siswa  kembali dipandu oleh host dari komunitas difabel.

“Kami mengajak rekan difabel untuk terjun langsung menjadi salah satu host di Virtual Tour yang kami adakan. Rekan difabel tersebut merupakan salah satu peserta project DifaTravelX yang sudah mendapatkan pelatihan sejak tahun lalu untuk menjadi host Virtual Tour”, jelas Gilang.

Untuk diketahui, proyek ini mendapat pendanaan dari Pemerintah Australia melalui Alumni Grant Scheme (AGS), yang diadministrasikan oleh Australia Awards in Indonesia. AGS terbuka untuk semua warga negara Indonesia yang telah lulus dari perguruan tinggi Australia, termasuk mereka yang studi dengan biaya sendiri.

AGS juga terbuka untuk alumni studi singkat atau program jangka pendek lainnya di Australia. AGS menawarkan pendanaan hingga AU$ 15.000 untuk proyek-proyek inovatif yang berdampak positif pada bidang profesional, organisasi, dan komunitas.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments